Latar Belakang Pemanfaatan Limbah Nitrogen Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Oleh Rumput Laut (Gracilaria Verrucosa) Pada Sistem Budidaya Polikultur

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang vaname Litopenaeus vannamei dewasa ini merupakan salah satu komoditas andalan dalam sektor perikanan. Udang vaname mulai dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 2001, dan perkembangannya dalam beberapa dekade terakhir cukup pesat. Sifat udang vaname, selain pertumbuhannya lebih cepat juga lebih tahan terhadap penyakit. Permintaan akan udang yang semakin meningkat mengakibatkan sistem budidaya udang vaname semakin intensif. Sistem budidaya ini dicirikan antara lain dengan padat penebaran yang tinggi dan diikuti dengan pemberian pakan buatan yang tinggi. Namun, tidak semua pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan udang, yaitu sekitar 17 digunakan untuk pertumbuhan, sekitar 20 lagi dikeluarkan sebagai feses dan urin, 48 diekskresikan, molting dan pemeliharaan serta 15 tidak terkonsumsi Harowitz A Harowitz S 2000. Pemberian pakan walaupun sesuai dengan kebutuhan tetapi limbahnya akan lebih banyak daripada yang digunakan untuk pertumbuhan. FCR merupakan nilai perbandingan bobot pakan yang diberikan guna mencapai satu satuan bobot udang pada saat panen. Bila kisaran nilai FCR antara 1,2-1,5 dengan protein pakan 40, maka potensi limbah budidaya udang akan mencapai sekitar 48-70 kgN per ton produksi udang. Nitrogen sebanyak itu dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk sampingan seperti rumput laut sehingga kualitas media budidaya akan tetap baik. Rumput laut Gracilaria verrucosa dapat memanfaatkan amoniak di perairan untuk pertumbuhannya. Gracilaria verrucosa memiliki tolerasi terhadap lingkungan hidupnya seperti salinitas dan kekeruhan namun tidak tahan terhadap ombak yang kuat. Dengan sifat hidup seperti itu, Gracilaria verrucosa dapat dibudidayakan di tambak secara monokultur maupun polikultur bersama udang. Rumput laut ini memiliki nilai ekonomis sehingga dapat berperan sebagai sumber pendapatan tambahan bagi petambak udang. Penelitian tentang rumput laut yang dapat memanfaatkan N di perairan sudah banyak dilakukan tetapi berapa jumlah N yang mampu dimanfaatkan oleh rumput laut belum banyak dilakukan. Oleh sebab itu, penelitian polikultur udang vaname dengan perbedaan padat penebaran rumput laut Gracilaria verrucosa di tambak diharapkan dapat menganalisis jumlah kandungan N dari sisa metabolisme udang di perairan yang dapat dimanfaatkan oleh rumput laut agar kualitas air media dapat optimal untuk hidup dan tumbuh sehingga diperoleh produksi udang vaname yang tinggi.

1.2 Perumusan Masalah