Output Usahatani Padi Karakteristik Usahatani Padi Berdasarkan Keanggotaan Kelompok Tani
Tabel 30 Hasil pendugaan fungsi produksi padi gabungan usahatani anggota dan non anggota kelompok tani
Prediktor Koefisien
Standard Error t-hit
P VIF
Konstanta 5.45383
0.37841 14.41250 0.00000
Luas Lahan X
1
0.04546 0.04965
0.91561 0.36330
3.83 Benih X
2
0.26036 0.04018
6.47989 0.00000 1.63
Pupuk Kandang X
3
0.10206 0.04804
2.49878 0.01500 1.74
Pupuk Urea X
4
0.06887 0.04749
1.44999 0.15190
2.31 Tenaga Kerja Pria Dalam
Keluarga X
5
0.04359 0.09230
0.47232 0.63830
3.59 Tenaga Kerja Wanita Dalam
Keluarga X
6
0.06570 0.02900
2.26514 0.02860 3.46
Tenaga Kerja Pria Luar Keluarga X
7
0.02444 0.03495
0.69991 0.48700
3.11 Tenaga Kerja Wanita Luar
Keluarga X
8
0.22818 0.04279
5.33376 0.0000
1.61 Keanggotaan Kelompok Tani
D
1
0.06377 0.03386
1.88305 0.06420 2.07
Kepemilikan Lahan D
2
0.03931 0.03607
1.28171 0.20450
1.75 Status Pekerjaan Usahatani
D
3
-0.02662 0.4541
-0.58621 0.559980 1.13
R-sq = 0.82 R-sq
adj = 0.79
Durbin- Watson = 1.68
F-hit = 27.34
Prob F-Stat = 0.00 Sumber: Data Primer Diolah, 2013
1. Luas Lahan X
1
Luas lahan memiliki nilai koefisien positif dengan nilai koefisien regresi produksi sebesar 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap penambahan input
luas lahan sebesar satu persen akan meningkatkan produksi padi sebesar 0.05 persen. Nilai koefisien regresi ini menunjukan elastisitas 0 ≤ E
p
≤ 1, terlihat bahwa penggunaan lahan pada daerah rasional daerah II. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin besar luas lahan yang digunakan dalam usahatani, maka produksi padi yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil uji-t, luas lahan tidak berpengaruh secara nyata terhadap fungsi produksi pada taraf 10 persen. Luas lahan yang dimanfaatkan oleh petani dalam
menjalankan usahatani padinya secara rata-rata adalah 0.11 Ha. Kemungkinan petani untuk menambah input produksi luas lahan adalah kecil. Hal ini terjadi
karena daerah desa Kopo yang telah padat oleh pemukiman warga dan area wisata.
2. Benih X
2
Benih memiliki nilai koefisien positif dengan nilai koefisien regresi produksi sebesar 0.26. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap penambahan input
benih sebesar satu persen akan meningkatkan produksi padi sebesar 0.26 persen.