Mitigasi Risiko Produksi Susu Sapi Perah pada PT CIFA Indonesia di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

menyebabkan terancamnya tujuan perusahaan. Risiko pada kuadran 3 memiliki tingkat probabilitas dan dampak risiko dengan tingkat yang kecil hingga sedang. Risiko yang terjadi pada kuadran 3 jangan diabaikan dan pihak manajemen perusahaan harus tetap waspada supaya sumber risiko tidak bergeser ke kuadran lain. Risiko pada kuadran 4 memiliki tingkat probabilitas yang kecil hingga sedang, tetapi memiliki dampak risiko dengan tingkat yang sedang hingga besar. Bila suatu risiko terjadi pada kuadran 4, maka tujuan dan target perusahaan tidak tercapai. Gambar 4 Layout pemetaan risiko Penanganan Risiko Setelah dilakukan pemetaan dari sumber risiko dapat diketahui penyebab sumber risiko tersebut apakah berada di kuadran 1, 2, 3 dan 4. Kemudian melakukan penanganan terhadap sumber risiko agar tidak merugikan pihak perusahaan. Strategi penanganan risiko dapat dilakukan dengan menerapkan strategi preventif dan startegi mitigasi.

a. Penghindaran Risiko Preventif

Cara paling mudah dan aman untuk mengelola risiko adalah strategi preventif. Strategi preventif dilakukan untuk mengurangi probabilitas terjadinya sebuah risiko. Strategi ini digunakan untuk melakukan perbaikan sistem dan perbaikan sumberdaya manusia. Selain itu, strategi preventif dapat juga digunakan untuk menangani sumber risiko yang memiliki probabilitas besar yang dapat dilihat pada gambar diatas yaitu berada pada kuadran 1 dan 2. Pada penanganan risiko dengan cara menggunakan strategi preventif ini risiko yang terjadi pada kuadran 1 dan kuadran 4 yaitu sumber risiko yang memiliki probabilitas diatas 20 persen akan bergeser menuju kuadran 3 dan kuadran 4 yaitu kuadran yang memiliki probabilitas dibawah 20 persen. Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4 Probabilitas Besar Kecil Dampak Rp Kecil Besar

b. Pengendalian Risiko Mitigasi

Strategi mitigasi dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan dampak risiko yang terjadi. Apabila dilihat pada gambar diatas risiko yang berada pada kuadran dengan dampak yang besar diusahakan dengan menggunakan strategi mitigasi dapat bergeser ke kuadran yang memiliki dampak risiko yang kecil. Kemudian strategi mitigasi akan menangani risiko sedemikian rupa sehingga sumber risiko yang memiliki dampak diatas batas normal yaitu kuadran 2 dan kuadran 4 akan bergeser ke kuadran yang memiliki dampak dibawah batas normal kuadran 1 dan kuadran 3. Strategi mitigasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode seperti metode diversifikasi, metode penggabungan, metode integrasi vertikal, metode kontrak produksi, metode kontrak pemasaran dan asuransi Harwood et al 1999. Definisi Operasional 1. Peluang P merupakan frekuensi kejadian setiap kondisi dibagi dengan periodewaktu selama kegiatan produksi susu sapi perah. 2. Standard deviation merupakan penyimpangan dari return yang diharapkan darimemproduksi susu sapi perah. 3. Z-score merupakan alat untuk menguji probabilitas distribusi normal. 4. VaR merupakan kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI PERAH Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV Cisarua Integrated Farming CIF berdiri atas dasar keinginan untuk mengembangkan usaha dibidang agribisnis peternakan sapi perah melalui manajemen yang terprogram –tertata–tersusun T3 dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana. CV Cisarua Integrated Farming didirikan oleh Bpk. Drs. H. Djawahir pada tahun 1997 di daerah Puncak tepatnya di Kampung Paragajen, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Awal usaha yang dirintis dengan kepemilikan 10 ekor sapi dengan tenaga kerja 3 orang. Pada saat itu selain sebagai hobi, sapi –sapi tersebut juga dapat menghasilkan nilai tambah dari produksi susu yang dijual. Untuk lebih memaksimalkan usaha peternakannya, pada tahun yang sama CV Cisarua Integrated Farming bergabung dengan anggota KUD Giri Tani yang berada di Desa Cibeureum. Pada tahun 1999 jumlah sapi berkembang mencapai 50 ekor sapi produktif. Terkait dengan kebijakan pemerintah mengenai peternakan di daerah puncak, pemilik juga mengalihkan beberapa ekor sapi ke daerah Kawasan Usahaternak KUNAK di daerah Cemplang Leuwiliang Bogor. CV Cisarua Integrated Farming juga mulai mengembangkan usahanya dengan membuat produk olahan susu pasteurisasi dengan daerah pemasaran wilayah Cisarua dan sekitarnya. Pada bulan Maret 2012 CV Cisarua Integrated Farming telah beralih kepemilikan Bpk. Sumanggar Sihombing dan berganti nama menjadi PT CIFA Indonesia berdasarkan akte notaris no 09 03 1 46 861334 tanggal 9 september tahun 2013 nama notaris Dra Nurjanah, MM. Pada saat ini populasi sapi perah di peternakan ini telah mencapai 150 ekor, dan luas lahan sebesar 7 hektar yang terdiri dari 2 hektar untuk perluasan lahan budidaya sapi perah yang berada di wilayah Desa Cibeureum, dan 5 hektar untuk lahan hijauan rumput yang berlokasi di desa Citeko yang berjarak 7 km dari Desa Cibeureum. Organisasi dan Manajemen Perusahaan Struktur organisasi merupakan rangkaian hubungan antara orang –orang yang memiliki hubungan dari bagian teratas hingga terbawah dan memiliki tugas, wewenang serta tanggung jawab yang berbeda pada masing –masing kedudukan. PT CIFA Indonesia memiliki struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 5 : Sumberdaya Perusahaan Karyawan Perusahaan memiliki 29 karyawan yang di dalamnya sudah termasuk staf manajemen dan karyawan bagian lapang yang tingkat pendidikannya mulai dari Manager Farm Direktur Farm Ka. Divisi Kompos Pengembangan Bisnis Chilling Unit Pengurus Lahan Rumput Admin Keuangan Ka. Divisi Keswan Operator Kandang Ka. Produksi Pakan Driver Direktur Utama Sumanggar Sihombing Gambar 5 Struktur Organisasi PT CIFA Indonesia Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Perusahaan PT CIFA Indonesia pengelolanya di pegang oleh seorang manajer yang dibantu oleh supervisor budidaya sapi perah dan supervisor pakan konsentrat serta staf administrasi dan keuangan. Pemilik perusahaan mengawasi jalannya usaha dan mendelegasi tanggung jawab kegiatan produksi kepada manajer Farm. Tugas manajer Farm yaitu merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengendalikan program perusahaan. Tugas supervisor budidaya sapi perah yaitu mengawasi jalannya kegiatan produksi pada divisi budidaya sapi perah sekaligus sebagai petugas kesehatan hewan. Inseminasi Buatan IB dan pemeriksaan kebuntingan PKB yang bertanggungjawab langsung kepada manajer Farm dan tugas supervisor pakan konsentrat yaitu mengawasi jalannya kegiatan produksi pada unit bisnis pakan konsentarat. Sedangkan tugas dari staf administasi dan keuangan yaitu membantu manajer dalam pengelolaan keuangan perusahaan serta pengelolaan input-input dari budidaya sapi perah dan pengelolaan bahan baku pakan konsentrat. Pada unit bisnis sapi perah, waktu kerja karyawan mulai dari pukul 04.30 – 07.00 WIB, kegiatan yang dilakukan seperti memandikan sapi, memberikan pakan konsentrat, melakukan proses pemerahan, memberikan pakan rumput dan mengangkut susu ke mobil pick up untuk diantar ke Cimory. Setelah pemberian pakan rumput karyawan berisitirahat dan melanjutkan kegiatan mengambil rumput atau ngarit untuk kebutuhan pakan hijauan. Karyawan akan mulai bekerja lagi pada jam kerja siang dimulai pada pukul 14.00 –16.00 WIB, kegiatan yang dilakukan meliputi memandikan sapi dan membersihkan kandang, memberikan pakan konsentrat, melakukan proses pemerahan, dan mengangkut susu ke mobil pickup untuk diantar ke Cimory. Karyawan mendapatkan jatah hari libur satu hari dalam seminggu. Pembagian gaji diberikan berdasarkan tugas dan jabatan karyawan pada perusahaan. Pada umumnya karyawan perusahaan berasal dari daerah sekitar peternakan, pergantian karyawan di PT CIFA Indonesia sangat dihindarkan karena karyawan pada saat ini dalam setiap bagian sudah memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam kegiatan budidaya sapi perah dan pengelolaan produksi pakan konsentrat. Syarat penting bagi karyawan yang bekerja di perusahaan adalah mempunyai kondisi badan sehat dan kuat bekerja. Sebagian besar karyawan yang dipekerjakan di peternakan sudah menguasai berbagai teknis mengenai pemeliharaan sapi perah. Hal tersebut terjadi karena setiap karyawan rata-rata sudah pernah melakukan semua pekerjaan di setiap lini bidang pemeliharaan sapi perah pada waktu awal mereka bekerja. Bila ada satu karyawan yang tidak masuk kerja pada satu bagian tertentu, maka karyawan bagian lain dapat menggantikan tugasnya. Pembagian tugas dan nama karyawan pada PT CIFA Indonesia dapat dilihat pada Tabel 7. Pada Tabel 7 menunjukan bahwa karyawan bagian produksi terdiri dari staf pemerahan sapi perah, pemberian pakan, kebersihan kandang, dan peralatan susu. Bagian jaga malam dan produksi pakan ternak tidak terlalu mementingkan tingkat pendidikan yang tinggi. Tetapi, keterampilan dan pengalaman menjadi hal yang sangat penting karena pada proses produksi ini lebih bersifat teknis. Rata- rata karyawan yang ada hanya tamatan SD, namun mereka sudah berpengalaman. Tabel 7 Daftar karyawan dan bidang pekerjaan pada PT CIFA Indonesia No. Nama Pekerjaan 1. Ramous Sihombing Direktur 2. Riga Hutabarat Pengembangan Bisnis 3. Dadang Suryana Manager Farm 4. Usfyan Oscario Bagian Admin dan Keuangan 5. H. Saiman Ka. Divisi Keswan 6. Eko Kuswoyo Ka. Divisi Kompos 7. Cardi Ka. Divisi Pakan 8 Ade Purnama Bagian Divisi Pakan 9. Musa Ferdiansyah Staf Operator Kandang 10. Bubun Sulianjana Staf Operator Kandang 11. Ajam Sugandi Staf Operator Kandang 12. Nurhayat Staf Operator Kandang 13. Supriyadi Staf Operator Kandang 14. Adin Staf Operator Kandang 15. Ujang Mahrom Staf Operator Kandang 16. Oji Prayoga Staf Operator Kandang 17. Tatang Sanjaya Staf Operator Kandang 18. Hoerudin Staf Operator Kandang 19. Iip Supian Staf Operator Kandang 20. Supianudin Staf Operator Kandang 21. Asep Rohendi Staf Operator Kandang 22. Sudrajat Staf Bagian Pengurus Lahan Rumput 23. Dolip Staf Bagian Pengurus Lahan Rumput 24. H. Ahmad Staf Bagian Pengurus Lahan Rumput 25. Ade hidayat Staf Jaga Malam 26. Didin Abidin Staf Jaga Malam 27. Sofian Bagian Driver 28. Deni Karyana Bagian Chilling unit 29. H. Koumudin Bagian Penanganan Limbah Sumber : PT CIFA Indonesia, Maret 2014 Peralatan Pemilikan peralatan merupakan asset dan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Peralatan tersebut dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Aset yang dimiliki oleh PT CIFA Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Lahan Peternakan

Peternakan PT CIFA Indonesia memiliki luas lahan ± 15.500 m² yang digunakan untuk bangunan yang meliputi kandang, perumahan karyawan atau mess, villa, aula, gudang pakan hijau, pabrik pakan konsentrat dan gudang penyimpanan bahan baku pakan konsentrat serta penampungan air.

b. Sapi

Perkembangan populasi pada PT CIFA Indonesia dapat dilihat pada bulan Desember 2013 memiliki populasi sapi sebanyak 111 ekor sedangkan pada tahun 2014 dilihat pada periode Januari sampai Maret populasi sapi berjumlah 141 ekor.