1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi memiliki peran yang dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang berbeda dari perusahaan perseorangan Perseroan Terbatas PT. Dilihat dari
asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Yang dimaksud dengan koperasi disini bukan segala
sesuatu bentuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama dalam arti yang sangat umum namun Koperasi disini adalah suatu bentuk perusahaan yang dibentuk oleh
orang-orang tertentu untuk mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya dan mendahulukan keperluan bersama.
Koperasi dapat berkembang tidak hanya di suatu pedesaan atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Koperasi Unit Desa KUD, namun koperasi juga dapat
berkembang di masyarakat perkotaan dan dapat dikembangkan menjadi suatu koperasi yang besar tergantung dari peran pengurus dan para anggotanya.
Koperasi memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain, unsur-unsur tersebut adalah unsur sosial dan unsur ekonomi. Dikatakan sebagai unsur sosial
yaitu karena dalam hal ini koperasi berada di tengah-tengah perkumpulan orang- orang dan koperasi berusaha memperjuangkan pemenuhan kebutuhan ekonomi
para anggotanya secara efisien namun koperasi tidak berorientasikan keuntungan semata. Unsur ekonomi dalam koperasi tergantung dari peran serta pengurus dan
anggotanya, jika para pengurus memiliki sifat jujur dan terampil dalam bekerja maka kemajuan koperasi itu juga dapat terlihat.
Walaupun koperasi berbeda dengan perusahaan, namun pada dasarnya koperasi tetap memerlukan suatu manajemen dengan melakukan fungsi-fungsi
manajemen dalam kinerja organisasi baik fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Selain itu, perlu
adanya analisis kinerja keuangan pada koperasi yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana perputaran keuangan yang didapatkan dari simpanan
ataupun dari hasil penjualan produk sehingga dapat diketahui juga suatu permasalahan yang ada di dalam koperasi tersebut apakah pendapatan dalam
koperasi itu mengalami penurunan atau justru adanya kenaikan atau kinerja koperasi itu baik atau buruk.
2 Koperasi diyakini dapat menjadi alternatif untuk menyelesaikan persoalan
sosial ekonomi Indonesia. Sampai saat ini koperasi di Indonesia masih lebih dominan sebagai gerakan moral dibandingkan dengan gerakan ekonomi yang
secara nyata mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya dan masyarakat Indonesia. Secara kelembagaan, koperasi lebih menempatkan dirinya
sebagai sebuah organisasi sosial namun pada dasarnya peran koperasi tidak hanya terbatas pada peran sosial saja tapi juga peran secara ekonomi. Dalam
organisasi koperasi terdapat prinsip atau norma identitas ganda, anggota di samping sebagai pemilik sah, juga pemilik atau pelanggan jasa yang diusahakan
oleh koperasi. Di samping itu, dalam organisasi koperasi terdapat dua perusahaan double nature yaitu perusahaan, atau kegiatan ekonomi, anggota
secara individu dan perusahaan koperasi yang dimiliki anggota secara bersama- sama. Hubungan antara koperasi dengan lingkungannya bersifat terbuka, cara
kerjanya adalah suatu sistem yang berorientasi pada tujuan, dan pemanfaatan sumber dayanya adalah suatu organisasi ekonomi yang unsurnya mencakup
anggota-anggota perseorangan, perusahaan atau kegiatan ekonomi anggota secara individu, kelompok koperasi, perusahaan koperasi, dan hubungan pemilikan serta
hubungan usaha atau pelayanan perusahaan koperasi kepada para anggotanya. Dari penjelasan di atas memberikan gambaran bahwa koperasi memiliki ciri-ciri
yang khas sebagai sebuah organisasi. Koperasi lahir dengan memiliki tiga unsur pokok yakni, kerjasama dua orang atau lebih, tujuan yang akan dicapai, kegiatan
yang dikoordinir secara sadar. Pendekatan normalis dalam merumuskan pengertian koperasi, di samping telah menunjukkan cirri-ciri esensial koperasi
yang dapat dikaji secara ilmiah. Selain itu, juga telah memberikan penjelasan yang cukup rinci mengenai perbedaan koperasi dengan organisasi ekonomi lain yang
bukan koperasi. Salah satu bagian dari gerakan koperasi di Indonesia adalah koperasi
pegawai. Menurut Baswir 1997, koperasi pegawai merupakan salah satu bentuk koperasi yang di bentuk berdasarkan keanggotaan. Koperasi pegawai terbentuk
karena adanya kebutuhan yang sama diantara para pegawainya untuk bersama- sama meningkatkan kesejahteraan anggota dalam suatu institusi. Institut
Teknologi Bandung memiliki Koperasi Keluarga Pegawai KKP ITB yang
3 didirikan pada Tanggal 8 November 1990. Anggota KKP ITB terdiri dari dosen
dan staf penunjang yang memiliki tingkat pendidikan lebih baik dan membuat kinerja secara keseluruhan juga baik karena memiliki jaringan yang lebih luas.
Walaupun demikian, dosen dan staf penunjang juga memiliki keterbatasan seperti alokasi waktu dan kegiatan lain sehingga timbul permasalahan yang menarik
untuk dilakukan penelitian.
1.2 Perumusan Masalah