31 juga menjadi suatu hambatan dalam pengembangan SOP bagi program kerja
pengurus. Dalam jenis SOP untuk Unit Simpan Pinjam setiap tahun melakukan usaha
terus menerus dalam meningkatkan layanan pinjaman untuk anggota baik secara proses maupun besaran pinjaman untuk kebutuhan konsumsi dan produksi,
merenovasi dan mereposisi ruang Unit Simpan Pinjam agar menjadi lebih nyaman dan profesional dalam melayani anggota, memupuk sumber permodalan dari
anggota dengan dibuka fasilitas untuk simpanan sukarela, deposito, dan lain-lain. Program kerja pada Unit Simpan Pinjam memiliki indikator kinerja yaitu
peningkatan mutu layanan pada anggota dan masyarakat umum dan juga untuk peningkatan SHU. Standar kinerja untuk Waserda yaitu menjalankan program
rutin dengan terus meningkatkan penataan ruang pamer barang agar lebih menarik kemudian pengadaan barang yang berkualitas, komplit dan harga bersaing dan
yang terakhir mendukung program penjualan kebutuhan sekolah dengan murah bersubsidi. Standar kinerja untuk Bidang Usaha memiliki program kerja yang
sama dengan Unit Waserda dan juga memiliki indikator kerja yang sama yaitu peningkatan mutu layanan pada anggota dan masyarakat umum.
6.1.2 Aspek Manajemen
Manajemen koperasi menurut keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah memiliki klasifikasi yaitu kegiatan untuk menilai
kondisi atau kinerja sesuatu koperasi dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan kriteria atau standar penilaian yang ditetapkan oleh Kementrian
Koperasi dan UKM. Tujuan dari klasifikasi tersebut menetapkan peringkat kualifikasi koperasi kemudian mengetahui kinerja manajemen koperasi dalam
suatu periode tertentu dan yang terakhir yaitu mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat. Manajemen
KKP ITB baik dari struktur organisasi maupun kepengurusan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di koperasi pada umumnya antara lain dengan Undang-
undang Nomor 25 Tahun 1992 khususnya Alat Perlengkapan Organisasi Koperasi APOK yaitu Rapat Anggota Tahunan RAT, pengurus dan pengawas. Rapat
Anggota Tahunan selalu dilaksanakan setiap tahun dan tepat waktu sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga KKP ITB. Keputusan yang berasal dari rapat anggota
32 diimplementasikan sebagai kebijakan organisasi, demikian sama halnya dengan
masukan dari akuntan serta nasehat dan saran dari dewan Pembina dan penasehat menjadi masukan yang sangat penting bagi kepengurusan KKP ITB. Dalam
personalia pengurus dan pengawas dipilih oleh Rapat Anggota Tahunan RAT dan selanjutnya pengurus maupun pengawas melakukan pemilihan ketua yang
diatur sesuai dengan Berita Acara Rapat Anggota Tahunan KKP ITB. Dari hasil pembagian kuisioner seperti pada lampiran, dengan responden dari anggota
menunjukkan bahwa seluruh anggota menyatakan sangat setuju mengadakan rapat anggota yang terdiri dari antara rapat pengurus dengan pengawas dan antara
pengurus dengan anggota. Keterlibatan anggota dalam persetujuan dari hasil rapat anggota cukup tinggi, hal itu dilihat dari hasil kuisioner dengan skala sebesar
46,67 persen menyatakan setuju terlibat dalam persetujuan hasil rapat anggota. Jika dilihat dari hasil seluruh variabel hasil penilaian anggota terhadap
keterlibatan anggota terlibat pada keputusan yang ada pada Rapat Anggota Tahunan. Hasil dari kuisioner lebih lengkap terdapat di lampiran.
6.1.3 Aspek Akuntansi