Perumusan Masalah Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Keluarga Pegawai ITB

3 didirikan pada Tanggal 8 November 1990. Anggota KKP ITB terdiri dari dosen dan staf penunjang yang memiliki tingkat pendidikan lebih baik dan membuat kinerja secara keseluruhan juga baik karena memiliki jaringan yang lebih luas. Walaupun demikian, dosen dan staf penunjang juga memiliki keterbatasan seperti alokasi waktu dan kegiatan lain sehingga timbul permasalahan yang menarik untuk dilakukan penelitian.

1.2 Perumusan Masalah

Tanggung jawab dalam membangun bangsa tidak hanya diemban oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, namun perguruan tinggi turut memiliki peran penting. Peran tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan mengembangkan koperasi yang diyakini dapat membangun kemandirian ekonomi bangsa. Institut Teknologi Bandung memiliki koperasi keluarga pegawai yang beranggotakan dosen dan staf penunjang. Koperasi tersebut telah dikembangkan dengan strategi seperti mengadakan pekatihan bagi pengurus dan karyawannya yang tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi sehingga memberikan kontribusi yang tepat dan sesuai bagi kemandirian ekonomi kampus. KKP ITB memiliki anggota dan pengurus pada tahun 2009 tercatat pada perwakilan komisariat dan jumlah anggota KKP ITB yaitu berjumlah 2.877 anggota dan jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan jumlah anggota pada Tahun 2008, hal tersebut karena adanya pegawai yang pensiun. Seharusnya jumlah anggota tersebut masih bisa dipertahankan jumlahnya sehingga tidak terlalu jauh jumlah penurunan anggotanya. Permasalahan lain yang ada di KKP ITB yaitu adanya target untuk terus menjadikan koperasi ini sebagai koperasi terbaik sehingga dituntut kepada pengurusnya agar terus berupaya berfikir untuk menciptakan suatu langkah kerja yang baru dalam rangka pengembangan koperasi. Selain itu dalam permasalahan internal yaitu masih adanya anggota yang bersikap apatis terhadap keberadaan aktivitas KKP ITB yang menghambat upaya pengembangan social capital yang mensyaratkan peran serta anggota dalam aktivitas KKP ITB. Permasalahan lain juga tidak lepas dari permasalahan eksternal seperti belum memiliki acuan bagi penetapan kebijakan kerjasama dengan pihak luar dan pengawasan kegiatan usaha akibat dari perkembangan situasi ekonomi seperti kenaikan harga, nilai tukar, dan 4 kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi yang menjadi persoalan penting untuk diantisipasi. Koperasi ini merupakan salah satu wadah dalam bidang usaha untuk menunjang kesejahteraan para pegawai dilingkungan ITB. Jumlah anggota dan kekayaan yang dimiliki oleh KKP-ITB dari tahun 2004-2008 terus mengalami peningkatan sebagaimana data Grafik 1. Grafik 1. Data Koperasi Keluarga Pegawai ITB 2004-2009 Sumber : koperasi keluarga pegawai ITB Dari data grafik dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan jumlah antara kekayaan dan total SHU, hal ini karena adanya peningkatan nilai pendapatan dari setiap usaha yang ada di KKP ITB seperti Unit Simpan Pinjam, Unit Waserda, dan usaha yang lain yang telah dihitung dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Kenaikan nilai SHU KKP ITB Tahun 2005 adalah sebesar Rp 428.451.899. Pada tahun berikutnya mengalami penurunan nilai SHU menjadi Rp 416.900.418 karena dari masing-masing unit usaha mengalami penurunan pendapatan. Kenaikan nilai SHU pada Tahun 2007 sangat tinggi dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya Karena pada tahun ini setiap unit usaha memberikan nilai yang besar sehingga total SHU pada Tahun 2007 mencapai Rp 443.787.519. kinerja yang baik dari pengurus dalam mengelola keuangan untuk menangani simpanan- simpanan yang berasal dari anggota maupun pinjaman-pinjaman yang dilakukan oleh anggota pula. Usaha simpan pinjam USP KKP-ITB masih menjadi primadona usaha KKP-ITB. Usaha ini sangat membantu anggota KKP-ITB dalam 5 mengatasi kebutuhan anggota. Kenaikan SHU terus berlanjut ditahun 2009, kenaikan tersebut berjumlah 34,49 persen. Kenaikan keuntungan juga didapat dari usaha lain seperti unit waserda, unit toko, unit rental mobil, unit kedai hijau, unit parkir, dan lain-lain. Koperasi keluarga pegawai ITB juga memiliki tantangan berupa persaingan secara tidak langsung dengan perusahaan dan pembuktian bahwa koperasi pun dapat berkembang dan memiliki keuntungan besar bagi para anggotanya. Dengan adanya tantangan tersebut, KKP ITB berusaha keras agar berhasil dan membuktikan kepada siapapun koperasi tidak hanya segitu saja melainkan memiliki peluang yang hampir sama dengan suatu perusahaan untuk mensejahterakan pengurus dan anggotanya. Keberhasilan dari KKP ITB karena memiliki faktor penentu yaitu pola manajemen yang sangat baik karena adanya orang-orang yang berpikir secara teknis sehingga koperasi ini sedikit menyinggung kepada bisnis. Hal itu dilihat karena koperasi ini memiliki divisi bisnis, yaitu : 1. Divisi simpan pinjam : mencakup kegiatan simpan pinjam dan penyertaan modal 2. Divisi waserda : mencakup kegiatan pertokoan, pengembangan artshop serta copy center 3. Divisi cafe : mencakup kedai hijau serta pengembangan toko kue dan makanan untuk keperluan kegiatan rutin di unit ITB, Polman dan Polban 4. Divisi travel : mencakup kegiatan perparkiran serta pengembangan jasa travel, bengkel, dan servis kendaraan Divisi Usaha yang dilakukan Koperasi Keluarga Pegawai KKP ITB adalah sebagai salah satu sumberdaya strategis untuk menjalankan usaha yang dapat menghasilkan SHU pada setiap hasil usahanya dan diberikan kepada anggota yang memiliki peran dalam setiap kegiatan usaha. Oleh karena itu setiap pengelolaan organisasi dan keuangan dalam bidang usaha sangat penting bagi kelangsungan hidup koperasi. Masalah yang sering dihadapi dalam kaitannya dengan pengelolaan organisasi dan keuangan ini adalah masalah menentukan berbagai kemungkinan mengenai sumber dana yang akan diperoleh yaitu dari penjualan barang yang relatif murah dan bagaimana cara penggunaanya untuk membiayai kegiatan yang akan diselenggarakan sesuai dengan prioritasnya. Maka 6 dari itu ingin diketahui pola manajemen pada koperasi ini yang dilihat dari kinerja pengurus dengan menurunkan pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja organisasi di KKP ITB? 2. Bagaimana kinerja keuangan dalam KKP ITB?

1.3 Tujuan