25 berfungsi, dan yang paling besar yaitu adanya keinginan anggota untuk menarik
kembali uang simpanan secara serempak selain pembukuan yang kurang dibenahi.
5.1.3 Masa Koperasi Pegawai Negeri ITB
Koperasi Pegawai Negeri ITB yang disingkat KPN ITB berdiri Tanggal 24 April 1984 berdasarkan akta notaris W. Soegeng, SH. NO. 12 tertanggal 22
Januari 1985. Bidang usaha yang direalisasikan adalah unit simpan pinjam dan penyaluran kapling tanah untuk anggota. KPN ITB terdiri dari pegawai negeri dan
mempunyai anggota 839 orang, jumlah itu relatif kecil jika dibandingkan dengan keadaan pegawai ITB saat itu berjumlah 2906.
Dalam perkembangan tahun ke tahun KPN ITB memberikan sisa hasil usaha yang cukup berarti dan dapat dimanfaatkan anggotanya. Tanggal 1 Agustus
1989 KPN ITB bergabung dengan KKP ITB hingga Mei 1998 menjadi Unit Pelayanan Pegawai UPP dan sejak Juni 1998 menjadi Unit Simpan Pinjam KKP
ITB. Kefakuman KKB ITB dapat dibuka kembali setelah berlangsungnya Rapat
Anggota Luar Biasa KKB ITB pada Tanggal 20 Mei 1989. Hasil yang dicapai adalah menyusun struktur dasar organisasi koperasi ITB yang bertumpu pada 3
Unit Pelayanan yaitu Pelayanan Pegawai, Pelayanan Keluarga dan Pelayanan umum. Rapat anggota kedua yang merupakan RAT pertama koperasi ITB
berlangsung pada Tanggal 24 Februari 1990 dan Bapak Rektor ITB selaku Pembina dan dalam kata sambutannya antara lain memberikan nama koperasi ITB
menjadi Koperasi Keluarga Pegawai Institut Teknologi Bandung yang disingkat dengan KKP ITB. Pemberian nama KKP ITB menjadi salah satu keputusan rapat
anggota saat itu. Badan hukum KKP ITB telah selesai dengan nomor : 810BHKWK-1021 tertanggal 8 November 1990.
5.1.4 Organisasi
Saat ini berdasarkan acara rapat anggota tahun buku 2007 Tanggal 29 Maret 2008 surat keterangan kepala dinas koperasi kota Bandung No. 007030-
KUKM dan Perindag Tanggal 15 Mei 2008, dan Anggaran rumah tangga, maka struktur organisasi dan kelembagaan KKP ITB adalah seperti pada Tabel. 1
26
Tabel 1. Susunan Organisasi KKP ITB periode Tahun 2005-2009
1. Pembina - Rektor ITB
- Kepala dinas KUKM PERINDAG Kota Bandung 2. Penasehat
- Para wakil Rektor - Para Dekan Fakultas Sekolah
- Para Mantan Ketua KKP ITB 3. Pengurus :
Ketua - Musa Ali Mustofa, M.Si
Wakil Ketua - Sularno, S.Sos
Sekertaris - Dr. Ir. Adit Kurniawan
Bendahara - Eti Sariati Soeriaatmadja
4. Pengawas : Ketua
- Dr. Taufikurahman Anggota
- Omar Rodiana, S.Sos
Sumber : Laporan Pengurus KKP ITB 2005-2009 diolah
Setiap tugas, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing jabatan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga KKP ITB.
Dalam menjalankan roda organisasi dan usaha KKP ITB, pengurus telah mengangkat tiga orang manajer usaha yaitu manajer unit simpan pinjam, Waserda
dan serba Usaha. Selain itu pengurus juga telah mengangkat satu orang setingkat manajer yang ditempatkan di sekertariat untuk mendukung kelancaran jalannya
organisasi KKP ITB.
Tabel 2.
Manajer Usaha KKP ITB periode Tahun 2009 No.
Unit Kerja Nama
1. Unit Simpan Pinjam
Siti Mariam Lubis 2.
Unit Warung Serba Ada Triyani Santika
3. Unit Serba Usaha
Jati Rukmijati
Sumber : Laporan Pengurus KKP ITB 2009 diolah
27 Keterangan :
1. Masa jabatan manajer adalah satu tahun dan dapat diangkat kembali sesuai
dengan kebutuhan 2.
Unit serba usaha meliputi usaha parkir, Toko G10, rental mobil, kedai hijau, fotocopy dan usaha lainnya.
Tabel 3. Perwakilan Komisariat jumlah Anggota KKP ITB Tahun 2009
No Unit Kerja
Jumlah Anggota
1. Kantor Pusat
699 2.
FMIPA Fakultas Matematika dan IPA 224
3. FTI Fakultas Teknik Industri
161 4.
FTSL Fakultas teknik Sipil dan lingkungan 191
5. FITB Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
136 6.
FSRD Fakultas Seni Rupa dan Desain 143
7. SITH Sekolah dan Ilmu Teknologi Hayati
59 8.
SF Sekolah Farmasi 86
9. SAPPK
Sekolah Arsitektur
Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan 115
10. STEI Sekolah Teknik Elektro dan Informatika 168
11. FTTM Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan 117
12. FTMD Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara 119
13. IWK Ikatan Wanita Keluarga Karyawan 115
14. POLMAN Politeknik Manufaktur 133
15. POLBAN Politeknik Bandung 369
16. KKP Koperasi Keluarga Pegawai 42
Jumlah Anggota 2.877
Sumber : Laporan Pengurus KKP ITB 2009 diolah
Jumlah karyawan KKP ITB per 31 Desember 2009 terdiri dari : 1.
Karyawan tetap 18 orang 2.
Karyawan kontrak 17 orang unit usaha Parkir 3.
Karyawan harian lepas 2 orang unit usaha Kedai Hijau
28
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Kinerja Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Manajemen kinerja adalah suatu proses yang di rancang untuk meningkatkan kinerja organisasi. Pada dasarnya manajemen kinerja adalah suatu
proses yang dilaksanakan secara sinergi antara manajer, individu dan kelompok terhadap suatu pekerjaan di dalam organisasi. Proses ini lebih didasarkan pada
prinsip manajemen berdasarkan sasaran Management by Objective daripada manajemen berdasarkan perintah, meskipun hal tersebut juga mencakup
kebutuhan untuk menekankan pada harapan kinerja yang tinggi melalui kontrak. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran kinerja memberikan rating secara
subyektif terhadap kepribadian seseorang. Penelitian ini membuktikan bahwa para manajer tidak menyukai sistem ini karena penggunaannya kurang efektif.penilaian
kepada karyawan mencakup kebijaksanaan, kesediaan, antusiasme, kedewasaan dan memberikan komentarnya. Manajemen kinerja disokong oleh falsafah yang
bersumber dari teori motivasi yang memberikan kontribusi terhadap falsafah manajemen kinerja adalah yang berkenaan dengan tujuan, dorongan dan harapan.
Kinerja organisasi di KKP ITB mengacu pada Keputusan Rapat Anggota dan Anggaran Rumah Tangga yang melibatkan struktur yang terlibat seperti Dewan
Pembina, Penasehat, Pengurus, Pengawas, Manajer Unit Usaha dan Komisariat. Setiap tahun, pengurus telah melaksanakan berbagai kegiatan baik yang bersifat
pengembangan SDM maupun peningkatan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anggota KKP ITB, baik dari segi wawasan perkoperasian,
keterampilan usaha dan lain-lain. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Program peningkatan kerohanian untuk pengurus, pengawas, manajer dan
karyawan 2.
Mengitkuti beberapa seminar yang terkait dengan perkoperasian Dinas KUKM Perindag Kota Bandung, Dinas Koperasi Propinsi Jawa Barat,
Dekopinda, Dekopinwil 3.
Pelatihan akuntansi untuk karyawan KKP ITB yang bekerja sama dengan akuntan publik Heliantono dan Rekan Bandung
29 4.
Pembuatan standar prosedur usaha KKP ITB yang bekerja sama dengan akuntan publik Heliantono dan Rekan Bandung
5. Mengikuti seminar kewirausahaan untuk pengurus dan manajer yang
diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis Manajemen ITB Dalam usaha meningkatkan kinerja organisasi, KKP ITB juga bekerja
sama dengan pihak lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggota. Kerjasama usaha yang berhasil dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kerjasama dengan Cipaganti Otojasa untuk pelayanan jasa transportasi yang
ada dilingkungan kampus ITB maupun melayani transportasi umum b.
Melakukan kerjasama Perlindungan Asuransi Jasa Layanan Parkir antara KKP ITB dengan PT. Asuransi Puri Asih
c. Perpanjangan kerjasama dengan Bank Mandiri untuk penyediaan modal Unit
Simpan Pinjam Usaha. d.
Perpanjangan kerjasama dengan PT. Inti Kasoem untuk penyediaan Kacamata bagi para anggota dan non anggota
e. Kerjasama Asuransi Bumi Putera 1912 untuk jaminan hari tua bagi karyawan,
manajer, pengurus dan pengawas f.
Kerjasama dengan PT.Inti Tama Perkasa untuk pengadaan mesin photokopi dan digital printing
g. Kerjsama dengan ITB untuk pengelolaan lahan parkir
h. Kerjasama dengan PT. Bank Jabar
i. Kerjasama dengan PT. Bank BNI 46 dalam permodalan untuk usaha KKP
ITB Selain melakukan peningkatan SDM dan kerjasama dengan pihak luar,
KKP ITB pun memiliki kegiatan sosial sebagai bentuk wujud nyata peran koperasi menjalankan fungsi sosial dengan melakukan kegiatan :
1. Memberikan santunan kematian bagi para anggota dan keluarga anggota yang
meninggal dunia. 2.
Penjualan sembako murah untuk menyambut Idul Fitri dengan melakukan potongan harga beberapa jenis barang.
3. Penjualan keperluan sekolah dengan harga murah, kegiatan ini dilakukan
pada Blan Juni dan Juli.
30 4.
Kegiatan bersama dengan yayasan LAPI ITB atas nama ITB menjual minyak goring murah kepada pegawai ITB dan masyarakat disekitar ITB
5. Menerima kerja praktek siswa SMK dan Mahasiswa D3
6. Menerima kunjungan kerja dosen magang di ITB
7. Berpartisipasi pada kegiatan Hari Koperasi Indonesia
6.1.1 Pengembangan Standard Operational Procedure SOP KKP ITB
Pengurus KKP ITB membentuk panitia pengembangan Standard Operational Procedure SOP yang sebelumnya belum ada, ini diperlukan untuk
membakukan operasional KKP ITB sehingga kinerja operasional KKP ITB akan menjadi lebih meningkat. Jadwal pembuatan SOP dimulai pada bulan November
2007 dan telah berhasil diidentifikasi jenis SOP untuk 4 kelompok yaitu : Kesekertariatan, Unit Simpan Pinjam, Waserda, dan Serba Usaha. Kesekertariatan
merupakan suatu hal yang dilakukan dalam pengembangan standar operasi yang dikembangkan koperasi dalam hal menjaga profesionalisme dan kemajuan
koperasi secara umum. Simpan pinjam dilakukan untuk menjadi salah satu solusi para anggota dalam menjalankan aktivitas bisnis, dengan melakukan simpan
pinjam maka anggota akan merasakan keberadaan koperasi secara nyata. Waserda dilaksanakan secara berkelanjutan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari
sebuah peluang, yang dalam hal ini koperasi mencoba dengan cara Waserda. Serba usaha dilakukan untuk memperluas jangkauan bisnis yang dapat dilakukan
pihak koperasi. Setiap kelompok memiliki rencana program kerja, anggaran dan belanja yang dilakukan setiap tahun seperti program kerja pengurus yang terkait
dengan usaha KKP ITB dan juga berhubungan dengan kelembagaan KKP ITB dengan upaya yang dilakukan pengurus untuk terus membuka peluang dan
meningkatkan usaha-usaha KKP ITB baik dari segi kuantitas dan kualitas usaha yang dilakukan. Program ini dimaksudkan sebagai upaya yang terus menerus
untuk penyempurnaan sistem dan organisasi menuju KKP ITB yang efisien dan profesional dalam mendukung misi utama KKP ITB yakni melayani dan
mensejahterakan anggota. Dalam setiap program yang dilakukan KKP ITB memiliki hambatan yaitu berupa kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang
tidak semua mampu melakukan dengan baik kemudian lahan usaha yang sedikit
31 juga menjadi suatu hambatan dalam pengembangan SOP bagi program kerja
pengurus. Dalam jenis SOP untuk Unit Simpan Pinjam setiap tahun melakukan usaha
terus menerus dalam meningkatkan layanan pinjaman untuk anggota baik secara proses maupun besaran pinjaman untuk kebutuhan konsumsi dan produksi,
merenovasi dan mereposisi ruang Unit Simpan Pinjam agar menjadi lebih nyaman dan profesional dalam melayani anggota, memupuk sumber permodalan dari
anggota dengan dibuka fasilitas untuk simpanan sukarela, deposito, dan lain-lain. Program kerja pada Unit Simpan Pinjam memiliki indikator kinerja yaitu
peningkatan mutu layanan pada anggota dan masyarakat umum dan juga untuk peningkatan SHU. Standar kinerja untuk Waserda yaitu menjalankan program
rutin dengan terus meningkatkan penataan ruang pamer barang agar lebih menarik kemudian pengadaan barang yang berkualitas, komplit dan harga bersaing dan
yang terakhir mendukung program penjualan kebutuhan sekolah dengan murah bersubsidi. Standar kinerja untuk Bidang Usaha memiliki program kerja yang
sama dengan Unit Waserda dan juga memiliki indikator kerja yang sama yaitu peningkatan mutu layanan pada anggota dan masyarakat umum.
6.1.2 Aspek Manajemen