Input Produksi Padi Karakteristik Usahatani Padi Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan .1 Input Produksi Padi
5. Tenaga Kerja Dalam Keluarga TD
a. Pria X
5
Tenaga kerja dalam keluarga pria memiliki nilai yang dengan nilai koefisien regresi produksi sebesar 0.04. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap
penambahan input tenaga kerja dalam keluarga pria sebesar satu persen akan meningkatkan produksi padi sebesar 0.04 persen. Nilai koefisien regresi ini
menunjukan elastisitas 0 ≤ E
p
≤ 1, terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja dalam keluarga pria pada daerah rasional daerah II. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin banyak tenaga kerja luar keluarga pria yang digunakan dalam usahatani, maka produksi padi yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil uji-t, penggunaan tenaga kerja pria dalam keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap fungsi produksi pada taraf 10 persen. Rata-rata
penggunaan input tenaga kerja dalam keluarga pria adalah sebesar 149.88 HOK per Ha.
b. Wanita X
6
Tenaga kerja dalam keluarga wanita memiliki nilai yang positif dengan nilai koefisien regresi produksi sebesar 0.07. Hal ini mengindikasikan bahwa
setiap penambahan input tenaga kerja dalam keluarga wanita sebesar satu persen akan meningkatkan produksi padi sebesar 0.07 persen. Nilai koefisien regresi ini
menunjukan elastisitas 0 ≤ E
p
≤ 1, terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja dalam keluarga wanita pada daerah rasional daerah II. Hal ini mengindikasikan
bahwa semakin banyak tenaga kerja luar keluarga wanita yang digunakan dalam usahatani, maka produksi padi yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil uji-t, penggunaan tenaga kerja wanita dalam keluarga berpengaruh nyata terhadap fungsi produksi pada taraf 10 persen Rata-rata
penggunaan tenaga kerja dalam keluarga wanita adalah sebesar 32.7 HOK per Ha.
6. Tenaga Kerja Luar Keluarga
a. Pria X
7
Tenaga kerja luar keluarga pria memiliki nilai positif dengan nilai koefisien regresi produksi sebesar 0.02. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap
penambahan input tenaga kerja luar keluarga pria sebesar satu persen akan
meningkatkan produksi padi sebesar 0.02 persen. Nilai koefisien regresi ini menunjukan elastisitas 0 ≤ E
p
≤ 1, terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja luar keluarga pria pada daerah rasional daerah II. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin banyak tenaga kerja luar keluarga pria yang digunakan dalam usahatani, maka produksi padi yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil uji-t, penggunaan tenaga kerja pria luar keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap fungsi produksi pada taraf 10 persen. Rata-rata
penggunaan input usahatani tenaga kerja luar keluarga pria adalah sebesar 24.72 HOK per Ha.
b. Wanita X
8
Tenaga kerja luar keluarga wanita memiliki nilai positif dengan nilai koefisien regresi produksi sebesar 0.23. Hal ini memiliki arti bahwa setiap
penambahan input tenaga kerja luar keluarga wanita sebesar satu persen akan meningkatkan produksi padi sebesar 0.23 persen. Nilai koefisien regresi ini
menunjukan elastisitas 0 ≤ E
p
≤ 1, terlihat bahwa pemakaian tenaga kerja luar keluarga wanita pada daerah rasional daerah II. Hal ini mengindikasikanbahwa
semakin banyak tenaga kerja luar keluarga wanita yang digunakan dalam usahatani, maka produksi padi yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil uji-t, penggunaan tenaga kerja wanita luar keluarga berpengaruh nyata terhadap funsgi produksi pada taraf 10 persen. Rata-rata
penggunaan input usahatani tenaga kerja luar keluarga wanita adalah sebesar 27.66 HOK per Ha.
7. Dummy Keanggotaan Kelompok Tani D
1
Variabel dummy keanggotaan kelompok tani memiliki nilai positif serta berpengaruh signifikan terhadap produksi padi dengan koefisien regresi 0.06. Hal
ini memiliki arti bahwa keanggotaan petani dalam kelompok tani memiliki peran postif dalam produksi usahatani padi. Keanggotaan kelompok tani berpengaruh
nyata dalam tingkat produksi padi suatu usahatani. Manfaat yang didapatkan jika seorang petani menjadi anggota kelompok tani antara lain adalah dapat mengikuti
pelatihan-pelatihan tani yang diselenggarakan oleh kelompok tani maupun dinas pertanian setempat. Manfaat lainnya adalah mendapatkan input produksi denga
harga yang lebih murah dibanding harga yang harus dibayarkan oleh petani non