16 dengan lancar penentuan sasaran, analisis atribut dan kompetensi, memberikan
umpan balik, konseling dan coaching. Koperasi Keluarga Pegawai ITB KKP ITB adalah wadah kebersamaan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
bersama serta ikut membangun tatanan perekonomian di dalam KKP ITB. Kinerja organisasi ini menyangkut aspek-aspek manajemen dalam koperasi diatur dalam
satu wadah yaitu kesekertariatan. Kesekertariatan di KKP ITB berjalan dengan baik dalam hal ini mengatur permodalan koperasi yang dikelola oleh masing-
masing unit usaha, namun demikian dengan memperhatikan sistem dan kebijakan yang diterapkan koperasi yaitu neraca keuangan yang sebagian besar disubsidi
silang dari unit-unit usaha. Didalam organisasi KKP ITB dilakukan rapat anggota tahunan RAT
yang menetapkan perubahan personal pengawas atas dasar pengunduran anggota pada
periode sebelumnya.
Dalam RAT,
anggota menerima
laporan pertanggungjawaban dari pengurus dan pengawas KKP ITB dengan perbaikan
laporan selama tiga bulan. Apabila tidak ada perbaikan dalam tiga bulan kedepan maka laporan dinyatakan ditolak. RAT memberikan mandat kepada komisariat
untuk menerima perbaikan laporan pertanggungjawaban terhadap pengurus dan pengawas.
Laporan pertanggungjawaban pengurus KKP ITB melaporkan kegiatan- kegiatan selama satu tahun yang meliputi kelembagaan yang berpedoman pada
keputusan RAT pada periode sebelumnya. Selain kelembagaan juga pengurus melaporkan keuangan yang terdiri dari neraca, realisasi rencana anggaran
pendapatan dan biaya, perhitungan sisa hasil usaha, neraca komparatif sekertariat USP dan UPK, neraca komparatif unit Waserda, neraca komparatif Cafe Hijau
dan neraca Konsolidasi dari Tahun 2005-2009.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Koperasi Keluarga Pegawai ITB yang berada di lingkungan kampus ITB merupakan salah satu koperasi di Indonesia yang pernah memperoleh
penghargaan sebagai koperasi terbaik. Peningkatan jumlah anggota, permodalan, maupun SHU belum cukup untuk menyatakan bahwa kinerja keuangan di KKP
ITB dinyatakan baik, oleh karena itu analisis rasio yang meliputi likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efektivitas sebagai alat untuk mengetahui analisis
17 kinerja keuangan dan kondisi kesehatan keuangan. Hasil dari kinerja keuangan
menjadi alat bagi anggota, penanam modal, pengawas untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan dan kesehatan keuangan dengan menggunakan laporan SHU dan
neraca yang dilaporkan setiap tahun. Kerangka pemikiran operasional dapat menjelaskan melalui bagan di bawah ini.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Kinerja Organisasi dan
Keuangan Koperasi Keluarga Pegawai ITB.
KKP ITB merupakan salah satu koperasi yang berprestasi dalam pengelolaan dana dari simpanan dari para anggotanya. Koperasi pegawai diharapkan
mampu mengelola modal dari internal maupun eksternal untuk pengembangan usaha.
Analisis Kinerja Keuangan KKP ITB periode 2005-2009
Analisis Ratio pada Laporan Keuangan KKP ITB periode
2005-2009
Likuiditas Solvabilitas
Profitabilitas s
Efektivitas
Kondisi Kesehatan Keuangan Produktivitas
Kinerja Organisasi Koperasi Keluarga
Pegawai ITB
18
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Keluarga Pegawai KKP ITB Kota Bandung. Alasan yang melatarbelakangi pemilihan tempat yaitu koperasi ini
pernah menjadi salah satu koperasi terbaik di Indonesia. Waktu penelitian dilaksanakan dari pertengahan bulan Maret 2011 sampai bulan April 2011.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap perangkat organisasi
pengurus dan pengawas koperasi. Data sekunder diperoleh dari dokumen yang dimiliki oleh koperasi yaitu laporan keuangan hasil rapat tahunan selama lima
tahun terakhir. Data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dari laporan keuangan berupa laporan neraca dan laporan perhitungan SHU menggunakan data laporan
keuangan dari tahun 2005-2009.
4.3 Metode Pengambilan Sampel