Laju Pertumbuhan Retensi Nitrogen
                                                                                IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1 Penelitian Tahap I
Penelitian  tahap  satu  ini  dilaksanakan  dengan  tiga  perlakuan  dan  dua ulangan yaitu kepadatan udang vaname sebanyak 5, 10, dan 15 ekor100 liter air
tiap  akuarium.  Pada  penelitian  ini  dilakukan  pengamatan  kelangsungan  hidup SR,  bobot  dan  average  daily  gain  ADG  udang  agar  diketahui  jumlah  padat
tebar  yang  baik  untuk  penelitian  tahap  kedua  sehingga  pada  penelitian  tahap kedua  udang  yang  mati  bukan  karena  terlalu  padat  tetapi  memang  dipengaruhi
oleh  perlakuan.  Nilai  pertumbuhan  dan  kelangsungan  hidup  udang  selama  masa penelitian ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1  Pertumbuhan  udang  vaname  Litopenaeus  vannamei  selama  penelitian tahap I
Perlakuan ekor
udang 100 liter
Bobot Awal g Bobot Akhir g
Average Daily Gain
ADG ghari
Kelangsungan Hidup
Total Rata-
rata Total
Rata- rata
5 34,074
6,815 41,111
8,222 0,201
100,0 10
75,177 7,518
68,639 8,580
0,152 80,0
15 107,066  7,138
103,021  7,899 0,109
86,7 Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai kelangsungan hidup dan pertambahan berat
harian  dalam  satu  periode  pemeliharaan  udang  vaname  pada  tahap  I  diperoleh hasil  yang  paling  tinggi  pada  perlakuan  padat  tebar  5  ekor100  liter.  Nilai
kelangsungan  hidup  dan  ADG  udang  vaname  yang  dipelihara  secara  sederhana dengan  padat  tebar  7  ekorm
2
di  tambak BBPBAP  Jepara  sebesar  93  dan  2,24
gram  per  hari  pada  masa  pemeliharaan  60  hari  dengan  berat  rata-rata  udang sebesar  8,97  gram  Arifin  et  al.  2005.  Dari  data  penelitian  Budiardi  2008
diperoleh nilai kelangsungan hidup dan ADG  udang vaname dengan padat tebar 85  ekorm
2
sebesar  88  dan  0,  199  gram  per  hari  dengan  pemeliharaan  udang secara intensif di tambak pada masa pemeliharaan 60 hari dengan bobot rata-rata
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
1 2
3 4
Minggu ke- P
e rt
u m
b u
h a
n H
ar ia
n A
B C
D
8,3  gram.  Apabila  dibandingkan  nilai  kelangsungan  hidup  dan  ADG  udang vaname  pada  penelitian  tahap  satu  ini  dengan  hasil  penelitian  secara  sederhana
dan intensif diatas maka dapat disimpulkan perlakuan padat tebar 5 ekor per 100 liter yang paling baik karena berada pada kisaran yang normal. Dari hasil tersebut
dipilih perlakuan 5 ekor100 liter untuk digunakan pada penelitian tahap kedua. Pengamatan selama 5 jam menunjukkan bahwa konsentrasi amoniak dalam
air  sampai  jam  ke-4  terus  meningkat  dan  mulai  menurun  pada  jam  ke-5.  Nilai ekskresi  amoniak  tertinggi  pada  jam  ke-4.  Nilai  rata-rata  ekskresi  amoniak  per
jam  sebesar  0,004  mgg  tubuhjam.  Konsentrasi  amoniak  di  dalam  air  dan  nilai ekskresi amoniak dapat dilihat pada Table 2.
Tabel 2  Konsentrasi  amoniak  mgl  dalam  air  selama  5  jam  dan  ekskresi amoniak rata-rata per jam mgg tubuhjam
Perlakuan Waktu Pengamatan jam ke-
Bobot Rata-rata
Ekskresi Amoniak
1 2
3 4
5 Udang
g mgg
tubuhjam
U1 0,356
0,438 0,535
0,603 0,671
0,620 7,890
0,005 U2
0,544 0,586
0,540 0,580
0,660 0,643
8,214 0,003
Rata-rata 0,450
0,512 0,537
0,591 0,665
0,631 8,052
0,004
4.1.2 Penelitian Tahap II 4.1.2.1 Pertumbuhan Udang Vaname
Gambar  1  Laju  pertumbuhan  harian  udang  dengan  perlakuan  perbedaan  padat tebar  rumput  laut  A  tanpa  rumput  laut,  B  3,125  gl,  C  6,250  gl
dan  D  9,375  gl  pada  media  pemeliharaan  udang  vaname Litopenaeus vannamei dan rumput laut Gracilaria verrucosa
                                            
                