menyebabkan terancamnya tujuan perusahaan. Risiko pada kuadran 3 memiliki tingkat probabilitas dan dampak risiko dengan tingkat yang kecil hingga sedang.
Risiko yang terjadi pada kuadran 3 jangan diabaikan dan pihak manajemen perusahaan harus tetap waspada supaya sumber risiko tidak bergeser ke kuadran
lain. Risiko pada kuadran 4 memiliki tingkat probabilitas yang kecil hingga sedang, tetapi memiliki dampak risiko dengan tingkat yang sedang hingga besar.
Bila suatu risiko terjadi pada kuadran 4, maka tujuan dan target perusahaan tidak tercapai.
Gambar 4 Layout pemetaan risiko
Penanganan Risiko
Setelah dilakukan pemetaan dari sumber risiko dapat diketahui penyebab sumber risiko tersebut apakah berada di kuadran 1, 2, 3 dan 4. Kemudian
melakukan penanganan terhadap sumber risiko agar tidak merugikan pihak perusahaan. Strategi penanganan risiko dapat dilakukan dengan menerapkan
strategi preventif dan startegi mitigasi.
a. Penghindaran Risiko Preventif
Cara paling mudah dan aman untuk mengelola risiko adalah strategi preventif. Strategi preventif dilakukan untuk mengurangi probabilitas terjadinya
sebuah risiko. Strategi ini digunakan untuk melakukan perbaikan sistem dan perbaikan sumberdaya manusia. Selain itu, strategi preventif dapat juga digunakan
untuk menangani sumber risiko yang memiliki probabilitas besar yang dapat dilihat pada gambar diatas yaitu berada pada kuadran 1 dan 2. Pada penanganan
risiko dengan cara menggunakan strategi preventif ini risiko yang terjadi pada kuadran 1 dan kuadran 4 yaitu sumber risiko yang memiliki probabilitas diatas 20
persen akan bergeser menuju kuadran 3 dan kuadran 4 yaitu kuadran yang memiliki probabilitas dibawah 20 persen.
Kuadran 1 Kuadran 2
Kuadran 3 Kuadran 4
Probabilitas Besar
Kecil
Dampak Rp Kecil
Besar
b. Pengendalian Risiko Mitigasi
Strategi mitigasi dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan dampak risiko yang terjadi. Apabila dilihat pada gambar diatas risiko yang berada pada
kuadran dengan dampak yang besar diusahakan dengan menggunakan strategi mitigasi dapat bergeser ke kuadran yang memiliki dampak risiko yang kecil.
Kemudian strategi mitigasi akan menangani risiko sedemikian rupa sehingga sumber risiko yang memiliki dampak diatas batas normal yaitu kuadran 2 dan
kuadran 4 akan bergeser ke kuadran yang memiliki dampak dibawah batas normal kuadran 1 dan kuadran 3. Strategi mitigasi dapat dilakukan dengan menggunakan
metode seperti metode diversifikasi, metode penggabungan, metode integrasi vertikal, metode kontrak produksi, metode kontrak pemasaran dan asuransi
Harwood et al 1999.
Definisi Operasional
1. Peluang P merupakan frekuensi kejadian setiap kondisi dibagi dengan
periodewaktu selama kegiatan produksi susu sapi perah.
2. Standard deviation merupakan penyimpangan dari return yang diharapkan
darimemproduksi susu sapi perah.
3.
Z-score merupakan alat untuk menguji probabilitas distribusi normal.
4. VaR merupakan kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu
tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PETERNAKAN SAPI PERAH
Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
CV Cisarua Integrated Farming CIF berdiri atas dasar keinginan untuk mengembangkan usaha dibidang agribisnis peternakan sapi perah melalui
manajemen yang terprogram –tertata–tersusun T3 dengan memanfaatkan
sumberdaya alam secara bijaksana. CV Cisarua Integrated Farming didirikan oleh Bpk. Drs. H. Djawahir pada tahun 1997 di daerah Puncak tepatnya di Kampung
Paragajen, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Awal usaha yang dirintis dengan kepemilikan 10 ekor sapi dengan tenaga kerja 3 orang. Pada
saat itu selain sebagai hobi, sapi
–sapi tersebut juga dapat menghasilkan nilai tambah dari produksi susu yang dijual.
Untuk lebih memaksimalkan usaha peternakannya, pada tahun yang sama CV Cisarua Integrated Farming bergabung dengan anggota KUD Giri Tani yang
berada di Desa Cibeureum. Pada tahun 1999 jumlah sapi berkembang mencapai 50 ekor sapi produktif. Terkait dengan kebijakan pemerintah mengenai peternakan
di daerah puncak, pemilik juga mengalihkan beberapa ekor sapi ke daerah Kawasan Usahaternak KUNAK di daerah Cemplang Leuwiliang Bogor. CV
Cisarua Integrated Farming juga mulai mengembangkan usahanya dengan membuat produk olahan susu pasteurisasi dengan daerah pemasaran wilayah
Cisarua dan sekitarnya.
Pada bulan Maret 2012 CV Cisarua Integrated Farming telah beralih kepemilikan Bpk. Sumanggar Sihombing dan berganti nama menjadi PT CIFA
Indonesia berdasarkan akte notaris no 09 03 1 46 861334 tanggal 9 september tahun 2013 nama notaris Dra Nurjanah, MM. Pada saat ini populasi sapi perah di
peternakan ini telah mencapai 150 ekor, dan luas lahan sebesar 7 hektar yang terdiri dari 2 hektar untuk perluasan lahan budidaya sapi perah yang berada di
wilayah Desa Cibeureum, dan 5 hektar untuk lahan hijauan rumput yang berlokasi di desa Citeko yang berjarak 7 km dari Desa Cibeureum.
Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Struktur organisasi merupakan rangkaian hubungan antara orang –orang
yang memiliki hubungan dari bagian teratas hingga terbawah dan memiliki tugas, wewenang serta tanggung jawab yang berbeda pada masing
–masing kedudukan. PT CIFA Indonesia memiliki struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 5 :
Sumberdaya Perusahaan Karyawan
Perusahaan memiliki 29 karyawan yang di dalamnya sudah termasuk staf manajemen dan karyawan bagian lapang yang tingkat pendidikannya mulai dari
Manager Farm Direktur Farm
Ka. Divisi Kompos Pengembangan Bisnis
Chilling Unit Pengurus Lahan
Rumput Admin
Keuangan Ka. Divisi
Keswan Operator
Kandang Ka. Produksi
Pakan Driver
Direktur Utama Sumanggar Sihombing
Gambar 5 Struktur Organisasi PT CIFA Indonesia
Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Perusahaan PT CIFA Indonesia pengelolanya di pegang oleh seorang manajer yang dibantu oleh supervisor
budidaya sapi perah dan supervisor pakan konsentrat serta staf administrasi dan keuangan. Pemilik perusahaan mengawasi jalannya usaha dan mendelegasi
tanggung jawab kegiatan produksi kepada manajer Farm. Tugas manajer Farm yaitu merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengendalikan program perusahaan. Tugas supervisor budidaya sapi perah yaitu mengawasi jalannya kegiatan produksi pada divisi budidaya sapi perah sekaligus
sebagai petugas kesehatan hewan. Inseminasi Buatan IB dan pemeriksaan kebuntingan PKB yang bertanggungjawab langsung kepada manajer Farm dan
tugas supervisor pakan konsentrat yaitu mengawasi jalannya kegiatan produksi pada unit bisnis pakan konsentarat. Sedangkan tugas dari staf administasi dan
keuangan yaitu membantu manajer dalam pengelolaan keuangan perusahaan serta pengelolaan input-input dari budidaya sapi perah dan pengelolaan bahan baku
pakan konsentrat.
Pada unit bisnis sapi perah, waktu kerja karyawan mulai dari pukul 04.30 –
07.00 WIB, kegiatan yang dilakukan seperti memandikan sapi, memberikan pakan konsentrat, melakukan proses pemerahan, memberikan pakan rumput dan
mengangkut susu ke mobil pick up untuk diantar ke Cimory. Setelah pemberian pakan rumput karyawan berisitirahat dan melanjutkan kegiatan mengambil
rumput atau ngarit untuk kebutuhan pakan hijauan. Karyawan akan mulai bekerja lagi pada jam kerja siang dimulai pada pukul 14.00
–16.00 WIB, kegiatan yang dilakukan meliputi memandikan sapi dan membersihkan kandang, memberikan
pakan konsentrat, melakukan proses pemerahan, dan mengangkut susu ke mobil pickup untuk diantar ke Cimory. Karyawan mendapatkan jatah hari libur satu hari
dalam seminggu.
Pembagian gaji diberikan berdasarkan tugas dan jabatan karyawan pada perusahaan. Pada umumnya karyawan perusahaan berasal dari daerah sekitar
peternakan, pergantian karyawan di PT CIFA Indonesia sangat dihindarkan karena karyawan pada saat ini dalam setiap bagian sudah memiliki keterampilan
yang dibutuhkan dalam kegiatan budidaya sapi perah dan pengelolaan produksi pakan konsentrat. Syarat penting bagi karyawan yang bekerja di perusahaan
adalah mempunyai kondisi badan sehat dan kuat bekerja.
Sebagian besar karyawan yang dipekerjakan di peternakan sudah menguasai berbagai teknis mengenai pemeliharaan sapi perah. Hal tersebut terjadi
karena setiap karyawan rata-rata sudah pernah melakukan semua pekerjaan di setiap lini bidang pemeliharaan sapi perah pada waktu awal mereka bekerja. Bila
ada satu karyawan yang tidak masuk kerja pada satu bagian tertentu, maka karyawan bagian lain dapat menggantikan tugasnya. Pembagian tugas dan nama
karyawan pada PT CIFA Indonesia dapat dilihat pada Tabel 7.
Pada Tabel 7 menunjukan bahwa karyawan bagian produksi terdiri dari staf pemerahan sapi perah, pemberian pakan, kebersihan kandang, dan peralatan
susu. Bagian jaga malam dan produksi pakan ternak tidak terlalu mementingkan tingkat pendidikan yang tinggi. Tetapi, keterampilan dan pengalaman menjadi hal
yang sangat penting karena pada proses produksi ini lebih bersifat teknis. Rata- rata karyawan yang ada hanya tamatan SD, namun mereka sudah berpengalaman.
Tabel 7 Daftar karyawan dan bidang pekerjaan pada PT CIFA Indonesia
No. Nama
Pekerjaan 1.
Ramous Sihombing Direktur
2. Riga Hutabarat
Pengembangan Bisnis 3.
Dadang Suryana Manager Farm
4. Usfyan Oscario
Bagian Admin dan Keuangan 5.
H. Saiman Ka. Divisi Keswan
6. Eko Kuswoyo
Ka. Divisi Kompos 7.
Cardi Ka. Divisi Pakan
8 Ade Purnama
Bagian Divisi Pakan 9.
Musa Ferdiansyah Staf Operator Kandang
10. Bubun Sulianjana
Staf Operator Kandang 11.
Ajam Sugandi Staf Operator Kandang
12. Nurhayat
Staf Operator Kandang 13.
Supriyadi Staf Operator Kandang
14. Adin
Staf Operator Kandang 15.
Ujang Mahrom Staf Operator Kandang
16. Oji Prayoga
Staf Operator Kandang 17.
Tatang Sanjaya Staf Operator Kandang
18. Hoerudin
Staf Operator Kandang 19.
Iip Supian Staf Operator Kandang
20. Supianudin
Staf Operator Kandang 21.
Asep Rohendi Staf Operator Kandang
22. Sudrajat
Staf Bagian Pengurus Lahan Rumput 23.
Dolip Staf Bagian Pengurus Lahan Rumput
24. H. Ahmad
Staf Bagian Pengurus Lahan Rumput 25.
Ade hidayat Staf Jaga Malam
26. Didin Abidin
Staf Jaga Malam 27.
Sofian Bagian Driver
28. Deni Karyana
Bagian Chilling unit 29.
H. Koumudin Bagian Penanganan Limbah
Sumber : PT CIFA Indonesia, Maret 2014 Peralatan
Pemilikan peralatan merupakan asset dan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Peralatan tersebut dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan bisnis
yang dijalankan oleh perusahaan. Aset yang dimiliki oleh PT CIFA Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Lahan Peternakan
Peternakan PT CIFA Indonesia memiliki luas lahan ± 15.500 m² yang digunakan untuk bangunan yang meliputi kandang, perumahan karyawan atau
mess, villa, aula, gudang pakan hijau, pabrik pakan konsentrat dan gudang penyimpanan bahan baku pakan konsentrat serta penampungan air.
b. Sapi
Perkembangan populasi pada PT CIFA Indonesia dapat dilihat pada bulan Desember 2013 memiliki populasi sapi sebanyak 111 ekor sedangkan pada tahun
2014 dilihat pada periode Januari sampai Maret populasi sapi berjumlah 141 ekor.