39.80 10.20 Risiko Produksi Susu Sapi Perah pada PT CIFA Indonesia di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Tabel 22 Jumlah perhitungan probabilitas sumber risiko cuaca dan suhu bulan Mei 2014 pada PT CIFA Indonesia Tanggal Kehilangan Susu Liter 01-05-2014 0.00 02-05-2014 0.00 03-05-2014 0.00 04-05-2014 0.00 05-05-2014 0.00 06-05-2014 0.00 07-05-2014 0.00 08-05-2014 0.00 09-05-2014 0.00 10-05-2014 0.00 11-05-2014 0.00 12-05-2014 0.00 13-05-2014 0.00 14-05-2014 0.00 15-05-2014 0.00 16-05-2014 0.00 17-05-2014 0.00 18-05-2014 0.00 19-05-2014 25.70 20-05-2014 23.00 21-05-2014 20.00 22-05-2014 20.00 23-05-2014 16.50 24-05-2014 19.00 25-05-2014 17.00 26-05-2014 11.50 27-05-2014 15.50 28-05-2014 9.00 29-05-2014 8.00 30-05-2014 9.00 Total 194.2 Rata-Rata 6.47 Standar Deviasi 8.67 X 15 Z 0.98 Nilai Pada Tabel Z 0.8365 Probabilitas Risiko 16.35 Analisis Dampak Risiko Produksi Analisis dampak risiko akan memberikan gambaran besarnya kerugian yang terjadi akibat adanya sumber risiko pada suatu kegiatan produksi. Dampak sumber risiko dalam suatu usaha dapat berupa penurunan penerimaan atau bahkan mengalami kerugian. Berkurangnya jumlah hasil produksi dalam suatu kegiatan usaha dapat mengakibatkan penurunan penerimaan perusahaan. Risiko usahaternak sapi perah pada PT CIFA Indonesia yang disebabkan oleh sumber risiko penyakit, pakan serta cuaca dan suhu dapat berakibat pada kerugian finansial bagi perusahaan. Berbagai macam sumber risiko yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kerugian yang berbeda-beda bagi perusahaan. Untuk memperhitungkan dampak atau kerugian yang disebabkan oleh masing-masing sumber risiko dapat dihitung dengan menggunakan metode Value at Risk VaR. Untuk menghitung dampak kerugian hasil susu akibat risiko produksi, harga yang digunakan adalah harga jual susuliter. Harga jual susu di PT CIFA Indonesia yang digunakan untuk menghitung dampak risiko produksi susu hasil diskusi dengan pihak manajemen perusahaan, yaitu sebesar Rp 6 000liter. Kerugian yang disebabkan oleh masing-masing sumber risiko adalah sebagai berikut:

a. Dampak Risiko Penyakit

Sumber risiko penyakit merupakan faktor utama penyebab terjadinya kehilangan susu pada PT CIFA Indonesia, karena kehilangan produksi susu yang disebabkan oleh penyakit cukup tinggi. Pada Tabel 23 terlihat bahwa rata-rata kehilangan produksi susu akibat penyakit adalah 22.73 literhari dengan nilai kerugian hasil rata-ratanya sebesar Rp. 136 360.-hari. Tabel 23 Perhitungan dampak sumber risiko penyakit pada PT CIFA Indonesia dengan tingkat harga Rp.6000liter Tanggal Kehilangan Susu Liter Hargaliter Rp Kerugian Rp 01-05-2014 30.00 6000 180 000 02-05-2014 34.40 6000 206 400 03-05-2014 22.90 6000 137 400 04-05-2014 22.20 6000 133 200 05-05-2014 23.00 6000 138 000 06-05-2014 21.50 6000 129 000 07-05-2014 23.90 6000 143 400 08-05-2014 17.90 6000 107 400 09-05-2014 20.00 6000 120 000 10-05-2014 27.50 6000 165 000 11-05-2014 24.50 6000 147 000 12-05-2014 21.00 6000 126 000 13-05-2014 27.50 6000 165 000 14-05-2014 34.50 6000 207 000 15-05-2014 32.00 6000 192 000 16-05-2014 37.60 6000 225 600 17-05-2014 24.50 6000 147 000 18-05-2014 34.50 6000 207 000 19-05-2014 14.00 6000 84 000 20-05-2014 12.50 6000 75 000 21-05-2014 19.50 6000 117 000 22-05-2014 17.20 6000 103 200 23-05-2014 17.00 6000 102 000 24-05-2014 21.00 6000 126 000 25-05-2014 19.00 6000 114 000 26-05-2014 13.60 6000 81 600 27-05-2014 15.60 6000 93 600 28-05-2014 18.00 6000 108 000 29-05-2014 17.00 6000 102 000 30-05-2014 18.00 6000 108 000 Total 4 090 800 Rata-Rata 136 360 s 40 866.86 z 1.645 VaR 148 627.52 Kerugian yang didapat oleh perusahaan sebagai dampak dari adanya penyakit pada sapi perah dapat dicari dengan menggunakan metode Value at Risk VaR. Value at Risik VaR dapat menunjukkan kerugian maksimal yang dialami perusahaan sebagai akibat dari salah satu sumber risiko yang terjadi pada setiap siklus produksi. Adapun tingkat keyakinan yang digunakan dalam perhitunganValue at Risk VaR adalah 95 persen dan lima persen merupakan error. Tabel 23 juga menunjukkan bahwa hasil perhitungan Value at Risk VaR untuk sumber risiko penyakit sebesar Rp 148 627.52. Angka tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95 persen kerugian maksimal yang dialami PT CIFA Indonesia sebagai dampak dari sumber risiko penyakit adalah sebesar Rp 148 627.52. Hasil penelitian Simanjuntak 2013 tentang risiko produksi ayam ras pedaging pada peternakan di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selama dua bulan Mei-Juni 2013 nilai kerugian dampak untuk sumber risiko penyakit sebesar Rp 3 152 460.50. Sedangkan hasil penelitian Pinto 2011 tentang analisis risiko produksi ayam broiler milik Bapak Restu di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor selama empat bulan Maret-Juni 2011 nilai kerugian dampak untuk sumber risiko penyakit sebesar Rp 54 979 831. b. Dampak Risiko Pakan Pakan merupakan hal yang sangat penting untuk mengurangi terjadinya kehilangan susu. Bahan pakan pada ternak sapi perah digolongkan menjadi dua yaitu pakan hijauan pakan utama dan pakan konsentrat pakan tambahan. Pakan konsentrat merupakan bahan pakan yang berenergi tinggi dan berserat rendah kurang dari 18 persen dan mengandung protein sebesar 20 persen. Sedangkan pakan hijauan adalah pakan yang kandungan seratnya tinggi dan rendah energi. Pakan sebaiknya diberikan secara teratur sesuai dengan kebutuhan masing-masing fase pertumbuhan sapi perah sehingga sapi perah mendapatkan pakan yang berkualitas terbaik agar dapat menghasilkan susu berkualitas secara optimal. Pakan yang diberikan untuk sapi perah di PT CIFA Indonesia sudah mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Pada Tabel 24 dapat dijelaskan bahwa rata-rata kehilangan susu akibat pakan adalah 23.02 literhari dengan nilai kerugian hasil rata-ratanya sebesar Rp 138 120.-hari. Nilai rata-rata kerugian hasil akibat dampak sumber risiko pakan lebih besar dari nilai rata-rata kerugian hasil sumber risiko penyakit Rp 136 360.-. Tabel 24 juga menunjukkan bahwa hasil perhitungan Value at Risk VaR untuk sumber risiko pakan adalah Rp 150 912.58. Angka tersebut menunjukkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95 persen kerugian maksimal yang dialami perusahaan sebagai dampak dari sumber risiko pakan adalah sebesar Rp.150 912.58. Nilai dampak risiko pakan tersebut lebih besar daripada nilai dampak risiko penyakit. Tabel 24 Perhitungan dampak sumber risiko pakan pada PT CIFA Indonesia dengan tingkat harga Rp. 6000 liter Tanggal Kehilangan Susu Liter HargaliterRp Kerugian Rp 01-05-2014 33.20 6000 199 200 02-05-2014 22.30 6000 133 800 03-05-2014 23.20 6000 139 200 04-05-2014 27.30 6000 163 800 05-05-2014 21.70 6000 130 200 06-05-2014 22.20 6000 133 200 07-05-2014 26.40 6000 158 400 08-05-2014 16.70 6000 100 200 09-05-2014 22.60 6000 135 600 10-05-2014 18.90 6000 113 400 11-05-2014 23.10 6000 138 600 12-05-2014 23.00 6000 138 000 13-05-2014 26.30 6000 157 800 14-05-2014 38.40 6000 230 400 15-05-2014 34.40 6000 206 400 16-05-2014 33.10 6000 198 600 17-05-2014 39.80 6000 238 800 18-05-2014 25.60 6000 153 600 19-05-2014 10.20 6000 61 200 20-05-2014 11.90 6000 71 400 21-05-2014 20.40 6000 122 400 22-05-2014 19.90 6000 119 400 23-05-2014 20.10 6000 120 600 24-05-2014 19.40 6000 116 400 25-05-2014 14.80 6000 88 800 26-05-2014 14.80 6000 88 800 27-05-2014 20.00 6000 120 000 28-05-2014 22.20 6000 133 200 29-05-2014 20.90 6000 125 400 30-05-2014 17.80 6000 106 800 Total 4 143 600 Rata-Rata 138 120 s 42 616 z 1.645 VaR 150 912.58

c. Cuaca dan Suhu

Perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan terjadinya kehilangan produksi susu pada PT CIFA Indonesia. Rata-rata kehilangan produksi susu yang disebabkan oleh perubahan cuaca yang tidak menentu adalah 6.47 literhari dengan nilai kerugian hasil rata-ratnya sebesar Rp 38 840.-hari. Nilai rata-rata kerugian hasil karena sumber risiko cuaca dan suhu paling kecil bila dibandingkan dengan nilai rata-rata dampak sumber risiko penyakit maupun sumber risiko pakan. Kerugian yang didapat oleh perusahaan sebagai dampak dari sumber risiko cuaca dan suhu dapat dilihat pada Tabel 25.