Sumberdaya Manusia Gambaran Umum Lokasi Penelitian .1 Sumberdaya Alam

penyewa lahan menggunakan input produksi pupuk kandang, tenaga kerja wanita dalam keluarga, tenaga kerja pria dalam keluarga dan tenaga kerja wanita luar keluarga yang lebih besar dibandingkan petani pemilik lahan. Perbedaan yang cukup besar terjadi pada perbedaan penggunaan pupuk kandang dan pupuk urea. Petani pemilik lahan cenderung lebih banyak menggunakan pupuk urea sedangkan petani penyewa lahan cenderung menggunakan pupuk kandang yang lebih banyak. Hal ini dapat diasumsikan adanya perbedaan efek penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik serta implikasinya terhadap tingkat produksi padi petani jika kita merujuk pada Tabel 33. Tabel 23 Rata-rata penggunaan input produksi usahatani padi Desa Kopo berdasarkan status kepemilikan lahan No Input Produksi Satuan Pemilik Lahan Penyewa Lahan SatuanHa Harga Satuan Rp SatuanHa Harga Satuan Rp 1 Benih Kg 49.23 6 106.06 47.71 6 180.83 2 Pupuk Kandang Kg 2 054.59 100.00 2 240.92 100.00 3 Pupuk Urea Kg 531.35 2 578.77 403.14 2 659.08 4 Pupuk Cair Botol 13.12 30 100.00 4.96 29 254.00 5 Pestisida Botol 16.86 22 700.00 7.03 23 400.00 6 Tenaga Kerja Pria Dalam Keluarga HOK 166.43 25 000.00 136.83 25 000.00 7 Tenaga Kerja Wanita Dalam Keluarga HOK 31.68 20 000.00 34.21 20 000.00 8 Tenaga Kerja Pria Luar Keluarga HOK 23.02 25 000.00 26.20 25 000.00 9 Tenaga Kerja Wanita Luar Keluarga HOK 25.36 20 000.00 28.13 20 000.00 Sumber: Data Primer Diolah, 2013

4.2.3.2 Luas Lahan Usahatani Padi

Berdasarkan Tabel 24 dapat terlihat bahwa mayoritas petani pemilik dan penyewa lahan memiliki luas lahan sebesar 0-1000 m 2 . Secara keseluruhan petani anggota penyewa lahan mendominasi status kepemilikan lahan. Hal ini terjadi karena rata-rata lahan yang ada di daerah tersebut adalah kepemilikan warga DKI Jakarta yang lalu disewakan kepada warga sekitar. Tabel 24 Luas lahan usahatani padi petani sampel Desa Kopo berdasarkan status kepemilikan lahan No Luas Lahan m 2 Status Kepemilikan Lahan Pemilik Lahan Penyewa Lahan Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase 1 0-1000 17 51.52 24 54.54 2 1001-2000 14 42.42 20 45.45 3 2001-3000 2 6.06 0.00 Total 33 100.00 44 100.00 Sumber: Data Primer Diolah, 2013

4.2.3.3 Output Usahatani Padi

Tabel 25 menjelaskan rata-rata produksi dan harga jual gabah kering pada petani pemilik lahan dan penyewa lahan di Desa Kopo. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa tingkat produksi padi petani pemilik lahan lebih tinggi dibandingkan dengan petani penyewa lahan, namun memiliki harga jual output yang lebih rendah dibandingkan petani penyewa lahan. Hal ini terjadi karena kemampuan penawaran petani penyewa lahan yang lebi baik dibandingkan petani pemilik lahan. Petani penyewa lahan menetapkan harga jual yang lebih tinggi karena petani ini lebih mementingkan dan menghitung besaran biaya dan estimasi pendapatan yang akan diterima. Tabel 25 Rata-rata produksi dan harga output padi Desa Kopo berdasarkan status kepemilikan lahan No Status Kepemilikan Lahan ProduksiHa Kg Harga Output Rp 1 Pemilik Lahan 7 108.10 2 587.88 2 Penyewa Lahan 7 076.59 2 590.91 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 4.2.4 Karakteristik Usahatani Padi Berdasarkan Keanggotaan Kelompok Tani dan Status Kepemilikan Lahan

4.2.4.1 Input Produksi Padi

Tabel 26 memperlihatkan bahwa berdasarkan penggunaan benih, pupuk urea, tenaga kerja pria dalam keluarga dan tenaga kerja wanita dalam keluarga, petani anggota kelompok tani pemilik lahan relatif lebih besar penggunaannya dibandingkan penggunaan input yang sama pada karakteristik petani lainnya. Besarnya penggunaan pupuk kandang pada karakteristik anggota kelompok tani menunjukan bahwa petani anggota kelompok tani sudah menyadari pentingnya penggunaan pupuk kandang dalam usahataninya. Besaran jumlah tenaga kerja pria

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN AKTIVITAS ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)

0 3 26

HUBUNGAN AKTIVITAS ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescents L.) (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)

0 5 26

PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETERNAK KAMBING PE ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK TANI DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDUNG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

6 83 115

EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI JAGUNG ANGGOTA DAN NON-ANGGOTA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN NATAR KEBUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 11 103

Analisis keragaan koperasi dan tingkat partisipasi anggota koperasi unit desa (KUD) Giri Tani, desa Cibeureum, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor

3 18 117

Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Semiorganik dan Anorganik serta Anggota dan Non Anggota Koperasi Kelompok Tani di Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

1 13 141

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

Analisis Pendapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda douglas (Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa RAwakalong, Kecamatan Gunungg Sindur, Kabupaten Bogor)

4 36 110

Partisipasi Dan Perubahan Perilaku Anggota Kelompok Wanita Tani Di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

0 2 1

TINGKAT PERANAN DAN PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK TANI PADI SAWAH (Oryza sativa L) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Pataripa di Desa Jelat Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis)

0 1 5