Pemerahan Risiko Produksi Susu Sapi Perah pada PT CIFA Indonesia di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

tersebut. Analisis probabilitas sangat bermanfaat pada proses penanganan risiko yang dihadapi pada perusahaan peternakan sapi perah.

a. Probabilitas Risiko Penyakit

Penyakit merupakan faktor utama penyebab terjadinya kehilangan susu di peternakan sapi perah pada PT CIFA Indonesia. Kehilangan hasil susu akibat penyakit yang dapat dianggap masih dalam batas normal oleh perusahaan adalah 30 liter pada setiap siklus produksi. Akan tetapi pada kenyataannya jumlah kehilangan susu yang disebabkan oleh penyakit ada yang lebih rendah dari 30 liter dan ada yang diatas 30 liter. Hasil pengamatan selama 30 hari bulan Mei 2014 kehilangan susu akibat risiko penyakit yang diatas batas normal terjadi pada tanggal 2, 14, 15, 16 dan 18 yang nilainya masing-masing 34.40 liter, 34.50 liter, 32.00 liter, 37.60 liter dan 34.50 liter. Sedangkan hasil pengamatan pada tanggal lainnya kehilangan hasil susu karena risiko penyakit masih dibawah batas normal 30 literhari. Jika dilihat nilai rata-rata kehilangan hasil susu selama 30 hari nilainya sebesar 22,73 liter hari. Nilai rata-rata ini masih dibawah batas normal yang ditentukan oleh perusahaan sebesar 30 liter per siklus produksi. Dari nilai rata-rata tersebut terlihat ada kesungguhan pihak perusahaan untuk menekan kehilangan hasil susu dari sumber risiko penyakit. Pada Tabel 20 dapat diketahui bahwa nilai z score sebesar -1.15 dan nilai probabilitas kehilangan susu akibat risiko penyakit sebesar 87.49 persen. Peluang kemungkinan terjadinya kehilangan hasil susu dari sumber risiko penyakit sangat besar bila dibandingkan dengan risiko pakan serta cuaca dan suhu. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Simanjuntak 2013 tentang risiko produksi ayam ras pedaging pada peternakan di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat nilai probabilitas untuk sumber risiko penyakit cukup tinggi yaitu sebesar 50 persen. Sedangkan hasil penelitian Pinto 2011 tentang analisis risiko produksi ayam broiler milik Bapak Restu di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor nilai probabilitas untuk sumber risiko penyakit sebesar 33 persen. Jenis penyakit yang sering menyerang sapi perah pada PT CIFA Indonesia adalah penyakit mastitis, anoreksia, pilek, diare, paru-paru basah dan gugur menular. Total kehilangan hasil susu akibat risiko penyakit tersebut selama 30 hari pengamatan sebesar 681.80 liter. Upaya yang dilakukan oleh PT CIFA Indonesia dalam mencegah timbulnya penyakit dengan pengamatan rutin setiap harinya yang dilakukan oleh bagian kesehatan hewan keswan. Tabel 20 Perhitungan probabilitas sumber risiko penyakit bulan Mei 2014 pada PT CIFA Indonesia Tanggal Kehilangan Susu Liter 01-05-2014 30.00 02-05-2014 34.40 03-05-2014 22.90 04-05-2014 22.20 05-05-2014 23.00 06-05-2014 21.50 07-05-2014 23.90 08-05-2014 17.90 09-05-2014 20.00 10-05-2014 27.50 11-05-2014 24.50 12-05-2014 21.00 13-05-2014 27.50 14-05-2014 34.50 15-05-2014 32.00 16-05-2014 37.60 17-05-2014 24.50 18-05-2014 34.50 19-05-2014 14.00 20-05-2014 12.50 21-05-2014 19.50 22-05-2014 17.20 23-05-2014 17.00 24-05-2014 21.00 25-05-2014 19.00 26-05-2014 13.60 27-05-2014 15.60 28-05-2014 18.00 29-05-2014 17.00 30-05-2014 18.00 Total 681.80 Rata-Rata 22.73 Standar Deviasi 6.70 X 15 Z -1.15 Nilai Pada Tabel Z 0.1251 Probabilitas Risiko 87.49 b. Probabilitas Risiko Pakan Jumlah dan kualitas pakan merupakan hal yang sangat penting untuk menekan terjadinya kehilangan susu. Batas kehilangan susu akibat adanya risiko pakan yang dianggap normal oleh pihak perusahaan adalah 30 liter pada setiap siklus produksi. Akan tetapi pada kenyataannya jumlah kehilangan susu yang disebabkan oleh pakan ada yang lebih rendah dari 30 liter dan ada juga yang diatas 30 liter. Pada Tabel 21 dapat dijelaskan bahwa hasil pengamatan selama 30 hari bulan Mei 2014 kehilangan hasil susu yang diatas batas normal terjadi pada tanggal 1, 14, 15, 16 dan 17 yang besarnya masing-masing 33.20 liter, 38.40 liter, 34.40 liter, 33.10 liter dan 39.80 liter. Sedangkan hasil pengamatan pada tanggal lainnya kehilangan hasil susu karena risiko pakan masih dibawah batas normal 30 literhari. Jumlah total kehilangan hasil karena sumber risiko pakan sebesar 690.60 liter selama 30 hari pengamatan. Nilai rata-rata kehilangan hasil susu akibat sumber risiko pakan sebesar 23.02 literhari. Nilai rata-rata ini masih dibawah batas normal yang ditentukan oleh perusahaan sebesar 30 liter pada setiap siklus produksi. Tabel 21 Jumlah perhitungan probabilitas sumber risiko pakan bulan Mei 2014 pada PT CIFA Indonesia Tanggal Kehilangan Susu Liter 01-05-2014 33.20 02-05-2014 22.30 03-05-2014 23.20 04-05-2014 27.30 05-05-2014 21.70 06-05-2014 22.20 07-05-2014 26.40 08-05-2014 16.70 09-05-2014 22.60 10-05-2014 18.90 11-05-2014 23.10 12-05-2014 23.00 13-05-2014 26.30 14-05-2014 38.40 15-05-2014 34.40 16-05-2014 33.10 17-05-2014 39.80 18-05-2014 25.60 19-05-2014 10.20 20-05-2014 11.90 21-05-2014 20.40 22-05-2014 19.90 23-05-2014 20.10 24-05-2014 19.40 25-05-2014 14.80 26-05-2014 14.80 27-05-2014 20.00 28-05-2014 22.20 29-05-2014 20.90 30-05-2014 17.80 Total 690.60 Rata-Rata 23.02 Standar Deviasi 6.98 X 20 Z -0.43 Nilai Pada Tabel Z 0.3336 Probabilitas Risiko 66.64 Dari nilai rata-rata tersebut terlihat ada kesungguhan pihak perusahaan untuk menekan kehilangan hasil susu dari sumber risiko pakan. Pada Tabel 21 dapat diketahui bahwa nilai z score sebesar -0.43 dan nilai probabilitas kehilangan