Kelompok Tani Klasifikasi Usahatani
Hubungan antara PM, PR dan PT dapat digunakan untuk menentukan elastisitas produksi. Menurut Rahim dan Hastuti 2008, elastisitas produksi E
p
adalah presentase perbandingan dari hasil produksi output sebagai akibat dari presentase perubahan dari faktor produksi input. Menurut Soekartawi 2002,
elastisitas produksi dapat dituliskan melalui rumus sebagai berikut: =
= =
………………………….....……………………… 2.4 Berdasarkan elastisitas produksi, daerah produksi dapat dibagi menjadi
tiga Debertin, 1986 yaitu daerah I, daerah II dan daerah III. Penjelasan dan penggambaran daerah produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Sumber: Debertin 1986 Gambar 1 Hubungan Antara Produk Marjinal, Produk Total dan
Produk Rata-Rata
Y output
PT
PR
PM
X input X input
Y output
Y output
Stage II Stage III
Stage I
Menurut Debertin 1986, penjelasan mengenai pembagian tiga daerah produksi adalah sebagai berikut:
1. Daerah produksi I dengan E
p
1. Elastisitas produksi lebih besar dari satu menjelaskan bahwa setiap kenaikan faktor produksi sebesar satu persen akan
meningkatkan produksi lebih dari satu persen. Daerah ini disebut daerah yang tidak rasional.
2. Daerah produksi II dengan 0 ≤ E
p
≤ 1. Daerah produksi ini disebut daerah produksi yang rasional karena keuntungan maksimum dan output maksimum
dapat tercapai. 3. Daerah produksi III dengan E
p
0. Daerah produksi ini disebut daerah produksi yang tidak rasional karena setiap penambahan satu satuan input
produksi menyebabkan terjadinya penurunan tingkat produksi.