58
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Keadaan Umum Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara 0°15‘ – 5°34‘ Lintang Utara dan antara 123°07‘ – 127°10‘ Bujur Timur, yang berbatasan
dengan Laut Sulawesi, Republik Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta Laut Maluku di sebelah timur. Batas sebelah selatan dan barat masing-masing
adalah Teluk Tomini dan Propinsi Gorontalo. Luas Wilayah Sulawesi Utara tercatat 15.273,60 km
2
yang meliputi sembilan kabupaten dan empat kota. Bolaang Mongondow merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah 6.230,95
km2 atau 40,79 persen dari wilayah Sulawesi Utara. Di Sulawesi Utara terdapat 41 gunung yang terletak pada beberapa kabupatenkota. Sedangkan jumlah danau
tercatat ada sebanyak 17 danau dan jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Utara sebanyak 30 sungai. Berdasarkan pencatatan Stasiun Meteorologi
Sam Ratulangi, rata-rata temperatur di Kota Manado dan sekitarnya sepanjang tahun 2007 adalah sekitar 26,2
C BPS SULUT 2009.
4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara
4.2.1 Produksi perikanan
Ikan merupakan produksi perikanan laut terbesar di provinsi Sulawesi Utara, yaitu sebesar komoditas utama 187.561.4. ton. Beberapa komoditas utama
di provinsi SULUT selain ikan yaitu Krustasea sebesar 604.4 ton, Moluska sebesar 1.332.6 ton, Jelly fish sebesar 40.1 ton dan rumput laut 4,241.4 ton
ditahun 2007. Produksi perikanan tersebut selain di jual di dalam negeri sebagian di ekspor untuk memenuhi permintaan pasar internasional. Produksi perikanan di
Sulawesi Utara tahun 2007 berdasarkan data yang dikemukanan oleh BPS SULUT 2008 disajikan per KabupatenKota dalam Tabel 10.
59
Gambar 14 Peta Sulawesi Utara Sumber: BAPPEDA, 2008
60
Tabel 10 Banyaknya produksi perikanan laut ton di Sulawesi Utara tahun 2007
Kabupaten Kota
Ikan Krustasea Moluska
Jelly Fish
Rumput Laut
Jumlah
BolMong 10,782.2
38.9 20.8
- 29.1
10,871.0 Minahasa
6,123.7 31.8
14.7 27.6
16.0 6,213.8
Kep. Sangihe 7,926.9 18.0
14.9 -
0.6 7,960.4
Kep. Talaud 6,193.8
176.1 6.1
- -
6,376.0 MinSel
7,198.8 47.4
- -
56.6 7,302.8
MinUt 7,244.9
6.6 3.3
1.1 4,139.1
11,395.0 Bolmut
Kep. Sitaro Mitra
Manado 4,924.4
21.2 640.5
1.0 -
5,587.1 Bitung
131,056.0 311.4
521.7 -
- 131,889.1
Tomohon -
- -
- -
- Kotamobagu
Total 181,450.7
604.0 1,269.4
29.7 4,241.4
187,595.2 2006
187.561.4 601.4 1.332.6
40.1 6.369
195.904,5 Sumber; BPS SULUT 2008
Ket. data masih tergabung dengan Kabupaten induk
4.2.2 Jumlah rumah tangga perikanan di Sulawesi Utara
Jumlah perusahaan dan rumah tangga perikanan tahun 2008, disajikan dalam Tabel 11, menunjukan Kab. Sangihe mempunyai jumlah rumah tangga dan
perusahaan perikanan laut terbesar yaitu 6.499 unit terdiri dari jenis perahu tanpa motor 4.901 unit, perahu kapal motor 1.408 unit dan kapal motor 190 unit. Diikuti
oleh Kab. Bolaang Mongondow 6.039 unit terdiri dari 3.657 perahu tanpa motor, perahu kapal motor 2.340 unit dan kapal motor 10 unit sedangkan tanpa perahu
32. Kota Bitung sendiri sebagai pusat industri perikanan di Sulawesi Utara, memiliki 1.916 unit terdiri dari 1.288 perahu tanpa motor, perahu kapal motor
590 unit dan kapal motor 38 unit.
61
Tabel 11 Jumlah rumah tangga dan perusahaan perikanan laut di Sulawesi Utara, tahun 2007
Kabupaten Kota
Perahu Tanpa
Motor Perahu
Motor Kapal
Motor Tanpa
Perahu Jumlah
Bol Mong 3.657
2.340 10
32 6.039
Minahasa 821
239 7
10 1.077
Kep.Sangihe 4.901
1.408 190
- 6.499
Kep.Talaud 694
825 20
- 1.539
Minsel 1.295
438 1
65 1.799
Minut 1.030
569 13
12 1.624
Bolmut Kep. Sitaro
Mitra Manado
1.296 539
8 -
1.843 Bitung
1.288 590
38 -
1.916 Tomohon
- -
- -
- Kotamobagu
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara 2008 Ket: data masih tergabung dengan kabupaten induk
Wilayah perairan di Provinsi Sulawesi Utara sangat potensial dengan sumberdaya ikan pelagis seperti ikan tuna, layang, cakalang, tongkol dan ikan teri.
Namun penangkapan ikan tersebut belum optimal, hal ini mungkin disebabkan antara lain; penggunaan armada penangkapan yang masih sederhana, teknologi
yang rendah, kurangnya modal, akibatnya kapasitas tangkapan kurang dan produktivitas nelayan rendah.
Perkembangan armada penangkapan di provinsi Sulawesi Utara masih di domonasi oleh perahu tanpa motor yang jumlahnya mencapai 16.254 unit,
sedangkan kapal motor berjumlah 6.400 unit yang terdiri dari berbagai ukuran GT, yaitu 5 GT dan 5-10 GT. Kapal motor dengan ukuran 5-10 GT atau
diatasnya berjumlah 638 unit Tabel 12
62
Tabel 12 Jumlah perahukapal penangkap ikan di Sulawesi Utara tahun 2007 KabupatenKota
Perahu Tanpa
Motor Perahu
Kapal Motor
Kapal Motor
Jumlah
Bolaang Mongondow 3,799
20 2,485
6,304 Minahasa
687 371
22 1,080
Kepulauan Sangihe 5,018
1,423 278
6,719 Kepulauan Talaud
753 845
27 1,625
Minahasa Selatan 1,352
368 2
1,722 Minahasa Utara
1,052 630
21 1,703
Bolaang Mongondow Utara Kepulauan Sitaro
Minahasa Tenggara Manado
1,472 622
14 2,108
Bitung 1,472
627 275
2,374 Tomohon
- -
- -
Kotamobagu Tahun 2006
16.254 6.400
638 23.292
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara 2008 Ket: data masih tergabung dengan Kabupaten induk
Jenis alat tangkap yang dominan di gunakan digunakan serta sumberdaya ikan yang ditangkap di Provinsi Sulawesi Utara yaitu, pukat cincin purse seine,
huhate pole and line, pancing ulur handline, jaring insang hanyut drift gill nets
, jaring insang tetap set gillnets, rawai tuna long line dan bagan lift net Tabel 13.
Tabel 13 Jenis alat tangkap dan sumberdaya ikan di Provinsi Sulawesi Utara Alat Tangkap
Jenis Ikan Tangkapan Utama 1. Pukat cincin purse seine
2. Huhate pole and line 3. Pancing ulur handline
4. Jaring insang hanyut drift gillnets 5. Jaring insang tetap set gillnets
6. Rawai tuna long line 7. Bagan lift net
Ikan Pelagis Cakalang
Tuna, cakalang, layang Jenis ikan demersal
Cakalang, tuna layang dan lain Tuna
Teri Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Utara 2007
48
3 METODOLOGI PENELITIAN
Sesuai tujuan, serangkaian kegiatan penelitian telah dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif. Kerangka pelaksanaan penelitian dalam upaya
mencapai tujuan ditetapkan secara ringkas dalam Gambar 13, dengan rangkaian data dan analisis seperti pada Tabel 6.
Gambar 13 Alur analisis IKK perikanan tuna terpadu di Sulawesi Utara
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Sulawesi Utara. Wilayah ini dipilih, karena merupakan wilayah yang mempunyai produksi tuna tertinggi dari seluruh
wilayah di Indonesia, selain itu dapat dijadikan sebagai acuan untuk wilayah Indonesia Timur dalam hal pembangunan perikanan tuna terpadu. Provinsi
Penilaian individu
Focus Group
Discussion
Longlist indikator
Uji Beda nyata
Uji Coba
Shortlisted Penentuan
IKK
Pengukuran IKKSkoring
Kinerja
START
Aplikasi Proses
Diterima Diperbaharui
49
Sulawesi Utara dengan ib u kota Manado terletak antara 0°15‘ – 5°34‘ Lintang
Utara dan antara 123°07‘ – 127°10‘ Bujur Timur, yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Republik Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta Laut Maluku
di sebelah timur. Batas sebelah selatan dan barat masing-masing adalah Teluk Tomini dan Provinsi Gorontalo Lampiran 1.
Adapun tempat penelitian terdiri dari 2 kota dan 3 Kabupaten di provinsi Sulawesi Utara, yaitu Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara,
Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Minahasa Tenggara. Lokasi kegiatan lapangan berpusat di Kota Bitung.
Penelitian ini diawali dengan serangkaian kegiatan persiapan yang berlangsung selama bulan April sampai dengan Juli 2008. Kegiatan Focus Group
Discussion FGD dilakukan pada bulan Agustus 2008. Survei lapangan di
perusahaan perikanan kota Bitung dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2008. Selanjutnya proses pengolahan dan analisis data dilakukan di
Kota Manado dan Bogor.
3.2 Jenis dan Sumber Data