15 sangat dipengaruhi oleh modal sendiri yang bersumber dari anggota Rasmussen
1975. 4.
Efektivitas Efektivitas penggunaan dana dilihat dari bagaimana dana tersebut
digunakan dalam bentuk beban atau biaya yang dikeluarkan perusahaan Kuswandi, 2006. Rasio yang dipergunakan adalah rasio harga pokok penjualan
atas penjualan, harga pokok penjualan dan beban operasi atas penjualan. Menurut Rasmussen 1975 dan Keown et al 2002 hasil analisis rasio dapat dibandingkan
dengan analisis rasio usaha sejenis secara umum untuk melihat hasil kinerja namun karna keterbatasan peneliti mencari rata-rata kinerja keuangan sejenis
secara umum oleh karena itu hanya dengan membandingkan angka-angka rasio perusahaan sendiri dari tahun ke tahun untuk mendapatkan penilaian kinerja
keuangan. 3.1.2 Potensi Kesehatan Keuangan Koperasi
Salah satu aspek penting analisis laporan keuangan dari suatu perusahaan adalah kegunaannya untuk meramalkan dampak dari keputusan perencanaan atau
strategi yang diambil perusahaan karena tidak satupun pihak dalam perusahaan mengharapkan akan terjadinya kebangkrutan atau keharusan untuk menutup
usahanya pada suatu saat. Sesuai dengan cakupannya maka hakekat keuangan koperasi
mengupayakan keseimbangan
antara kebutuhan
dana serta
penggunaanya. Pengertian seimbang dalam hal ini adalah keseimbangan antara sisi aktiva dengan pasiva pada neraca. Perbedaan dengan badan usaha lain adalah
ketika usaha sudah menghasilkan keuntungan akan dibagikan kepada anggota dalam bentuk SHU sedangkan usaha dalam bentuk deviden.
3.1.3 Kinerja Organisasi
Pengelolaan kinerja dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebuah kerangka kerja yang di dalamnya terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi
bagaimana kinerja seharusnya dikembangkan, diperkenalkan dan dievaluasi. Di dalam kerangka kerja terdapat faktor-faktor lingkungan seperti budaya, gaya
manajemen dan struktur yang dapat mempengaruhi prosedur manajemen kinerja, garis panduan, dokumentasi dan proses penting yang akan membuatnya berjalan
16 dengan lancar penentuan sasaran, analisis atribut dan kompetensi, memberikan
umpan balik, konseling dan coaching. Koperasi Keluarga Pegawai ITB KKP ITB adalah wadah kebersamaan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
bersama serta ikut membangun tatanan perekonomian di dalam KKP ITB. Kinerja organisasi ini menyangkut aspek-aspek manajemen dalam koperasi diatur dalam
satu wadah yaitu kesekertariatan. Kesekertariatan di KKP ITB berjalan dengan baik dalam hal ini mengatur permodalan koperasi yang dikelola oleh masing-
masing unit usaha, namun demikian dengan memperhatikan sistem dan kebijakan yang diterapkan koperasi yaitu neraca keuangan yang sebagian besar disubsidi
silang dari unit-unit usaha. Didalam organisasi KKP ITB dilakukan rapat anggota tahunan RAT
yang menetapkan perubahan personal pengawas atas dasar pengunduran anggota pada
periode sebelumnya.
Dalam RAT,
anggota menerima
laporan pertanggungjawaban dari pengurus dan pengawas KKP ITB dengan perbaikan
laporan selama tiga bulan. Apabila tidak ada perbaikan dalam tiga bulan kedepan maka laporan dinyatakan ditolak. RAT memberikan mandat kepada komisariat
untuk menerima perbaikan laporan pertanggungjawaban terhadap pengurus dan pengawas.
Laporan pertanggungjawaban pengurus KKP ITB melaporkan kegiatan- kegiatan selama satu tahun yang meliputi kelembagaan yang berpedoman pada
keputusan RAT pada periode sebelumnya. Selain kelembagaan juga pengurus melaporkan keuangan yang terdiri dari neraca, realisasi rencana anggaran
pendapatan dan biaya, perhitungan sisa hasil usaha, neraca komparatif sekertariat USP dan UPK, neraca komparatif unit Waserda, neraca komparatif Cafe Hijau
dan neraca Konsolidasi dari Tahun 2005-2009.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional