Pertumbuhan Rumput Laut Penelitian Tahap II .1 Pertumbuhan Udang Vaname

0 .0 0 .5 1.0 1.5 2 .0 2 .5 3 .0 1 2 3 4 M ing g u ke- A B C D 0 .0 0 .2 0 .4 0 .6 0 .8 1.0 1.2 1.4 1 2 3 4 M ing g u ke- A B C D Gambar 5 Perubahan konsentrasi nitrit dengan perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D 9,375 gl pada media pemeliharaan udang vaname Litopenaeus vannamei dan rumput laut Gracilaria verrucosa Gambar 6 Perubahan konsentrasi nitrat dengan perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D 9,375 gl pada media pemeliharaan udang vaname Litopenaeus vannamei dan rumput laut Gracilaria verrucosa Konsentrasi nitrit pada minggu pertama dari semua perlakuan meningkat pada perlakuan A dan C terus meningkat hingga minggu ke-2 dan baru turun pada minggu ke-3 hingga akhir penelitian, sedangkan pada perlakuan B dan D pada minggu ke-2 konsentrasi nitrit mulai turun dan terus menurun hingga akhir penelitian Gambar 5. Dari hasil analisis statistik, pada minggu ke empat nilai kandungan nitrit berbeda nyata P0,05 dengan perlakuan yang lainnya yaitu perlakuan tanpa rumput laut A lebih tinggi daripada padat tebar rumput laut 3,125 gl; 6,250 gl dan 9,375 gl. Konsentrasi nitrat meningkat di minggu ke-1, dan terjadi penurunan di minggu ke-3 sampai akhir penelitian Gambar 6. Kandungan nitrat pada minggu ke-1 berbeda antar perlakuan. Kandungan nitrat tertinggi pada perlakuan padat tebar tanpa rumput laut 9,375 gl yaitu 0,945 mgl. Hasil analisis statistik pada minggu ke-2, 3 dan 4 tidak berbeda P0,05 antar perlakuan. Pengamatan kualitas air pemeliharaan meliputi oksigen terlarut DO, suhu, salinitas dan pH. Salinitas dan oksigen terlarut pada media dengan rumput laut fluktuasinya lebih kecil dari pada media tanpa rumput laut. Sedangkan untuk suhu dan pH pada setiap perlakuan tidak ada perbedaan, suhu dan pH pada perlakuan dengan rumput laut dan tanpa rumput laut hampir sama sampai akhir penelitian Lampiran 10. Nilai dari keempat parameter kualitas air media pemeliharaan masih di dalam kisaran normal untuk hidup udang dan rumput laut Gracilaria verrucosa .

4.2. Pembahasan

Pemanfaatan nitrogen terlarut oleh rumput laut di perairan bertujuan untuk mengurangi beban dalam media budidaya. Pada minggu awal penelitian terlihat jelas Gambar 4 kandungan total amoniak nitrogen TAN pada perlakuan tanpa rumput laut A meningkat tiga kali lebih tinggi dari perlakuan dengan rumput laut B, C dan D. Kandungan TAN pada perlakuan dengan rumput laut bertambah tetapi tidak terlalu tinggi, dikarenakan rumput laut dapat memanfaatkan senyawa nitrogen Lampiran 9. Rumput laut dapat memanfaatkan N terlarut dalam perairan melalui proses difusi dengan seluruh bagian tubuhnya. Semakin tinggi kemampuan rumput laut mampu menyerap N terlarut di media budidaya, maka semakin besar nilai pertumbuhannya dalam artian akan semakin meningkat juga kandungan N dalam tubuh rumput laut. Hal ini dapat dilihat dari