Luas Lahan Karakteristik Usahatani Padi Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan .1 Input Produksi Padi
meningkatkan produksi padi sebesar 0.02 persen. Nilai koefisien regresi ini menunjukan elastisitas 0 ≤ E
p
≤ 1, terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja luar keluarga pria pada daerah rasional daerah II. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin banyak tenaga kerja luar keluarga pria yang digunakan dalam usahatani, maka produksi padi yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil uji-t, penggunaan tenaga kerja pria luar keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap fungsi produksi pada taraf 10 persen. Rata-rata
penggunaan input usahatani tenaga kerja luar keluarga pria adalah sebesar 24.72 HOK per Ha.
b. Wanita X
8
Tenaga kerja luar keluarga wanita memiliki nilai positif dengan nilai koefisien regresi produksi sebesar 0.23. Hal ini memiliki arti bahwa setiap
penambahan input tenaga kerja luar keluarga wanita sebesar satu persen akan meningkatkan produksi padi sebesar 0.23 persen. Nilai koefisien regresi ini
menunjukan elastisitas 0 ≤ E
p
≤ 1, terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja luar keluarga wanita pada daerah rasional daerah II. Hal ini mengindikasikanbahwa
semakin banyak tenaga kerja luar keluarga wanita yang digunakan dalam usahatani, maka produksi padi yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil uji-t, penggunaan tenaga kerja wanita luar keluarga berpengaruh nyata terhadap funsgi produksi pada taraf 10 persen. Rata-rata
penggunaan input usahatani tenaga kerja luar keluarga wanita adalah sebesar 27.66 HOK per Ha.
7. Dummy Keanggotaan Kelompok Tani D
1
Variabel dummy keanggotaan kelompok tani memiliki nilai positif serta berpengaruh signifikan terhadap produksi padi dengan koefisien regresi 0.06. Hal
ini memiliki arti bahwa keanggotaan petani dalam kelompok tani memiliki peran postif dalam produksi usahatani padi. Keanggotaan kelompok tani berpengaruh
nyata dalam tingkat produksi padi suatu usahatani. Manfaat yang didapatkan jika seorang petani menjadi anggota kelompok tani antara lain adalah dapat mengikuti
pelatihan-pelatihan tani yang diselenggarakan oleh kelompok tani maupun dinas pertanian setempat. Manfaat lainnya adalah mendapatkan input produksi denga
harga yang lebih murah dibanding harga yang harus dibayarkan oleh petani non
anggota kelompok tani dengan jumlah pembelian yang sama. Petani anggota kelompok tani juga dapat menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi. Hal
ini disebabkan produk hasil petani anggota kelompok tani dapat langsung dipasarkan ke konsumen pertama. Sedangkan petani non anggota kelompok tani
hanya dapat memasarkan produknya kepada penadah dengan harga yang jauh dibawah harga pasar.
8. Dummy Kepemilikan Lahan D
2
Variabel dummy kepemilikan lahan memiliki nilai yang positif terhadap produksi dengan koefisien regresi 0.04 serta tidak berpengaruh nyata pada taraf 10
persen. Hal ini mengindikasikan kepemilikan lahan pada usahatani padi memiliki peran positif dalam peningkatan produksi padi. Petani dengan kepemilikan lahan
sendiri akan dengan mudah mengoptimalisasi penggunaan lahan tersebut dalam usahataninya. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh petani penyewa lahan, dimana
adanya perjanjian dengan pihak kedua dalam pemanfaatan lahan tersebut.. 9.
Dummy Status Pekerjaan Usahatani D
3
Variabel dummy status pekerjaan usahatani memiliki nilai yang negative terhadap produksi dengan koefisien regresi -0.03 serta tidak berpengaruh nyata
terhadap fungsi produksi pada taraf 10 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa status pekerjaan usahatani sebagai pekerjaan sampingan memberi peran postif
dalam peningkatan produksi padi. Petani dengan usahatani sebagai usaha sampingan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengefisiensikan
penggunaan faktor-faktor produksi dan memaksimalkan pendapatan. Petani dengan usahatani sebagai pekerjaan utama lebih tidak memperhitungkan
penggunaan input produksi dari aspek finansial dan keefektifan penggunaan input produksi.