Data Kualitas Air Data Proksimat

20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 Minggu ke- K e la n g su n g a n H id u p A B C D Bobot udang vaname pada minggu ke-2, 3 dan 4 berbeda nyata antar perlakuan P0,05 Lampiran 11. Bobot udang paling rendah pada perlakuan A tanpa rumput laut daripada perlakuan dengan rumput laut Lampiran 7 dan 11. Laju pertumbuhan harian udang setiap perlakuan terus menurun sampai akhir penelitian. Laju pertumbuhan harian udang tidak berbeda nyata P0,05 antar perlakuan tanpa rumput laut A dan perlakuan padat tebar rumput laut 3,123; 6,250 dan 9,375 gl di setiap minggu hingga akhir penelitian.

4.1.2.2 Kelangsungan Hidup

Nilai kelangsungan hidup udang vaname SR pada penelitian tahap II, pada minggu pertama sampai akhir penelitian tiap minggunya menunjukkan adanya perbedaan P0,05 antar perlakuan dengan rumput laut dan tanpa rumput laut Lampiran 13. SR udang pada perlakuan dengan rumput laut B, C dan D lebih tinggi daripada perlakuan tanpa rumput laut A. Pada Gambar 2 terlihat bahwa nilai kelangsungan hidup menunjukkan trend yang sama yaitu SR perlakuan A tanpa rumput laut selalu berada dibawah perlakuan dengan rumput laut. Nilai kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan padat tebar rumput laut 3,125 gl B yaitu 82,67. Nilai kelangsungan hidup udang vaname dari awal sampai akhir penelitian dapat dilihat pada Lampiran 8. Gambar 2 Nilai kelangsungan hidup udang dengan perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D 9,375 gl pada media pemeliharaan udang vaname Litopenaeus vannamei dan rumput laut Gracilaria verrucosa

4.1.2.3 Pertumbuhan Rumput Laut

Pada Tabel 3 ditunjukkan kondisi biomassa rumput laut selama empat minggu pemeliharaan. Pertumbuhan tanaman berbeda antar padat tebar 3,125 gl dengan 6,250 gl dan 9,375 gl P0,05. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pertambahan bobot basah tanaman dari waktu ke waktu yang diamati setiap minggu. Pertumbuhan tanaman dari setiap periode pengamatan menunjukkan adanya peningkatan pada tahap awal masa pemeliharaan dan mengalami penurunan setelah minggu ketiga. Tabel 3 Bobot kg rumput laut Gracilaria verrucosa yang dipelihara bersama udang vaname dengan perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D 9,375 gl Perlakuan Minggu ke- 1 2 3 4 B 1,562 a 1,888 a 2,284 a 2,786 a 3,255 a C 3,125 b 3,777 b 4,564 b 5,307 b 5,963 b D 4,688 c 5,396 c 5,927 c 6,283 c 6,563 c Angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama berbeda nyata antar perlakuan pada tiap tahap waktu pada taraf uji 5 Pada Lampiran 15 dijelaskan, bahwa peningkatan laju pertumbuhan harian rumput laut di minggu ke-1 dan ke-2 berbeda nyata antar perlakuan padat tebar 9,375 gl dengan padat tebar 3,125 gl dan 6,250 gl. Sedangkan pada minggu ke-3 dan 4 peningkatan laju pertumbuhan harian rumput laut berbeda antar petak P0,05. Peningkatan laju pertumbuhan harian rumput laut terdiri dari tiga kelompok, padat tebar 3,125 gl paling tinggi yaitu 2,62, sedang pada padat tebar 6,250 gl yaitu 2,31 serta kelompok dengan laju pertumbuhan harian paling rendah yaitu padat tebar 9,375 gl 1,20. Berdasarkan dari data laju pertumbuhan harian yang disajikan pada Gambar 3, bahwa dari pengamatan minggu ketiga pada perlakuan 3,125 gl mencapai maksimum dan menurut pada minggu ke-4. Nilai laju pertumbuhan yang berbeda pada perlakuan C dan D dibandingkan perlakuan B disebabkan adanya perbedaan padat tebar. Pemeliharaan dengan padat tebar yang tinggi mengakibatkan ketidakseimbangan