nutrien yang tersedia di dalam air dengan kebutuhan untuk pertumbuhan rumput laut  yang  ada  di  dalam  wadah  sehingga  nilai  laju  pertumbuhan  hariannya  lebih
rendah.
Gambar
3    Laju  pertumbuhan  harian  rumput  laut  dengan  perlakuan  perbedaan padat tebar rumput laut B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D 9,375 gl
pada media pemeliharaan udang vaname Litopenaeus vannamei dan rumput laut Gracilaria verrucosa
4.1.2.4 Rasio Konversi Pakan FCR dan Retensi Nitrogen
Pada  Tabel  4  diperlihatkan  bahwa  FCR  pakan  pada  penelitian  ini  tidak berbeda  nyata  P0,05.  Nilai  FCR  terkecil  pada  perlakuan  padat  tebar  rumput
laut  3,125  gl  1,99  dan  terbesar  pada  perlakuan tanpa  rumput laut  dengan  nilai 2,69.
Tabel 4   Nilai konversi pakan FCR, retensi nitrogen udang dan rumput laut pada perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut B 3,125 gl, C 6,250 gl
dan D 9,375 gl dan tanpa rumput laut A
Perlakuan FCR
Retensi N gr Udang
Rumput Laut A
2,69
a
0,59
b
- B
1,99
a
2,73
a
14,62
a
C 2,02
a
1,60
ab
8,54
c
D 2,24
a
1,78
ab
12,46
b
Angka  yang  diikuti  oleh  huruf  yang  tidak  sama  berbeda  nyata  antar  perlakuan  pada  tiap  tahap waktu pada taraf uji 5
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0
1 2
3 4
M inggu ke- L
aj u
P er
tu m
b u
h an
H ar
ia n
B C
D
0 .0 0 .2
0 .4 0 .6
0 .8 1.0
1.2 1.4
1.6
1 2
3 4
M ing g u ke- A
B C
D
Nilai  retensi  nitrogen  udang  berbeda  nyata  pada  setiap  perlakuan  P0,05 sehingga  terjadi  pengelompokan,  yaitu  perlakuan  dengan  retensi  nitrogen  udang
tinggi  pada  perlakuan  padat  tebar  rumput  laut  3,125  gl,  sedang  6,250  gl  dan 9,375  gl  serta  rendah  pada  perlakuan  A  tanpa  rumput  laut.  Dari  Tabel  4
ditunjukkan  bahwa  nilai  retensi  nitrogen  rumput  laut  Gracilaria  verrucosa berbeda  nyata  antar  perlakuan  P0,05  dengan  retensi  pada  perlakuan  3,125  gl
lebih tinggi daripada padat tebar rumput laut 6,250 gl dan 9,375 gl.
4.1.2.5 Kualitas Air
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi total amoniak TAN pada semua  perlakuan  pada  minggu  pertama  meningkat  terutama  pada  perlakuan
kontrol A. Puncak konsentrasi TAN pada perlakuan tanpa rumput laut A dan B 3,125  gl  rumput  laut  terjadi  pada  minggu  ini  Gambar  4.  Pada  minggu  ke-  2
konsentrasi  TAN  menurun  pada  setiap  perlakuan,  sedangkan  pada  minggu  ke-  3 konsentrasi TAN pada perlakuan B 3,125 gl rumput  laut masih terus menurun
sebaliknya  pada  perlakuan  tanpa  rumput  laut,  C  6,250  gl  dan  D  9,375  gl mulai  naik  kembali  sampai  akhir  penelitian.  Peningkatan  tertinggi  terjadi  pada
perlakuan  D  padat  tebar  rumput  laut  tertinggi  yaitu  9,375  gl,  yang  berbeda nyata nyata dengan perlakuan lainnya Lampiran 19.
Gambar 4 Perubahan konsentrasi total amoniak nitrogen TAN dengan perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl,
C  6,250  gl  dan  D  9,375  gl  pada  media  pemeliharaan  udang vaname  Litopenaeus  vannamei  dan  rumput  laut  Gracilaria
verrucosa
0 .0 0 .5
1.0 1.5
2 .0 2 .5
3 .0
1 2
3 4
M ing g u ke- A
B C
D 0 .0
0 .2 0 .4
0 .6 0 .8
1.0 1.2
1.4
1 2
3 4
M ing g u ke- A
B C
D
Gambar  5    Perubahan  konsentrasi  nitrit  dengan  perlakuan  perbedaan  padat  tebar rumput laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D
9,375  gl  pada  media  pemeliharaan  udang  vaname  Litopenaeus vannamei
dan rumput laut Gracilaria verrucosa
Gambar 6  Perubahan konsentrasi nitrat dengan perlakuan perbedaan padat  tebar rumput laut A tanpa rumput laut, B 3,125 gl, C 6,250 gl dan D
9,375  gl  pada  media  pemeliharaan  udang  vaname  Litopenaeus vannamei
dan rumput laut Gracilaria verrucosa Konsentrasi  nitrit  pada  minggu  pertama  dari  semua  perlakuan  meningkat
pada perlakuan A dan C terus meningkat hingga minggu ke-2 dan baru turun pada
minggu  ke-3  hingga  akhir  penelitian,  sedangkan  pada  perlakuan  B  dan  D  pada minggu  ke-2  konsentrasi  nitrit  mulai  turun  dan  terus  menurun  hingga  akhir
penelitian  Gambar  5.  Dari  hasil  analisis  statistik,  pada  minggu  ke  empat  nilai kandungan  nitrit  berbeda  nyata  P0,05  dengan  perlakuan  yang  lainnya  yaitu
perlakuan  tanpa  rumput  laut  A  lebih  tinggi  daripada  padat  tebar  rumput  laut 3,125 gl; 6,250 gl dan 9,375 gl.
Konsentrasi  nitrat  meningkat  di  minggu  ke-1,  dan  terjadi  penurunan  di minggu ke-3 sampai akhir penelitian Gambar 6. Kandungan nitrat pada minggu
ke-1  berbeda  antar  perlakuan.  Kandungan  nitrat  tertinggi  pada  perlakuan  padat tebar  tanpa  rumput  laut  9,375  gl  yaitu  0,945  mgl.  Hasil  analisis  statistik  pada
minggu ke-2, 3 dan 4 tidak berbeda P0,05 antar perlakuan. Pengamatan kualitas air pemeliharaan meliputi oksigen terlarut DO, suhu,
salinitas  dan  pH.  Salinitas  dan  oksigen  terlarut  pada  media  dengan  rumput  laut fluktuasinya lebih kecil dari pada media tanpa rumput laut. Sedangkan untuk suhu
dan pH pada setiap perlakuan tidak ada perbedaan, suhu dan pH pada perlakuan dengan  rumput  laut  dan  tanpa  rumput  laut  hampir  sama  sampai  akhir  penelitian
Lampiran  10.  Nilai  dari  keempat  parameter  kualitas  air  media  pemeliharaan masih  di  dalam  kisaran  normal  untuk  hidup  udang  dan  rumput  laut  Gracilaria
verrucosa .
4.2. Pembahasan