Tabel 22 Jumlah perhitungan probabilitas sumber risiko cuaca dan suhu bulan Mei 2014 pada PT CIFA Indonesia
Tanggal Kehilangan Susu Liter
01-05-2014 0.00
02-05-2014 0.00
03-05-2014 0.00
04-05-2014 0.00
05-05-2014 0.00
06-05-2014 0.00
07-05-2014 0.00
08-05-2014 0.00
09-05-2014 0.00
10-05-2014 0.00
11-05-2014 0.00
12-05-2014 0.00
13-05-2014 0.00
14-05-2014 0.00
15-05-2014 0.00
16-05-2014 0.00
17-05-2014 0.00
18-05-2014 0.00
19-05-2014 25.70
20-05-2014 23.00
21-05-2014 20.00
22-05-2014 20.00
23-05-2014 16.50
24-05-2014 19.00
25-05-2014 17.00
26-05-2014 11.50
27-05-2014 15.50
28-05-2014 9.00
29-05-2014 8.00
30-05-2014 9.00
Total 194.2
Rata-Rata 6.47
Standar Deviasi 8.67
X 15
Z 0.98
Nilai Pada Tabel Z 0.8365
Probabilitas Risiko 16.35
Analisis Dampak Risiko Produksi
Analisis dampak risiko akan memberikan gambaran besarnya kerugian yang terjadi akibat adanya sumber risiko pada suatu kegiatan produksi. Dampak sumber
risiko dalam suatu usaha dapat berupa penurunan penerimaan atau bahkan mengalami kerugian. Berkurangnya jumlah hasil produksi dalam suatu kegiatan
usaha dapat mengakibatkan penurunan penerimaan perusahaan.
Risiko usahaternak sapi perah pada PT CIFA Indonesia yang disebabkan oleh sumber risiko penyakit, pakan serta cuaca dan suhu dapat berakibat pada kerugian
finansial bagi perusahaan. Berbagai macam sumber risiko yang ditimbulkan dapat mengakibatkan
kerugian yang
berbeda-beda bagi
perusahaan. Untuk
memperhitungkan dampak atau kerugian yang disebabkan oleh masing-masing sumber risiko dapat dihitung dengan menggunakan metode Value at Risk VaR.
Untuk menghitung dampak kerugian hasil susu akibat risiko produksi, harga yang digunakan adalah harga jual susuliter. Harga jual susu di PT CIFA Indonesia
yang digunakan untuk menghitung dampak risiko produksi susu hasil diskusi dengan pihak manajemen perusahaan, yaitu sebesar Rp 6 000liter. Kerugian yang
disebabkan oleh masing-masing sumber risiko adalah sebagai berikut:
a. Dampak Risiko Penyakit
Sumber risiko penyakit merupakan faktor utama penyebab terjadinya kehilangan susu pada PT CIFA Indonesia, karena kehilangan produksi susu yang
disebabkan oleh penyakit cukup tinggi. Pada Tabel 23 terlihat bahwa rata-rata kehilangan produksi susu akibat penyakit adalah 22.73 literhari dengan nilai
kerugian hasil rata-ratanya sebesar Rp. 136 360.-hari. Tabel 23 Perhitungan dampak sumber risiko penyakit pada PT CIFA Indonesia
dengan tingkat harga Rp.6000liter
Tanggal Kehilangan Susu Liter
Hargaliter Rp Kerugian Rp
01-05-2014 30.00
6000 180 000
02-05-2014 34.40
6000 206 400
03-05-2014 22.90
6000 137 400
04-05-2014 22.20
6000 133 200
05-05-2014 23.00
6000 138 000
06-05-2014 21.50
6000 129 000
07-05-2014 23.90
6000 143 400
08-05-2014 17.90
6000 107 400
09-05-2014 20.00
6000 120 000
10-05-2014 27.50
6000 165 000
11-05-2014 24.50
6000 147 000
12-05-2014 21.00
6000 126 000
13-05-2014 27.50
6000 165 000
14-05-2014 34.50
6000 207 000
15-05-2014 32.00
6000 192 000
16-05-2014 37.60
6000 225 600
17-05-2014 24.50
6000 147 000
18-05-2014 34.50
6000 207 000
19-05-2014 14.00
6000 84 000
20-05-2014 12.50
6000 75 000
21-05-2014 19.50
6000 117 000
22-05-2014 17.20
6000 103 200
23-05-2014 17.00
6000 102 000
24-05-2014 21.00
6000 126 000
25-05-2014 19.00
6000 114 000
26-05-2014 13.60
6000 81 600
27-05-2014 15.60
6000 93 600
28-05-2014 18.00
6000 108 000
29-05-2014 17.00
6000 102 000
30-05-2014 18.00
6000 108 000
Total
4 090 800
Rata-Rata 136 360
s 40 866.86
z
1.645
VaR 148 627.52
Kerugian yang didapat oleh perusahaan sebagai dampak dari adanya penyakit pada sapi perah dapat dicari dengan menggunakan metode Value at Risk
VaR. Value at Risik VaR dapat menunjukkan kerugian maksimal yang dialami perusahaan sebagai akibat dari salah satu sumber risiko yang terjadi pada setiap
siklus produksi.
Adapun tingkat
keyakinan yang
digunakan dalam
perhitunganValue at Risk VaR adalah 95 persen dan lima persen merupakan error. Tabel 23 juga menunjukkan bahwa hasil perhitungan Value at Risk VaR
untuk sumber risiko penyakit sebesar Rp 148 627.52. Angka tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95 persen kerugian maksimal yang
dialami PT CIFA Indonesia sebagai dampak dari sumber risiko penyakit adalah sebesar Rp 148 627.52.
Hasil penelitian Simanjuntak 2013 tentang risiko produksi ayam ras pedaging pada peternakan di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat selama dua bulan Mei-Juni 2013 nilai kerugian dampak untuk sumber risiko penyakit sebesar Rp 3 152 460.50. Sedangkan hasil penelitian Pinto 2011
tentang analisis risiko produksi ayam broiler milik Bapak Restu di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor selama empat bulan Maret-Juni
2011 nilai kerugian dampak untuk sumber risiko penyakit sebesar Rp 54 979 831.
b.
Dampak Risiko Pakan
Pakan merupakan hal yang sangat penting untuk mengurangi terjadinya kehilangan susu. Bahan pakan pada ternak sapi perah digolongkan menjadi dua
yaitu pakan hijauan pakan utama dan pakan konsentrat pakan tambahan. Pakan konsentrat merupakan bahan pakan yang berenergi tinggi dan berserat rendah
kurang dari 18 persen dan mengandung protein sebesar 20 persen. Sedangkan pakan hijauan adalah pakan yang kandungan seratnya tinggi dan rendah energi.
Pakan sebaiknya diberikan secara teratur sesuai dengan kebutuhan masing-masing fase pertumbuhan sapi perah sehingga sapi perah mendapatkan pakan yang
berkualitas terbaik agar dapat menghasilkan susu berkualitas secara optimal. Pakan yang diberikan untuk sapi perah di PT CIFA Indonesia sudah mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Pada Tabel 24 dapat dijelaskan bahwa rata-rata kehilangan susu akibat pakan adalah 23.02 literhari dengan nilai kerugian hasil rata-ratanya sebesar Rp 138
120.-hari. Nilai rata-rata kerugian hasil akibat dampak sumber risiko pakan lebih besar dari nilai rata-rata kerugian hasil sumber risiko penyakit Rp 136 360.-.
Tabel 24 juga menunjukkan bahwa hasil perhitungan Value at Risk VaR untuk sumber risiko pakan adalah Rp 150 912.58. Angka tersebut menunjukkan
bahwa dengan tingkat keyakinan 95 persen kerugian maksimal yang dialami perusahaan sebagai dampak dari sumber risiko pakan adalah sebesar Rp.150
912.58. Nilai dampak risiko pakan tersebut lebih besar daripada nilai dampak risiko penyakit.
Tabel 24 Perhitungan dampak sumber risiko pakan pada PT CIFA Indonesia dengan tingkat harga Rp. 6000 liter
Tanggal Kehilangan Susu Liter
HargaliterRp Kerugian Rp
01-05-2014 33.20
6000 199 200
02-05-2014 22.30
6000 133 800
03-05-2014 23.20
6000 139 200
04-05-2014 27.30
6000 163 800
05-05-2014 21.70
6000 130 200
06-05-2014 22.20
6000 133 200
07-05-2014 26.40
6000 158 400
08-05-2014 16.70
6000 100 200
09-05-2014 22.60
6000 135 600
10-05-2014 18.90
6000 113 400
11-05-2014 23.10
6000 138 600
12-05-2014 23.00
6000 138 000
13-05-2014 26.30
6000 157 800
14-05-2014 38.40
6000 230 400
15-05-2014 34.40
6000 206 400
16-05-2014 33.10
6000 198 600
17-05-2014 39.80
6000 238 800
18-05-2014 25.60
6000 153 600
19-05-2014 10.20
6000 61 200
20-05-2014 11.90
6000 71 400
21-05-2014 20.40
6000 122 400
22-05-2014 19.90
6000 119 400
23-05-2014 20.10
6000 120 600
24-05-2014 19.40
6000 116 400
25-05-2014 14.80
6000 88 800
26-05-2014 14.80
6000 88 800
27-05-2014 20.00
6000 120 000
28-05-2014 22.20
6000 133 200
29-05-2014 20.90
6000 125 400
30-05-2014 17.80
6000 106 800
Total
4 143 600
Rata-Rata 138 120
s
42 616
z 1.645
VaR 150 912.58
c. Cuaca dan Suhu
Perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan terjadinya kehilangan produksi susu pada PT CIFA Indonesia. Rata-rata kehilangan produksi susu yang
disebabkan oleh perubahan cuaca yang tidak menentu adalah 6.47 literhari dengan nilai kerugian hasil rata-ratnya sebesar Rp 38 840.-hari. Nilai rata-rata
kerugian hasil karena sumber risiko cuaca dan suhu paling kecil bila dibandingkan dengan nilai rata-rata dampak sumber risiko penyakit maupun sumber risiko
pakan. Kerugian yang didapat oleh perusahaan sebagai dampak dari sumber risiko cuaca dan suhu dapat dilihat pada Tabel 25.