minggu  ke-3  hingga  akhir  penelitian,  sedangkan  pada  perlakuan  B  dan  D  pada minggu  ke-2  konsentrasi  nitrit  mulai  turun  dan  terus  menurun  hingga  akhir
penelitian  Gambar  5.  Dari  hasil  analisis  statistik,  pada  minggu  ke  empat  nilai kandungan  nitrit  berbeda  nyata  P0,05  dengan  perlakuan  yang  lainnya  yaitu
perlakuan  tanpa  rumput  laut  A  lebih  tinggi  daripada  padat  tebar  rumput  laut 3,125 gl; 6,250 gl dan 9,375 gl.
Konsentrasi  nitrat  meningkat  di  minggu  ke-1,  dan  terjadi  penurunan  di minggu ke-3 sampai akhir penelitian Gambar 6. Kandungan nitrat pada minggu
ke-1  berbeda  antar  perlakuan.  Kandungan  nitrat  tertinggi  pada  perlakuan  padat tebar  tanpa  rumput  laut  9,375  gl  yaitu  0,945  mgl.  Hasil  analisis  statistik  pada
minggu ke-2, 3 dan 4 tidak berbeda P0,05 antar perlakuan. Pengamatan kualitas air pemeliharaan meliputi oksigen terlarut DO, suhu,
salinitas  dan  pH.  Salinitas  dan  oksigen  terlarut  pada  media  dengan  rumput  laut fluktuasinya lebih kecil dari pada media tanpa rumput laut. Sedangkan untuk suhu
dan pH pada setiap perlakuan tidak ada perbedaan, suhu dan pH pada perlakuan dengan  rumput  laut  dan  tanpa  rumput  laut  hampir  sama  sampai  akhir  penelitian
Lampiran  10.  Nilai  dari  keempat  parameter  kualitas  air  media  pemeliharaan masih  di  dalam  kisaran  normal  untuk  hidup  udang  dan  rumput  laut  Gracilaria
verrucosa .
4.2. Pembahasan
Pemanfaatan  nitrogen terlarut  oleh  rumput laut  di  perairan  bertujuan  untuk mengurangi  beban  dalam  media  budidaya.  Pada  minggu  awal  penelitian  terlihat
jelas Gambar 4 kandungan total amoniak nitrogen TAN pada perlakuan tanpa rumput  laut  A  meningkat  tiga  kali  lebih  tinggi  dari  perlakuan  dengan  rumput
laut  B,  C  dan  D.  Kandungan  TAN  pada  perlakuan  dengan  rumput  laut bertambah  tetapi  tidak  terlalu  tinggi,  dikarenakan  rumput  laut  dapat
memanfaatkan senyawa nitrogen Lampiran 9. Rumput laut dapat memanfaatkan N  terlarut  dalam perairan  melalui  proses  difusi  dengan  seluruh  bagian  tubuhnya.
Semakin  tinggi  kemampuan  rumput  laut  mampu  menyerap  N  terlarut  di  media budidaya,  maka semakin  besar  nilai  pertumbuhannya  dalam  artian  akan  semakin
meningkat juga kandungan N dalam tubuh rumput laut. Hal ini dapat dilihat dari
kandungan  N  rumput  laut  yang  meningkat.  Kandungan  N  dalam  berat  kering tertinggi  pada  perlakuan  padat  tebar  rumput  laut  B  3,125  gl  yaitu  3,93
kemudian perlakuan C 9,375 gl sebesar 2,92 dan terendah pada perlakuan C 6,250  gl  yaitu  2,33.  Bukti  penyerapan  total  amoniak  nitrogen  TAN  dapat
dilihat  secara  statistik  Lampiran  15  adanya  perbedaan  antar  perlakuan  laju pertumbuhan harian rumput laut pada padat tebar 9,375 gl lebih rendah daripada
perlakuan lainnya. Nitrogen  sangat  penting  bagi  rumput  laut  dalam  pengaturan  metabolisme
dan reproduksi. Pertumbuhan dan biomas dapat tercapai dengan baik bila tanaman laut ini tercukupi nitrogen. Pengambilan nitrogen oleh tanaman laut bukan hanya
fungsi  dari  konsentrasi  N  eksternal  tetapi  juga  konsentrasi  N  internal  di  dalam jaringan  tanaman.  Pengambilan  dan  penyimpanan  N  oleh  rumput  laut  dapat
dipengaruhi  oleh  konsentrasi  N  anorganik  terlarut  di  dalam  air  dan  juga dipengaruhi  oleh  fluktuasi  ekologis  N  dalam  jaringan  tumbuhan  dan  kecepatan
pertumbuhan.  Konsentrasi  N  yang  rendah  di  lingkungan  tidak  dapat  mencukupi kebutuhan  tanaman  akan  N  untuk  penggunaan  selanjutnya.  Tetapi  rumput  laut
mempunyai  kemampuan  untuk  mengasimilasi  dan  menyimpan  nutrien  dari lingkungannya  khususnya  pada  saat  konsentrasi  rendah.  Kandungan  N  dalam
berat kering pada perlakuan C dan D lebih kecil dari B diduga walaupun jumlah N di  air  tinggi  tetapi  dalam  bentuk  nitrat  dan  nitrit,  Gracilaria  kurang  mampu
memanfaatkannya.  Hal  ini  sesuai  yang  dikemukan  oleh  Patadjai  1993  dan Sukmarumaeti 2002, bahwa nitrogen dalam bentuk amoniak yang paling utama
diserap  oleh  rumput  laut.  Oleh  karena  itu,  untuk  mencukupi  kebutuhannya,  N cadangan  yang  tersimpan  di  dalam  jaringan  dipergunakan  terlebih  dahulu  untuk
pertumbuhan Risjani 1999. Kemampuan  penyerapan  N  dari  limbah  budidaya  udang  tiap  perlakuan
perbedaan  padat  tebar  rumput  laut  tertinggi  pada  perlakuan  B  3,125  gl  yaitu 14,62  g  kemudian  9,375  gl  sebesar  12,46  g  dan  terkecil  pada  perlakuan  C
6,250 gl sebesar 8,54 g Lampiran 9. Pada perlakuan B selama empat minggu pemeliharaan,  rumput  laut  mampu  memanfaatkan  14,62  g  N  terlarut  dari  limbah
budidaya udang sehingga bobot rumput laut bertambah menjadi dua kalinya. Jika dihitung dalam per jam, rumput laut mampu menyerap N terlarut sebesar 0,013 g