Evaluasi Kriteria Uji Statistik dan Ekonometrika
No PenelitiJudul
Tujuan Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian 1
Ade Suryani Rifqie 2008
Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi
Usahatani Kubis Studi Kasus:
Desa Cimenyan,
Kecamatan Cimenyan,
Kabupaten Bandung 1. Menganalisis
pendapatan usahatani kubis di
Desa Cimenyan 2. Menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat produksi
kubis di
Desa Cimenyan
Metode analisis pendapatan menggunatan RC ratio dan
efisiensi produksi
menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas
1. Usahatani kubis menguntungkan dilakukan pada dua periode tanam di musim hujan. Nilai RC ratio yang didapat pada
usahatani yang dilakukan di awal musim hujan lebih tinggi daripada dipertengahan musim hujan.
2. Usahatani kubis di awal musim hujan berada pada kondisi constant return to scale. Faktor produksi yang berpengaruh secara
signifikan dengan elastisitas positif adalah benih, pupuk kandang, pupuk imia dan pestisida padat. Faktor produksi yang
berpengaruh secara signifikan pada elastisitas negatif adalah tenaga kerja dan pestisida cair. Usahatani kubis di pertengahan
musim hujan pun berada pada kondisi constant return to scale. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh signifikan dengan
elastisitas positif adalah pupuk kandang, pupuk kimia dan pestisida padat. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara
signifikan dengan elastisitas negatf adalah tingkat serangan hama dan penyakit. Benih dan pestisida cair tidak berpengaruh secara
signifikan.
2 Alfian
Nur Amri
2011 Analisis
Efisiensi Produksi
dan Pendapatan
Usahatani Ubi Kayu Studi Kasus: Desa
Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten
Bogor 1. Menganalisis
penerapan pedoman
usahatani ubi kayu POB
usahatani ubi kayu di Desa
Pasirlaja 2. Menganalisis
pendapatan petani dalam usatani ubi
kayu di
Desa Pasirlaja.
3. Menganalisis efisiensi
penggunaan faktor-faktor
Menggunakan metode analisis pendapatan RC ratio dan dan
analisis efisiensi
produksi menggunakan fungsi produksi
Cobb Douglas. 1.
Petani ubi kayu Desa Pasirlaja belum sepenuhnya menerapkan pedoman usahatani ubi kayu. Hal ini ditunjukan oleh penggunaan
pupuk dan pola penanaman yang belum sesuai dengan pedoman usahatani ubi kayu.
2. Usahatani ubi kayu Desa Pasirlaja memberikan keuntungan secara ekonomi bagi petani. Hal ini ditunjukan oleh ilai RC rasio atas
biaya tunai sebesar 2,80 dan RC rasio atas biaya total sebesar 1,59.
3. Penggunaan input pada usahatani ubi kayu Desa Pasirlaja belum optimal. Hal ini ditunjukan oleh nilai rasio NPM-BKM yang tidak
sama dengan satu. Selain itu terdapat ketidaksesuaian dengan literatur. Terjadi ketidaksesuaian dalam hal penggunaan input
optimal untuk pupuk urea dan pupuk kandang. Hal ini ditunjukan oleh penggunaan optimal untuk pupuk urea dari hasil analisis
sebesar 1.083 kgha, sedangkan dari hasil literatur sebesar 200 kgha. Begitu pula penggunaan optimal untuk pupuk kandang dari
23 Tabel 8 Penelitian terdahulu
produksi usahatani ubi kayu di Desa
Pasirlaja. hasil analisis sebesar 20.025 kgha, sedangkan dari literatur
sebesar 5.000 kgha. 3
Fuji Lestari 2010 Analisis Produksi dan
Pendapatan Usahatani Kangkung
Anggota dan Non Anggota
Kelompok Tani Studi Kasus:
Desa Bantarsari,
Kecamatan Rancabungur,
Kabupaten Bogor 1. Mengkaji
keragaan usahatani
kangkung anggota dan non anggota
kelompok tani di Desa Bantarsari.
2. Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi
kangkung di Desa Bantarsari.
3. Membandingkan pendapatan petani
kangkung anggota dan non anggota
kelompok tani di Desa Bantarsari.
Metode analisis
deskriptif, analisis pendapatan RC ratio
usahatani dan analisis regresi berganda fungsi Cobb Douglas
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
kangkung 1. Keragaan usahatani dilihat dari luas lahan dan status kepemilikan
lahan sebagian besar 0.11-0.3 ha per usahatani dan memiliki lahan dan menyewa sebesar 40 persen petani sedangkan non anggota
kelompok tani memiliki sebagian besar 0.01-0.1 ha dan status kepemilikan lahannya 50 persen petani milik lahan sendiri dan
menyewa sebesar 40 persen.
2. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani kangkung anggota kelompok tani didapat pada dua variabel yang
berpengaruh nyata pada taraf 5 persen, takni TKLK dan luas lahan. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kangkung non
anggota kelompok tani yang berpengaruh nyata pada taraf 5 persen adalah benih dan luas lahan.
3. Pendapatan total usahatani yang diperoleh anggota kelompok tani sebesar Rp 5.708.863.82 per ha dan usahatani non anggota
kelompok tani sebesar Rp 1.838.422.41 per ha.
4 Indah
Wulandari 2011
Analisis Perbandingan
Pendapatan Usahatani
Padi Organik dengan Padi
Anorganik Studi
Kasus: Kelurahan
Sindang Barang dan Situ
Gede, Kecamatan
Bogor Barat
1. Membandingkan struktur
biaya usahatani
padi organik dan padi
anorganik. 2. Membandingkan
pendapatan usahatani
padi organik dan padi
anorganik. Metode
analsis pendapatan
menggunakan RC rasio dan uji beda pendapatan petani organik
dan anorganik 1. Biaya total per hektar per musim tanam yang dikeluarkan petani
penggarap usahatani padi organik dan anorganik lebih besar dibandingkan petani pemilik. Apabila dibedakan berdasarkan
usahataninya, maka biaya total per hektar dan per kg output per musim tanam usahatani padi organik yang dikeluarkan petani
penggarap lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik, sedangkan pada petani pemilik sebaliknya. Komponen biaya tunai
petani penggarap usahatani padi organik dan padi anorganik yang memiliki nilai tertinggi adalah bagi hasil sewa lahan, sedangkan
untuk petani pemilik adalah biaya tenaga kerja luar keluarga untuk penanaman sampai pemanenan.
2. Dilihat dari nilai RC rasio, maka usahatani yang dijalankan petani
Tabel 8 Penelitian terdahulu lanjutan
padi organik dan anorganik sama-sama menguntungkan. Nilai RC rasio usahatani padi organik lebih besar dibandingkan usahatani
pad anorganik. Apabila dibedakan antara petani penggarap dan pemilik,maka nilai RC rasio petani pemilik lebih besar daripada
petani penggarap.
5 Suroso
2006 Analisis Pendapatan