V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan perbedaan padat tebar rumput laut Gracilaria verrucosa yang dipelihara dalam skala laboratorium, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1.
Penambahan rumput laut Gracilaria verrucosa dengan biomassa 3,125 gramliter pada budidaya udang vaname Litopenaeus vannamei dapat
meningkatkan derajat kelangsungan hidup udang dari 62,67 tanpa rumput laut menjadi 82,67 dan bobot akhir rata-rata udang dari 15,58 gram tanpa
rumput laut menjadi 16,99 gram. 2.
Pertumbuhan udang vaname sebesar 84,25 gram mengeluarkan limbah N sebanyak 15,36 gram dan 14,62 gram 95,18 dari jumlah tersebut mampu
dimanfaatkan oleh rumput laut Gracilaria verrucosa untuk membentuk biomassa sebanyak 16,9 kg.
5.2 Saran
Dari penelitian ini disarankan untuk melakukan budidaya polikultur udang vaname dan rumput laut Gracilaria verrucosa dengan keseimbangan 5 ekor
udang dan 312,5 gram rumput laut per 100 liter media pemeliharaan. Penelitian lanjutan yang disarankan adalah memperpanjang masa pemeliharaan sehingga
didapatkan model sistem budidaya polikultur untuk pendederan 30 hari dan pembesaran 60 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Angkasa WI, Wisnu S, Achmad Z, Anggadiredja J. 2000. Budidaya rumput laut Eucheuma
sp di perairan pantai dan Gracilaria sp di tambak. Workshop Aplikasi IPTEK
. Mataram 7-9 Desember 2000. hlm 14-28. [APHA] America Public Health Association. 1975. Standar Method for The
Examination of Water and Wastewater. American Water Works Assosiation and Water Pollution Control Federation. 14th. Ed., Washington, D.C. 1193
hlm. Arifin Z, Andrat K, Subiyanto. 2005. Teknik produksi udang vaname
Litopenaeus vannamei secara sederhanan. 9 hlm. [terhubung berkala]. http:benih.perikananbudidaya.go.idteknologivanmei20sdhn20FIB2
02005.doc. [30 Juli 2007]. Balai Budidaya Air Payau, 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut
Gracilaria di Tambak. Situbondo.
Boyd CE. 1981. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Elsevier Books Co. Ltd., Amsterdam. 318 hlm.
Budiardi T. 2008. Keterkaitan produksi dengan beban masukkan bahan organik pada sistem budidaya intensif udang vaname Litopenaeus vannamei Boone
1931. [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 103 hlm.
Chien YH. 1992. Water quality requirement and management for marine shrimp culture. Di dalam: Wyban J, editor. Proceeding of the Special Session on
Shrimp Farming . USA: World Aquaculture Society. hlm. 144-156.
Crear BJ, Forteath GNR. 2002. Feeding has the largest effect on the ammonia excretion rate of the southern rock lobster Jasus edwardsii , and the western
rock lobster Panulirus cygnus. Aquacultural Engineering 26: 239-250. Damar A. 1992. Studi Kemungkinan Budidaya Algae Laut Gracilaria lichenoides
di Tambak di Perairan Pantai Selatan Kabupaten Pandeglang Jawa Barat. Fakultas Perikanan, IPB. 39 hlm.
Dosdat A, Servais F, Mentailer R, Huelvan C, Desbruyeres E. 1996. Comparison of nitrogeneous losses in five teleost fish spesies. Aquaculture 141: 107-127.
Doty MS. 1971. Measurement of water movement in references to benthic algae growth. Bot. Mar. XIV: 32-35.
Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta. Yayasan Pustaka Nusatama. 163 hlm.
Fatimah. 2004. Pembesaran udang vanamei di tambak. Jawa Timur: Balai Budidaya Air Payau Situbondo.
Glenn EP et al. 2002. A community-based polyculture system in Hawaii that incorporates all the life stage of Gracilaria parvispora Rhodophyta.
Proceeding of the Symposium at the XVII International Seaweed. Seaweed
Industry Asosociation of the Philippines. hlm 65-73. Guanzon NG Jr, De Castro TR, Lorque FM. 2004. Polyculture of milkfish
Chanos-chanos Forsskal and the red seaweed Gracilariopsis bailinae
Zhang et Xia in brackish water earthen ponds. Journal of Aquaculture Research
35: 423-431. Haglund K, Pedersen M. 1988. Spray cultivation of seaweed in recirculating
brackish water. Aquaculture vol. 72:181-189. Hamsiah. 2000. Peranan keong bakau Telescopium telescopium L. sebagai
biofilter dalam pengelolaan limbah budidaya tambak udang intensif [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 77 hlm.
Harris E, et al. 2008. Peran rumput laut Gracilaria sp dalam produksi oksigen pada budidaya udang system multi-tropik. Makalah disajikan pada
Simposium Nasional Bioteknologi Akuakultur II, Bogor 14-8-2008.
Harowitz A, Harowitz S. 2000. Microorganisms and feed management in aquaculture. Advocate. 33-36 hlm.
Hendrajat EA, Mangampa M. 2007. Pengaruh Kepadatan Rumput Laut Gracilaria verrucosa
terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Udang Vannamei Litopenaeus vannamei. Laporan hasil penelitian . Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Payau Maros. hlm 69-72. Huisman EA. 1976. Food conversion efficiencies at maintenance and production
level for carp,Cyprinus carpio L. and rainbow trout, Salmon gairdneri R. Aquaculture
93: 259-273. Izzati
M. 2005. Ganggang merah dewa penyelamat udang windu. Trubus: 42370- 71.
Jones AB. 1993. Macroalgal nutrient relationships. [A literature Review Submittet The Bachelor of Science]. Department of Botany University of Queensland.
52 hlm. Kadi A, Atmadja WS. 1988. Rumput Laut Algae Jenis, Reproduksi, Produksi,
Budidaya dan Pasca Panen. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. Jakarta. 71 hlm.
Kim DH. 1970. Economically important seaweed in Chile Gracilaria. Bot. Mar. 13: 140-162.
Martinez CL, Campana AT, Porhas MAC. 2003. Dietary protein level and natural food management in the culture of blue Litopenaeus stylirostris and white
shrimp Litopenaeus vannamei in microcosms. Aquaculture Nutrition 9: 155-160 hlm.
Ming, FW. 1985. Ammonia excretion rate as an index for comparing efficiency of dietary protein utilization among rainbow trout Salmon gairdneri different
strains. Aquaculture 46: 27-35. Mustafa A, Ratnawati E. 2005. Faktor pengelolaan yang berpengaruh terhadap
produksi rumput laut Gracilaria verrucosa di tambak tanah sulfat masam Studi kasus di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Jur. Penelitian
Perikanan Indonesia. Vol. 11 No. 7: 67-74.
Neori A, et al. 2004. Integrated aquaculture: rationale, evolution and state of the art emphasizing seaweed biofiltration in modern mariculture. Aquaculture
231: 361-391. Patadjai RS. 1993. Pengaruh pupuk TSP terhadap pertumbuhan dan kualitas
rumput laut Gracilaria gigas Harv. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 83 hlm.
Regnault M. 1987. Nitrogen excretion in marine and fresh-water Crustacea. Biol. Rev.
62, 1-24. Risjani Y. 1999. Physiology of nitrogen nutrition in Indonesia marine plant : part
one. Variation in growth and tissue nitrogen of Eucheuma cottonii in relation to environmental nitrogen. J. Penelitian Ilmu-ilmu Hayati Life
Sciences 11 1: 42-56.
Ritawati. 1990. Laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria lichenoides L Gmel. berdasarkan kedalaman dan jarak tanam. [Karya Ilmiah]. Fakultas Perikanan
IPB. Bogor. 80 hlm. Sidik, AS, Sarwono, Agustina. 2002. Pengaruh padat penebaran terhadap laju
nitrifikasi dalam budidaya ikan system resirkulasi tertutup. Jurnal Akuakultur Indonesia
, 12: 47-51. Soriano EM, Morales C, Moreira WSC. 2002. Cultivation of Gracilaria
Rhodophyta in shrimp pond effluents in Brazil. Aquaculture Research 33 : 1081-1086.
Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika : Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi kedua. PT. Gramedia. Jakarta. 772 hlm.
Sukmarumaeti. 2002. Pembenahan air buangan untuk meningkatkan produksi udang windu Penaeus monodon Fab. [skripsi]. Bogor: Program Studi
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 40 hlm.
Syah R, Suwoyo HS, Undu MC, Makmur. 2006. Pendugaan Nutrient Budget tambak intensif udang, Litopenaeus vannamei. J. Riset Akuakultur 12:
181-202. Takeuchi W. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. Departement of Aquatic
Bioscience. Tokyo University of Fisheries. JICA. 233 hlm. Tjaronge M. 2005. Polikultur rumput laut, Gracilaria sp. dan ikan Bandeng,
Chanos chanos dengan padat penebaran yang berbeda. J. Penelitian
Perikanan Indonesia 11 7 : 79 -85 hlm.
Velasco M, Lawrence AL, Neill WH. 1998. Developmen of a static-water ecoassay with microcosm tanks for postlarva Penaeus vannamei.
Aquaculture 161: 79-87.
Yigit MS, Turker AB, Bilgin S. 2005. Using ammonia nitrogen excretion as an index for evaluating protein quality of prawns in turbot Psetta maeotica
nutrition. Turkey J Vet Anim Sci 29 : 1343-1349.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Prosedur analisis kadar protein Metode Semi Mikro Kjedahl, Takeuchi, 1988
A. Prosedur Oksidasi :
1. Sampel ditimbang 0.5 g S, dimasukkan ke dalam labu kjedahl.
2. Katalis K
2
SO
4
+ CuSO
4
+ H
2
O rasio 9 : 1 ditimbang sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam labu kjedahl.
3. 10 ml H
2
SO
4
pekat ditambahkan ke dalam labu kjedahl kemudian dipanaskan pada suhu 400
o
C selama 3-4 jam sampai cairan dalam labu berwarna hijau bening.
4. Larutan didinginkan, ditambahkan air destilasi 100 ml, kemudian larutan
dimasukkan ke dalam labu takar dan diencerkan dengan akuades hingga volume larutan tersebut mencapai 100 ml larutan A.
B. Prosedur Destilasi :
1. Labu Erlenmeyer diisi dengan 10 ml H
2
SO
4
0.05 N, ditambahkan 2 tetes indikator methyl red larutan B.
2. Larutan A diambil sebanyak 5 ml dan ditambahkan 10 ml NaOH 30 lalu
dimasukkanke dalam labu kjedahl. Lakukan destruksi selama 10 menit mulai saat tetesan pertama pada larutan B.
C. Titrasi :
1. Hasil detruksi dititrasi dengan NaOH 0.05 N, dan volume titran dicatat.
2. dilakukan juga terhadap blanko dengan prosedur yang sama.
D. Nitrogen = 0.0007 x Vb – Vs x F x 20
S Protein = Nitrogen x 6.25
Keterangan : Vs = volume titran NaOH 0.05 N ml untuk sampel
Vb = volume titran NaOH 0.05 N ml untuk blanko F = faktor koreksi dari 0.05 N larutan NaOH
S = bobot sampel g = setiap ml 0.05 N NaOH ekivalen dengan 0.0007 g nitrogen
= volume larutan sampel yang diambil dari 100 ml menjadi 5 ml
Lampiran 2 Prosedur analisis amoniak APHA-AWWA-WPCF, 1975 1.
Sampel sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam gelas beker. Tambahkan 1 tetes MnSO4 0.003 M, kemudian diaduk.
2. Tambahkan 0.5 ml larutan chlorox 20 diaduk, lalu segera tambahkan 0.6 ml
larutan phenate. Aduk kembali dan diamkan selama 25 menit. 3.
Ukur nilai absorban menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.
4. Lakukan prosedur yang sama pada larutan blanko dan standar.
Larutan Phenat
1 gr phenol + 0.25 NaOH + 10 ml aquades lalu diaduk sampai larut.
Larutan Chlorox
4 ml hipoclorin + 16 ml aquades pH 12 lalu diaduk kemudian tambahkan HCl sampai pH larutan 7.
Lampiran 5 Persiapan penelitian tahap II
Stok Rumput Laut
Ditimbang
Rumput laut diikat dengan tali rapia, kemudian setiap rumpun di ikat pada tali
ris dengan jarak 20 cm
\
Bak perlakuan yang sudah diisi rumput laut dan udang
Bak perlakuan Udang dari bak stok
di timbang
Lampiran 6 Udang vaname Litopenaeus vannamei hasil panen, pakan dan air sampel pada perlakuan A, B, C dan D
Lampiran 7 Bobot g dan nilai laju pertumbuhan harian udang vaname Litopenaeus vannamei pada minggu ke- 1, 2, 3, 4 dan total
Perlakuan Awal
M1 M2
M3 M4
Pertumbuhan harian Total
Rata- rata
Total Rata-
rata Total
Rata- rata
Total Rata-
rata Total
Rata- rata
Total 1
2 3
4 A1
10.883 266.405
11.557 242.697 12.573
251.460 14.079 253.420
16.252 243.780 1.154 1.204
1.616 2.051
1.507
A2 10.691
267.266 11.765 247.065
13.774 275.480
15.749 283.482 16.096 257.536 1.368
2.252 1.914
0.311 1.461
A3
10.622 265.543
12.570 301.680 13.345
293.590 13.861 263.359
14.376 230.016 2.406 0.855
0.542 0.521
1.081
Rata-rata 10.732
266.405 11.964
263.814 13.231
273.510 14.563
263.358 15.575
243.777 1.644 1.437
1.357 0.961
1.350 B1
10.728 268.206
12.073 301.825 13.292
332.300 14.817 355.608
16.479 362.538 1.687 1.374
1.552 1.519
1.533
B2 10.610
265.250 12.553 301.272
14.837 341.251
16.450 345.450 18.264 347.016 2.402
2.388 1.474
1.494 1.940
B3 10.576
264.393 12.076 301.900
13.669 328.056
14.945 328.790 16.240 341.040 1.895
1.770 1.275
1.187 1.532
Rata-rata 10.638
265.950 12.234
301.666 13.933
333.869 15.404
343.283 16.994
350.198 1.995 1.844
1.434 1.400
1.668 C1
10.937 273.430
12.046 301.150 13.716
329.184 15.373 338.206
16.655 316.445 1.379 1.855
1.629 1.144
1.502
C2 10.882
272.050 12.949 310.776
14.765 354.360
16.115 354.530 17.267 362.607 2.484
1.875 1.250
0.986 1.649
C3 10.549
263.726 12.263 294.312
13.549 311.627
15.032 315.672 16.043 304.817 2.151
1.425 1.484
0.930 1.497
Rata-rata 10.789
269.735 12.419
302.079 14.010
331.724 15.507
336.136 16.655
327.956 2.005 1.718
1.454 1.020
1.549 D1
10.613 265.320
11.447 286.175 12.907
309.768 15.401 338.822
16.591 331.820 1.081 1.715
2.524 1.063
1.596
D2 10.526
263.151 12.286 294.864
14.348 330.004
15.518 310.360 17.096 307.728 2.209
2.216 1.120
1.383 1.732
D3 10.879
271.969 12.788 306.912
13.953 320.919
14.855 311.955 16.030 304.570 2.310
1.246 0.895
1.088 1.384
Rata-rata 10.673
266.813 12.174
295.984 13.736
320.230 15.258
320.379 16.572
314.706 1.867 1.726
1.513 1.178
1.571
Lampiran 8 Nilai kelangsungan hidup SR udang vaname Litopenaeus vannamei dengan perlakuan perbedaan padat tebar rumput
laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D 9,375 gl pada minggu ke- 1, 2, 3 dan 4
Perlakuan SR udang pada minggu ke-
1 2
3 4
A1 100.00
84.00 80.00
72.00 60.00
A2 100.00
84.00 80.00
72.00 64.00
A3 100.00
96.00 88.00
76.00 64.00
Rata-rata 100.00
88.00 82.67
73.33 62.67
B1 100.00
100.00 100.00
96.00 88.00
B2
100.00 96.00
92.00 84.00
76.00
B3 100.00
100.00 96.00
88.00 84.00
Rata-rata 100.00
98.67 96.00
89.33 82.67
C1
100.00 100.00
96.00 88.00
76.00
C2 100.00
96.00 96.00
88.00 84.00
C3 100.00
96.00 92.00
84.00 76.00
Rata-rata 100.00
97.33 94.67
86.67 78.67
D1 100.00
100.00 96.00
88.00 80.00
D2 100.00
96.00 92.00
80.00 72.00
D3
100.00 96.00
92.00 84.00
76.00
Rata-rata 100.00
97.33 93.33
84.00 76.00
Lampiran 9 Nilai bobot, retensi, produksi N udang vaname dan bobot, retensi rumput laut dengan perlakuan perbedaan padat tebar
rumput laut
Peubah Perlakuan
A tanpa RL B 3,125 gl
C 6,250 gl D 9,375 gl
Pakan g 257,24
283,09 264,37
287,98 N pakan g
16,44 18,09
16,90 18,41
Awal W udang g
266,41 265,95
269,74 266,81
N udang 7,44
7,43 7,53
7,45 W rumput laut g
1.562,60 3.125,26
4.688,29 N rumput laut g
8,06 16,13
24,19 Akhir
W udang g 243,78
350,20 327,96
314,71 N udang
1,78 10,16
9,13 9,22
W rumput laut g 3.255,12
5.963,78 6.563,24
N rumput laut g 22,68
24,67 36,65
Retensi udang g
0,59 2,73
1,60 1,78
rumput laut g 14,62
8,54 12,46
produksi N udang g 15,85
15,36 15,30
16,63 N di air g
15,85 0,74
6,76 4,18
Lampiran 10 Kualitas air salinitas, suhu, pH dan DO pada media pemeliharaan udang vaname dan rumput laut Gracilaria verrucosa
Minggu ke- Salinitas ppt
Suhu oC pH
DO mgl Pemeliharaan
A B
C D
A B
C D
A B
C D
A B
C D
25 25
25 25
27 27
27 27
8.40 8.40
8.40 8.40
7.30 7.30
7.30 7.30
1
26 26
26 26
28 27
27 27
8.49 8.31
8.26 8.35
7.66 7.59
7.86 7.85
2 26
25 25
25 28
28 28
28 8.49
8.43 8.40
8.33 6.50
7.50 7.30
7.10
3 27
25 26
26 26
26 26
26 8.49
8.39 8.39
8.38 6.30
6.80 7.10
7.20
4 29
26 26
26 27
27 27
27 8.43
8.29 8.05
8.13 5.60
6.50 7.70
6.80 Keterangan :
A : Tanpa rumput laut B : Rumput laut 3,125 gl
C : Rumput laut 6,250 gl D : Rumput laut 9,375 gl
Lampiran 11 Analisis ragam bobot total udang vaname Litopenaeus vannamei pada minggu ke-1, 2, 3 dan 4
Sumber keragaman JK
db KT
F hit. P
Bobot Total
Udang Minggu
ke- 1 Perlakuan
Kombinasi 3001,114
3 1000,371
3,183 0,085
Linear Kontras
1409,100 1
1409,100 4,484
0,067 Deviasi
1592,013 2
796,007 2,533
0,141 Galat
2514,245 8
314,281 Total
5515,359 11
Bobot Total
Udang Minggu
ke- 2 Perlakuan
Kombinasi 7153,156
3 2384,385
9,031 0,006
Linear Kontras
2857,249 1
2857,249 10,822 0,011
Deviasi 4295,908
2 2147,954 8,135
0,012 Galat
2112,225 8
264,028 Total
9265,382 11
Bobot Total
Udang Minggu
ke- 3 Perlakuan
Kombinasi 10777,656
3 3592,552
13,630 0,002
Linear Kontras
3544,906 1
3544,906 13,449 0,006
Deviasi 7232,750
2 3616,375 13,720
0,003 Galat
2108,684 8
263,585 Total
12886,340 11
Bobot Total
Udang Minggu
ke- 4 Perlakuan
Kombinasi 19029,212
3 6343,071
17,273 0,001
Linear Kontras
5446,071 1
5446,071 14,830 0,005
Deviasi 13583,141
2 6791,570 18,494
0,001 Galat
2937,873 8
367,234 Total
21987,086 11
Ket : beda nyata antar perlakuan pada selang kepercayaan 95 Uji Tukey Bobot Udang Minggu ke-2
Perlakuan N
Selang kepercayaan 95 1
2 1
3 273,510
4 3
320,230 3
3 331,724
2 3
333,869 P
1,000 0,739
Uji Tukey Bobot Udang Minggu ke-3 Perlakuan
N Selang kepercayaan 95
1 2
1 3
266,754 4
3 320,379
3 3
336,136 2
3 343,283
P 1,000
0,371 Uji Tukey Bobot Udang Minggu ke-4
Perlakuan N
Selang kepercayaan 95 1
2 1
3 243,777
4 3
314,706 3
3 327,956
2 3
350,198 P
1,000 0,185