Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan usahatani, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dikendalikan oleh petani, meliputi petani pengelola, tenaga usaha, tenaga kerja, modal, tingkat teknologi, kemampuan petani mengalokasikan penerimaan keluarga dan jumlah keluarga. Faktor eksternal adalah faktor-faktor di luar usahatani yang mempengaruhi keberhasilan usahatani meliputi sarana transportasi dan komunikasi, pemasaran dan fasilitas kredit. Hubungan sumberdaya tanah, modal dan tenaga kerja saling terkait dalam pertanian. Aspek sumberdaya pertanian menurut Soekartawi 2002 adalah aspek alam tanah, modal dan tenaga kerja. Selain itu juga terdapat aspek manajemen dalam pengelolaan sumberdaya produksi.

2.3 Analisis Fungsi Produksi

Fungsi produksi menjelaskan bagaimana pengaruh penggunaan suatu variabel input terhadap besarnya output yang dihasilkan dalam satu produksi. Berdasarkan hasil dari analisis fungsi produksi ini, kita dapat mengetahui variabel-variabel input atau faktor produksi manakah yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi suatu usahatani. Menurut Soekartawi 1995 analisis fungsi produksi adalah kelanjutan dari aplikasi analisis regresi, yaitu analisis yang menjelaskan hubungan sebab-akibat antar faktor produksi. Menurut Daniel 2004, fungsi produksi adalah fungsi yang menunjukan hubungan antara hasil fisik output dengan faktor-faktor produksi input. Dalam bentuk regresi berganda, fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Y = fX 1 , X 2 , ….., X n …………………..……… 2.1 dimana: Y = Hasil produksi ouput X 1 , …., X n = Faktor-faktor produksi input Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih fungsi produksi Soekartawi, 1986, yaitu: 1. Fungsi produksi harus dapat menggambarkan keadaan usahatani yang sebenarnya terjadi. 2. Fungsi produksi dapat dengan mudah diartikan khususnya arti ekonomi dan parameter yang menyusun fungsi produksi tersebut. 3. Fungsi produksi harus mudah diukur atau dihitung secara statistik untuk mengukur tingkat produktivitas dari suatu proses produksi terdapat dua tolak ukur yaitu Produk Marjinal PM. Produk Marjinal adalah tambahan produk yang dihasilkan dari setiap menambah satu-satuan faktor produksi yang dipakai. Sedangkan Produk Rata-Rata PR adalah tingkat produktivitas yang dicapai setiap satuan produksi.

2.3.1 Produk Marjinal

Menurut Debertin 1986, produk marjinal adalah nilai dari tambahan unit output yang diperoleh dari penambahan satu unit input. Rumus untuk menghitung Produk Marjinal adalah: ………………………..………. 2.2 Terdapat tiga kondisi yang dapat dijelaskan oleh PM, yaitu produk marjinal konstan, produk marjinal meningkat dan produk marjinal menurun. Produk marjinal konstan terjadi ketika penambahan satu satuan input maka akan menyebabkan tambahan satu satuan output. Produk marjinal meningkat terjadi ketika penambahan satu satuan input akan menyebabkan penambahan satu satuan output yang semakin menaik secara tidak proporsional. Produk marjinal menurun terjadi ketika penambahan satu satuan input akan menyebabkan penurunan satu satuan output yang dihasilkan. Nilai produk marjinal ini akan berpengaruh pada daerah produksi yang dihasilkan oleh suatu usahatani.

2.3.2 Daerah Produksi

Penggunaan PM untuk menganalisis hubungan antara penggunaan input dan produk yang dihasilkan output akan semakin baik jika kita kaitkan PM dengan Produk Total PT dan Produk Rata-Rata PR. Menurut Daniel 2004, produk total adalah jumlah produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Sedangkan menurut Debertin 1986, produk rata-rata adalah rasio output terhadap input. Produk rata-rata dapat dihitung dengan rumus: …………………...………….……………… 2.3

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN AKTIVITAS ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)

0 3 26

HUBUNGAN AKTIVITAS ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)

0 5 26

PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETERNAK KAMBING PE ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK TANI DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDUNG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

6 83 115

EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI JAGUNG ANGGOTA DAN NON-ANGGOTA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN NATAR KEBUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 11 103

Analisis keragaan koperasi dan tingkat partisipasi anggota koperasi unit desa (KUD) Giri Tani, desa Cibeureum, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor

3 18 117

Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Semiorganik dan Anorganik serta Anggota dan Non Anggota Koperasi Kelompok Tani di Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

1 13 141

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

Analisis Pendapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda douglas (Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa RAwakalong, Kecamatan Gunungg Sindur, Kabupaten Bogor)

4 36 110

Partisipasi Dan Perubahan Perilaku Anggota Kelompok Wanita Tani Di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

0 2 1

TINGKAT PERANAN DAN PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK TANI PADI SAWAH (Oryza sativa L) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Pataripa di Desa Jelat Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)

0 1 5