Perumusan Masalah Penelitian Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Petani Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani di Desa Kopo Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

petani untuk diusahakan peningkatan penggunaannya seperti pemakaian pupuk, bibit, tenaga kerja dan manajemen usahatani. Faktor eksternal merupakan kelompok faktor yang mempengaruhi produksi tetapi berada diluar jangkauan petani seperti faktor iklim, perubahan harga dan hama penyakit. Menurut Daniel 2004 faktor produksi adalah faktor yang mutlak diperlukan dalam proses produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah, modal, tenaga kerja dan manajemen. Hal ini sesuai dengan pendapat Suratiyah 2006 yang menjelaskan empat faktor pokok dalam menjalankan usahatani, antara lain: 1. Lahan Lahan yang dimaksud dalam usahatani adalah dapat berupa sawah ataupun lahan pekarangan yang bisa didapatkan dengan cara membeli, menyewa, membuka lahan sendiri, wakaf, pemberian negara atau warisan. Lahan ini merupakan modal yang sangat penting dalam menjalankan usahatani. 2. Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah faktor produksi utama dalam menggerakan suatu usahatani.Terdapat tiga jens penggolongan tenaga kerja, yakni tenaga kerja manusia, ternak dan mekanik. Tenaga kerja terbagi atas tenaga kerja pria dan wanita yang dapat mengerjakan semua jenis pekerjaan tergantung pada kompetensinya. Tenaga kerja ternak digunakan untuk mengolah tanah dan pengangkutan. Tenaga kerja mekanik bersifat substitusi pengganti ternak dan komplementer dari tenaga kerja manusia. 3. Modal Modal adalah barang atau uang yang digunakan bersama dengan faktor produksi dalam memproduksi suatu output. Menurut sifatnya, modal dapat dibedakan menjadi dua, yakni modal modal tetap dan modal bergerak. Modal tetap seperti tanah dan bangunan, sedangkan modal bergerak seperti peralatan, bahan, uang tunai, ternak dan piutang di bank. 4. Pengelola Pengelola usahatani merupakan kemampuan untuk menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin. Ukuran keberhasilan dari pengelolaan yang baik adalah peningkatan produktivitas setiap faktor maupun dari setiap usahanya. Secara

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN AKTIVITAS ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)

0 3 26

HUBUNGAN AKTIVITAS ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)

0 5 26

PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETERNAK KAMBING PE ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK TANI DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDUNG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

6 83 115

EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI JAGUNG ANGGOTA DAN NON-ANGGOTA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN NATAR KEBUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 11 103

Analisis keragaan koperasi dan tingkat partisipasi anggota koperasi unit desa (KUD) Giri Tani, desa Cibeureum, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor

3 18 117

Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Semiorganik dan Anorganik serta Anggota dan Non Anggota Koperasi Kelompok Tani di Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

1 13 141

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

Analisis Pendapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda douglas (Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa RAwakalong, Kecamatan Gunungg Sindur, Kabupaten Bogor)

4 36 110

Partisipasi Dan Perubahan Perilaku Anggota Kelompok Wanita Tani Di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

0 2 1

TINGKAT PERANAN DAN PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK TANI PADI SAWAH (Oryza sativa L) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Pataripa di Desa Jelat Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)

0 1 5