4.6 Hasil CDM Impulse Buying
Melihat hasil CDM yang sudah baik dari proses pesan iklan F sampai kepada pembelian nyata P dengan adanya variabel antara, yang terlihat dari
adanya 3 jalur yang efektif, bisa dikatakan bahwa pesan iklan mobile broadband
Telkomsel Flash versi “GPL Gak Pake Lama” sudah efektif dalam penyampaiannya kepada konsumen, sehingga sampai kepada tahap
pembelian nyata mobile broadband Telkomsel Flash tersebut. Adanya 3 sifat konsumen dalam pembelian yaitu pembelian terencana, pembelian separuh
terencana, dan pembelian tidak terencana, dapat dilihat dari hasil CDM bahwa konsumen mobile broadband Telkomsel Flash melakukan pembelian
terencana dan separuh terencana dikarenakan adanya proses yang panjang sampai akhirnya ke pembelian nyata, sehingga untuk melihat apakah
konsumen mobile broadband Telkomsel Flash juga memiliki sifat pembelian tidak terencana atau pembelian langsung yang biasa disebut dengan impulse
buying, model CDM awal jalurnya ditambahkan dengan menghubungkan pesan iklan F langsung ke niat beli I kemudian ke pembelian nyata P dan
model impulse buying kedua dengan menghubungkan pesan iklan F langsung ke pembelian nyata P.
4.6.1 Impulse Buying Jalur F
– I – P
Pengukuran outer model untuk impulse buying jalur F – I – P ini
sama dengan hasil outer model awal CDM. Bisa terlihat pada model CDM impulse buying pertama pada Gambar 24, manifest yang akan di
drop adalah yang nilai factor loadingnya dibawah 0,7.
Gambar 24. Model CDM impulse buying awal dari F – I – P
Dari model pada gambar, manifest – manifest yang dibuang
sama dengan manifest yang dibuang saat model awal CDM bisa dilihat pada Tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9. Indikator yang harus di drop dari model CDM impulse buying F
– I – P LATEN
INDIKATOR
Pesan iklan F F1 Gaya Hidup Modern
F2A Kesan F2B Kesan
Merek B B1 Gaya Hidup Modern
B2A Kesan B2B Kesan
Kepercayaan konsumen C C1 Gaya Hidup Modern C2A Kesan
C2Bkesan Sikap Konsumen A
A1 Gaya hidup Modern A2A Kesan
A2Bkesan Niat Beli I
IA Gaya Hidup Modern I2A Kesan
Pembelian Nyata P P1 Gaya Hidup Modern
Data diolah 2012
Setelah semua manifest-manifest yang factor loadingnya di bawah 0,7 dibuang, terdapat sisa manifest yang nilainya sudah diatas 0,7 yang
sama dengan hasil manifest model CDM awal, dan merupakan manifest
– manifest yang sangat mempengaruhi laten tersebut.
Gambar 25. Model CDM impulse buying F – I – P setelah manifest di drop
Tabel 10. Hasil Indikator dari Model CDM impulse buying F
– I – P yang sudah didrop
LATEN INDIKATOR
Pesan iklan F F3 Merek
F4 Ketertarikan F5 Niat Beli
Merek B B3 Merek
B4 Ketertarikan B5 Niat Beli
Kepercayaan konsumen C C3 Merek C4 Ketertarikan
C5 Niat Beli Sikap Konsumen A
A3 Merek A4 Ketertarikan
A5 Niat Beli Niat Beli I
I2B Kesan
Lanjutan Tabel 10. LATEN
INDIKATOR
I3 Merek I4 Ketertarikan
I5 Niat Beli Pembelian Nyata P
P2A Kesan P2B Kesan
P3 Merek P4 Ketertarikan
P5 Niat Beli Data diolah,2012
Setelah itu dilakukan bootstrapping dimana akan dilihat apakah jalur impuls buying efektif atau tidak, sehingga bisa memperlihatkan
apakah responden penelitian ini memiliki sifat pembelian langsung impulse buying atau tidak. Model bootstrapping bisa dilihat pada
Gambar 26 pada model CDM impulse buying F – I – P. Sebelumnya
dilihat terlebih dahulu inner model dari CDM impulse buying ini yang akan memperlihatkan hubungan antar laten yang saling berhubungan
langsung dan berhubungan tidak langsung. Dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil CDM Impulse buying F
– I – P Bootstrap Bobot Tiap Indikator Terhadap Variabel Laten
Path Original
Sample O Sample
Mean M Standard
Deviation STDEV
Standard Error STERR
T Statistics |OSTERR|
A - I 0,293303
0,277079 0,206015
0,206015 1,423701
A - P 0,136604
0,140626 0,109287
0,109287 1,249961
B - A 0,475234
0,471244 0,119645
0,119645 3,972024
B - C 0,214859
0,207479 0,145145
0,145145 1,480303
B - I 0,174357
0,179099 0,095551
0,095551 1,82474
B - P 0,081205
0,089408 0,052932
0,052932 1,534144
C - I 0,162752
0,203012 0,18692
0,18692 0,870705
C - P 0,075801
0,096742 0,091782
0,091782 0,82588
F - A 0,746241
0,75404 0,052525
0,052525 14,20747
F - B 0,84615
0,848366 0,034212
0,034212 24,73244
F - C 0,839138
0,83779 0,037254
0,037254 22,5247
Lanjutan Tabel 11.
Path Original
Sample O Sample
Mean M Standard
Deviation STDEV
Standard Error STERR
T Statistics |OSTERR|
F - I 0,567484
0,56732 0,074462
0,074462 7,621098
F - P 0,264301
0,275349 0,04427
0,04427 5,970163
I - P 0,465742
0,486996 0,06012
0,06012 7,746859
Gambar 26. Model CDM Impulse buying F – I – P yang telah dibootstrapping
Setelah di bootstrapping, dapat dilihat ternyata responden pada penelitian ini tidak memiliki perilaku impulse buying, dapat dilihat dari
hasil bootsrapping didapatkan laten pesan iklan F tidak mampu untuk menimbulkan niat beli I pada responden iklan televisi mobile
broadbandTelkomsel Flash, dapat dilihat pada Gambar 26, laten pesan iklan F tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laten niat
beli I T hitung T tabel=1,96 dengan nilai sebesar 1,196. Model pertama CDM impulse buying dari F
– I – P tidak signifikan, hal ini dikarenakan perilaku impulse buying yang dimiliki
oleh responden relatif rendah, dan informasi yang ditampilkan dari iklan televisi mobile broadband Telkomsel Flash kurang menarik
sehingga niat beli responden tidak langsung tumbuh setelah melihat
tayangan iklan tersebut. Selain itu mobile broadband bukanlah suatu barang pokok yang apabila dibeli secara langsung ataupun secara tidak
langsung pasti digunakan, sehingga untuk membeli mobile broadband diperlukan pengetahuan tentang kemampuan barang tersebut, sehingga
tidak heran apabila konsumen tidak dapat langsung memiliki niat beli ketika baru melihat iklan mobile broadband Telkomsel Flash tersebut di
televisi. Untuk itu diperlukan variabel antara atau proses dari pesan iklan tersebut untuk sampai ke niat beli. Sehingga ketika pesan iklan
tersebut tidak signifikan atau tidak efektif ke niat beli maka tidak akan terjadi pembelian nyata.
4.6.2 Impulse Buying Jalur F