Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini antara lain perbedaan komoditas, lokasi penelitian dan kriteria analisis produksi dan pendapatan.
Penelitian ini menggunakan padi sebagai komoditas penelitian, sedangkan pada penelitian terdahulu, komoditas yang dianalisis adalah kubis Rifqie, 2008; ubi
kayu Amri, 2011; kangkung Lestari, 2010; Jagung Suroso, 2006 dan ganyong Septian, 2010. Perbedaan lokasi penelitian juga menjadi salah satu
pembeda antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini berlokasi di Desa Kopo-Bogor, sedangkan penelitian terdahulu berlokasi di Desa
Cimenyan-Bandung Rifqie, 2008; Desa Pasirlaja-Bogor Amri, 2011; Desa Bantarsari-Bogor Lestari, 2010; Kelurahan Sindang Barang-Bogor Wulandari,
2011; Desa Ukirsari-Purworejo Suroso, 2006; Desa Sindanglaja-Ciamis Septian, 2010; Sumatera Barat Dalim, 1990 dan Kecamatan Gombong-Bogor
Basmah, 2013. Pada penelitian terdahulu, analisis faktor produksi mencakup hingga
efisiensi penggunaan factor produksi sedangkan penelitian ini hanya menunjukkan pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap besarnya tingkat produksi. Pada
analisis fungsi produksi penelitian ini, terapat tiga kriteria dummy, yakni status keanggotaan kelompok tani, status kepemilikan lahan dan status pekerjaan
usahatani. Pada analisis pendapatan, penelitian ini membagi analisis menjadi tiga kategori berdasarkan status keanggotaan kelompok tani, status kepemilikan lahan
dan gabungan antara status keanggotaan kelompok tani serta status kepemilikan lahan. Hal yang berbeda terdapat pada penelitian sebelumnya yang membagi
responden berdasarkan status keanggotaan kelompok tani Lestari, 2010; sistem usahatani Wulandari, 2011 dan sistem usahatani dan status keanggotaan
koperasi Basmah, 2013.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Operasional
Usahatani padi merupakan salah satu jenis usahatani yang paling besar di Desa Kopo. Hal ini terlihat dari mayoritas petani Desa Kopo yang menjadikan
padi sebagai komoditas usahataninya. Tingkat produksi padi Desa Kopo yang tinggi menjadikan pentingnya peran kelompok tani guna mengoptimalkan
produksi dan pendapatan dari usahatani padi, namun tidak semua petani usahatani padi di Desa Kopo ikut tergabung dalam keanggotaan kelompok tani.
Perbedaan keanggotaan ini merupakan salah satu faktor pembeda usahatani di Desa Kopo. Hal ini disebabkan antara lain oleh cara pandang petani
dalam menjalankan usahanya, baik dari sisi teknis dan non teknis dalam menjalankan usahatani mereka. Perbedaan ini mengakibatkan adanya keuntungan
yang didapatkan oleh petani anggota kelompok petani yang tidak didapat oleh petani non anggota kelompok tani. Keuntungan tersebut antara lain pelatihan dan
penyuluhan, rendahnya harga input dan tingginya harga output. Perbedaan ini akan mengakibatkan perbedaan pada penggunaan faktor produksi dan besarnya
pendapatan yang didapatkan oleh petani. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini penting untuk dilakukan untuk menganalisa pengaruh keanggotaan
kelompok tani terhadap tingkat produksi dan pendapatan usahatani padi di Desa Kopo
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi dianalisis menggunakan persamaan regresi berganda dan uji signifikansi dengan
uji t-hitung, f-hitung dan R
2
. Pendeteksian pelanggaran metode Ordinary Least Squares dilakukan dengan uji kriteria ekonometrika. Analisis perbandingan
pendapatan petani anggota kelompok tani dan non anggota kelompok tani dilakukan dengan analisis pendapatan dan perbandingan RC ratio
Hasil yang diperoleh dari analisis tersebut diharapkan dapat menjadi bahan koreksi dan rekomendasi bagi kelembagaan kelompok tani, petani anggota
kelompok tani dan petani non anggota kelompok tani Desa Kopo guna mengoptimalkan tingkat produksi dan pendapatan usahataninya. Alur Kerangka
pemikiran operasional penelitian ini dapat dijelaskan pada Gambar 2.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Kopo Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian tersebut ditentukan dengan sengaja purposive dengan
pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan desa dengan tingkat produksi padi yang cukup tinggi di Kecamatan Cisarua dan terdapat permasalahan pada
keanggotaan kelompok tani, dimana tidak semua petani padi Desa Kopo tergabung dalam keanggotaan kelompok tani Sasaran dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor produksi padi serta melihat perbedaan tingkat
Gambar 2. Alur Kerangka Pemikiran Operasional
Produksi padi Desa Kopo yang tinggi di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor
Rekomendasi Peningkatan Produksi dan Pendapatan
Usahatani Padi Petani usahatani padi di Desa Kopo
Tergabung dalam kelompok tani
Tidak tergabung dalam kelompok tani
Keragaan Usahatani Analisis Deskriptif
Faktor-faktor yang memperngaruhi produksi
padi Analisis Regresi Berganda
Pendapatan usahatani Analsis
Pendapatan dan RC ratio
Permasalahan perbedaan keanggotaan kelompok tani dalam usahatani padi dan pengaruhnya terhadap produksi dan pendapatan petani di
Desa Kopo Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor
pendapatan petani anggota dan non anggota kelompok tani dalam usahatani padi. Pengambilan data dilakukan pada bulan Desember 2012
– Januari 2013.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan dan wawancara secara langsung
kepada petani yang bersangkutan dengan menggunakan kuesioner. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.
Menurut Soekartawi 1995 metode purposive sampling ini dapat diartikan pengambilan sampel berdasarkan ciri atau sifat tertentu yang dipandang
menpunyai hubungan dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya guna mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan jumlah populasi petani tanaman pangan yang berada di Desa Kopo yang berjumlah 517 orang, maka penelitian ini menggunakan 77 orang
sampel yang terdiri dari 47 petani anggota kelompok tani dan 30 petani non anggota kelompok tani. Pembagian jumlah sampel penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 9. Tabel 9 Tabel sampel petani padi Desa Kopo
Keanggotaan Kelompok Tani Anggota
Non Anggota Orang
Total Orang Cijulang Asri 1
Orang Cijulang Asri 2
Orang Lame
Lambada Orang
16 15
16 30
47 Sumber: Data Primer Diolah 2013
Data sekunder diperoleh dari Kementerian Pertanian Indonesia, Badan Pusat Statistik, kantor desa dan instansi terkait lainnya. Selain itu, data juga
diperoleh dari studi literatur dan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh suatu instansi dan lembaga yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif yang mencakup pengolahan dan interpretasi data secara deskriptif.
Analisis deskriptif juga dapat digunakan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel dalam sampel. Analisis deskriptif kualitatif dapat digunakan untuk
mengetahui keragaan usahatani padi anggota dan non anggota kelompok tani.
Analisis keragaan dilakukan dengan statistik deskriptif dengan menggunakan tabel-tabel analisis. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi dalam produksi usahatani padi dan perbedaan tingkat pendapatan anggota dan non anggota kelompok tani. Berikut ini adalah matriks
keterkaitan antara tujuan penelitian, sumber data dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian Tabel 10.
Tabel 10 Matriks keterkaitan tujuan penelitian, sumber data dan metode analisis data
No Tujuan Penelitian
Sumber Data Metode Analisis Data
1 Mengidentifikasi
keragan usahatani padi di Desa Kopo.
Data Primer-
Sekunder Analisis Deskriptif
2 Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi
usahatani padi petani anggota kelompok tani Desa Kopo
Data Primer OLS Ordinary Least Square
dari fungsi produksi Cobb- Douglas
3 Menganalisis perbedaan tingkat
pendapatan petani anggota dan non anggota kelompok tani
usahatani padi di Desa Kopo Data Primer
Analsis Pendapatan dan RC Ratio
3.4.1 Analisis Keragaan
Analisis usahatani yang akan dibahas adalah karakteristik usahatani secara kesuluruhan beserta faktor yang mempengaruhinya, yakni disebut analisis
keragaan usahatani. Jenis data yang dibutuhkan dalam analisis keragaan usahatani padi di Desa Kopo adalah:
1. Identitas petani umur, tingkat pendidikan, lama pengalaman bertani, lama keanggotaan kelompok tani, jumlah tanggungan keluarga dan status pekerjaan
usahatani 2. Luas lahan dan status kepemilikan lahan
3. Jumlah penggunaan input 4. Harga jual di tingkat petani
5. Biaya produksi 6. Jumlah produksi
Lahan merupakan faktor penting dalam usahatani sehingga perlu dianalisis berapa luas penggunaan lahan oleh petani padi dan biaya yang dikeluarkan untuk
faktor produksi lahan tersebut. Status kepemilikan perlu dianalisis karena adanya
faktor perbedaan status kepemilikan lahan. Input produksi lainnya seperti pupuk, tenaga kerja dan modal.
3.4.2. Analisis Fungsi Produksi
Melalui transformasi fungsi Cobb-Douglas ke dalam bentuk linier logaritmik, model tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Ln Y = Ln b + b
1
LnX
1
+ b
2
LnX
2
+ b
3
LnX
3
+ b
4
LnX
4
+ b
5
LnX
5
+b
6
LnX
6
+ b
7
LnX
7
+ b
8
LnX
8
+ b
9
D
1
+ b
10
D
2
+ b
11
D
3
+ e
i
.. 3.1 dimana:
Ln Y = Hasil produksi padi Kg X
1
= Luas Lahan Ha X
2
= Benih Kg X
3
= Pupuk kandang Kg X
4
= Pupuk urea Kg X
5
= Tenaga kerja pria dalam keluarga HOK X
6
= Tenaga kerja wanita dalam keluarga HOK X
7
= Tenaga kerja pria luar keluarga HOK X
8
= Tenaga kerja wanita luar keluarga HOK D
1
= 1, untuk petani anggota dan 0 untuk petani non anggota D
2
= 1, untuk petani pemilik lahan dan 0 untuk petani penyewa Lahan
D
3
= 1, untuk petani yang menjadikan usahatani sebagai pekerjaan utama dan 0 petani yang menjadikan usahatani sebagai pekerjaan
sampingan b
= Konstanta b
i
= Parameter variabel bebas e
i
= error term Hipotesa yang dibangun terhadap analisis faktor-faktor tersebut adalah:
b
1
, b
2
, b
3
, b
4
, b
5
, b
6
, b
7
, b
8
, b
9
, b
10
, b
11
Berdasarkan model yang telah diduga, dilakukan pengujian model yang baik berdasarkan karakteristik statistik dan ekonometrika:
1. Uji nilai R
2
. 2. Melakukan uji-t.
3. Model yang baik adalah model yang sederhana dan sesuai dengan teori goodness of fit.
4. Melakukan uji ekonometrika Multikolinearitas, Heteroskedastisitas dan Kenormalan
3.3.3 Analisis Pendapatan Petani
Penghitungan pendapatan usahatani ini dilakukan dengan membandingkan pendapatan petani berdasarkan status keanggotaan kelompok tani, status
kepemilikan lahan dan kombinasi antara status keanggotaan kelompok tani dan status kepemilikan lahan. Penghitungan pendapatan dilakukan dengan rumus:
π =
TR –TC .......................................................................... 3.2
TR =
P
y
.Y …………...............................................................3.3
TC = Px
1
. X
1
+ Px
2
. X
2
+ Px
3
. X
3
+ Px
4
. X
4
+ Px
5
. X
5
+ Px
6
. X
6
+ Px
7
+ Px
8
. X
8
+ Px
9
. X
9
+ Px
10
+ Px
11
+ Px
12
. X
12
+ Px
13
. X
13
…...……….......…... 3.4 Keterangan:
π = Pendapatan Rp TR = Total revenue atau total penerimaan Rp
TC = Total cost atau biaya total Rp Y
= Produksi yang diperoleh usahatani padi anggota atau non anggota Kg
P
y
= Harga output padi anggota atau non anggota RpKg P
x1
= Harga tenaga kerja pria luar keluarga RpHOK X
1
= Jumlah tenaga kerja pria luar keluarga yang digunakan HOK P
x1
= Harga tenaga kerja wanita luar keluarga RpHOK X
2
= Jumlah tenaga kerja wanita luar keluarga yang digunakan HOK P
x3
= Harga benih yang digunakan RpKg
X
3
= Jumlah benih yang digunakan Kg P
x4
= Harga pupuk kandang RpKg X
4
= Jumlah pupuk kandang yang digunakan Kg P
x5
= Harga pupuk urea RpKg
X
5
= Jumlah pupuk urea yang digunakan Kg P
x6
= Harga pupuk cair RpBotol
X
6
= Jumlah pupuk cair yang digunakan Botol P
x7
= Harga sewa lahanPBB Rp
P
x8
= Harga pestisida yang digunakan RpBotol X
8
= Jumlah pestisida yang digunakan Botol
P
x9
= Harga ternak RpEkorHari X
9
= Jumlah ternak yang digunakan EkorHari P
x10
= Harga pengairan yang digunakan Rp P
x11
= Harga penyusutan alat-alat Rp P
x12
= Harga tenaga kerja pria dalam keluarga RpHOK X
12
= Jumlah tenaga kerja pria dalam keluarga yang digunakan HOK P
x13
= Harga tenaga kerja wanita dalam keluarga RPHOK X
13
= Jumlah tenaga kerja wanita dalam keluarga yang digunakan HOK Berdasarkan perbedaan pendapatan biaya tunai dan biaya total, maka
perbandingan antara pendapatan petani anggota kelompok tani dan petani non anggota kelompok tani dapat dilihat melalui analisis RC Ratio. Perhitungan RC
Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut Soekartawi, 1995: ⁄
.................................................... 3.5 ⁄
.....................................................3.6 dimana:
RC 1 : Usahatani tersebut menguntungkan untuk dijalankan RC 1 : Usahatani tersebut tidak menguntungkan untuk dijalankan.
RC = 1 : Usahatani tersebut masih menguntungkan untuk dijalankan.