Data Kelangsungan Hidup SR Udang

0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 1 2 3 4 Minggu ke- P e rt u m b u h a n H ar ia n A B C D 8,3 gram. Apabila dibandingkan nilai kelangsungan hidup dan ADG udang vaname pada penelitian tahap satu ini dengan hasil penelitian secara sederhana dan intensif diatas maka dapat disimpulkan perlakuan padat tebar 5 ekor per 100 liter yang paling baik karena berada pada kisaran yang normal. Dari hasil tersebut dipilih perlakuan 5 ekor100 liter untuk digunakan pada penelitian tahap kedua. Pengamatan selama 5 jam menunjukkan bahwa konsentrasi amoniak dalam air sampai jam ke-4 terus meningkat dan mulai menurun pada jam ke-5. Nilai ekskresi amoniak tertinggi pada jam ke-4. Nilai rata-rata ekskresi amoniak per jam sebesar 0,004 mgg tubuhjam. Konsentrasi amoniak di dalam air dan nilai ekskresi amoniak dapat dilihat pada Table 2. Tabel 2 Konsentrasi amoniak mgl dalam air selama 5 jam dan ekskresi amoniak rata-rata per jam mgg tubuhjam Perlakuan Waktu Pengamatan jam ke- Bobot Rata-rata Ekskresi Amoniak 1 2 3 4 5 Udang g mgg tubuhjam U1 0,356 0,438 0,535 0,603 0,671 0,620 7,890 0,005 U2 0,544 0,586 0,540 0,580 0,660 0,643 8,214 0,003 Rata-rata 0,450 0,512 0,537 0,591 0,665 0,631 8,052 0,004 4.1.2 Penelitian Tahap II 4.1.2.1 Pertumbuhan Udang Vaname Gambar 1 Laju pertumbuhan harian udang dengan perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D 9,375 gl pada media pemeliharaan udang vaname Litopenaeus vannamei dan rumput laut Gracilaria verrucosa 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 Minggu ke- K e la n g su n g a n H id u p A B C D Bobot udang vaname pada minggu ke-2, 3 dan 4 berbeda nyata antar perlakuan P0,05 Lampiran 11. Bobot udang paling rendah pada perlakuan A tanpa rumput laut daripada perlakuan dengan rumput laut Lampiran 7 dan 11. Laju pertumbuhan harian udang setiap perlakuan terus menurun sampai akhir penelitian. Laju pertumbuhan harian udang tidak berbeda nyata P0,05 antar perlakuan tanpa rumput laut A dan perlakuan padat tebar rumput laut 3,123; 6,250 dan 9,375 gl di setiap minggu hingga akhir penelitian.

4.1.2.2 Kelangsungan Hidup

Nilai kelangsungan hidup udang vaname SR pada penelitian tahap II, pada minggu pertama sampai akhir penelitian tiap minggunya menunjukkan adanya perbedaan P0,05 antar perlakuan dengan rumput laut dan tanpa rumput laut Lampiran 13. SR udang pada perlakuan dengan rumput laut B, C dan D lebih tinggi daripada perlakuan tanpa rumput laut A. Pada Gambar 2 terlihat bahwa nilai kelangsungan hidup menunjukkan trend yang sama yaitu SR perlakuan A tanpa rumput laut selalu berada dibawah perlakuan dengan rumput laut. Nilai kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan padat tebar rumput laut 3,125 gl B yaitu 82,67. Nilai kelangsungan hidup udang vaname dari awal sampai akhir penelitian dapat dilihat pada Lampiran 8. Gambar 2 Nilai kelangsungan hidup udang dengan perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D 9,375 gl pada media pemeliharaan udang vaname Litopenaeus vannamei dan rumput laut Gracilaria verrucosa