I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jasa  merupakan  salah  satu  bidang  yang  berprospek  di  masa  depan karena memiliki keunikan dibandingkan dengan barang.   Berry dalam  Alma
2000  berpendapat  bahwa  karakteristik  jasa  lebih  bersifat  tidak  berwujud, produksi  dan  konsumsi  bersamaan  waktunya,  dan  kurang  memiliki  standar
keseragaman.    Penyaluran  jasa  lebih  didominasi  bersifat  langsung  dari produsen  ke  konsumen,  diantaranya  jasa  perawatan,  pengobatan,  konsultasi,
hiburan,  jasa  perjalanan,  jasa  cuci,  pangkas  rambut,  salon  kecantikan  dan asuransi jiwa.
Perkembangan  industri  jasa  ditinjau  dari  segi  pertumbuhan  Produksi Domestik  Bruto  PDB  tahun  2006-2008  menurut  sektor  lapangan  usaha,
terjadi  peningkatan  di  tahun  2007  pada  triwulan  I  dengan  nilai  10,5  persen Biro  Pusat  Statistik,  2008.    Pertumbuhan  PDB  industri  jasa  tahun  2006
sampai tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel  1.  Pertumbuhan  PDB  industri  jasa  tahun  2006-2008  menurut sektor lapangan usaha dalam persen
Tahun Triwulan I
Triwulan II  Triwulan III Triwulan IV
2006 9,7
9,7 10,4
10,1
2007
10,5 10,3
10,0 10,2
2008 9,7
10,2 9,5
-
Sumber : Badan Pusat Statistik 2008
Laju  pertumbuhan  terjadi  peningkatan  di  tahun  2007  pada  triwulan  II mencapai 7,1 persen.  Berdasarkan harga konstan, pertumbuhan PDB terjadi
peningkatan  di  tahun  2008  pada  kuartal  III  dengan  nilai  Rp  127,9  triliun, sedangkan berdasarkan harga berlaku, peningkatan terjadi di tahun 2008 pada
kuartal III dengan nilai Rp 48,6 triliun Badan Pusat Statistik, 2008. Menurut  Departemen  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  dalam  Kompas
2008, industri jasa juga membuka lapangan kerja sebesar 10.962.352 orang. Jumlah  tersebut  juga  menaikkan  pendapatan  sampai  tahun  2008  yang
mencapai Rp 16,60 juta per tahun per orang.   Perkembangan jumlah pekerja
dan  pendapatan  sektor  jasa  di  Indonesia  tahun  2005  sampai  tahun  2007 disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Pertumbuhan  jumlah  pekerja dan  pendapatan sektor jasa-jasa tahun 2005-2007 pendapatan dalam Rp jutatahunorang
Tahun Jumlah Pekerja
Pendapatan Rp jutatahunorang
2005
10.576.572 15,20
2006 10.571.965
16,15
2007 10.962.352
16,60
Sumber : Badan Pusat Statistik, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Kompas 2008.
Asuransi  merupakan  salah  satu  bidang  jasa  yang  dilakukan  dalam mengantisipasi  masalah  gejolak  sosial  dan  ekonomi  yang  tidak  pasti.    Jenis
perusahaan  asuransi  di  Indonesia  digolongkan  menjadi  tiga  jenis  yaitu asuransi umum, asuransi jiwa, dan asuransi syariah.  Selain itu juga terdapat
penyelenggaraan  program  asuransi  sosial  dan  jaminana  sosial  tenaga  kerja Jamsostek  serta  penyelenggaraan  asuransi  untuk  Pegawai  Negeri  Sipil
PNS,  Tentara  Nasional  Indonesia  TNI,  dan  Polisi  Republik  Indonesia Polri Menurut Alma 2000, berbagai kejadian lampau yang sejalan dengan
perkembangan  zaman  membuat  masyarakat  sadar  tentang  pentingnya  jasa asuransi jiwa sebagai sarana untuk menjamin kesejahteraan sosial, ekonomi,
keuangan, dan masyarakat. Industri asuransi jiwa mencatat pertumbuhan premi yang cukup pesat.
Selama  tahun  2007  mencapai  Rp  48,5  triliun  atau  tumbuh  76,4  persen dibandingkan  tahun  sebelumnya  yang  hanya  mencapai  Rp  27,5  triliun.
Namun, skala industri terhadap perekonomian domestik masih cukup rendah. Pemegang polis asuransi jiwa di Indonesia hanya mencapai 34 juta orang per
akhir  2007  atau  15  persen.  Hal  tersebut  mengindikasikan  bahwa  potensi pertumbuhan asuransi ke depan masih sangat besar Kompas, 2008.
Berdasarkan  total  aset,  asuransi  jiwa  terus  tumbuh  secara  konsisten dalam  beberapa  tahun  terakhir  dengan  rata-rata  pertumbuhan  25  persen  per
tahun.      Total  industri  asuransi  jiwa  di  Indonesia  tahun  2008  mencapai  43 perusahaan yang terdiri dari  perusahaan asuransi domestik dan modal asing.
Badan hukum perusahaan asuransi jiwa yaitu Perseroan Terbatas PT terdiri
42  perusahaan,  dan  hanya  satu  yang  berbadan  hukum  bersifat  kebersamaan yaitu Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 AJB Bumiputera 1912.
Salah  satu  perusahaan  asuransi  jiwa  di  Indonesia  adalah  AJB Bumiputera 1912 yang sudah berpengalaman dalam perasuransian Indonesia.
AJB  Bumiputera  1912  memiliki  tiga  divisi  jaringan  operasional  yaitu  divisi asuransi  jiwa  perorangan  atau  individu,  kelompok,  dan  syariah.    Asuransi
jiwa  perorangan  merupakan  program  proteksi  yang  diberikan  oleh perusahaan  untuk  melindungi  jiwa  seseorang  secara  individu.    Perusahaan
berharap  dengan  adanya  ketiga  divisi  tersebut  dapat  menambah  pelayanan bagi  masyarakat  untuk  mendapatkan  perlindungan  secara  tak  langsung.
Pembukaan  kantor  cabang  di  wilayah  Bogor  khususnya  di  jalan  Siliwangi bertujuan  meningkatkan  kinerja  perusahaan  dalam  melayani  masyarakat
Bogor  untuk  mengikuti  program  asuransi  jiwa.    Menurut  Habibie  dalam Bumiputera  News  2007,  masalah  utama  dalam  memasarkan  asuransi  jiwa
adalah tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pentingnya asuransi.  Solusi  alternatif  untuk  mengatasi  hal  tersebut  adalah  dengan
mempromosikan  asuransi  jiwa  sebagai  bagian  dari  pengeluaran  rumah tangga.          Oleh  karena  itu,  perusahaan  perlu  menerapkan  strategi  bauran
promosi yang terencana sehingga mampu meningkatkan keuntungan. Peranan  bauran  promosi  dalam  bisnis  asuransi  jiwa  adalah  untuk
mengkomunikasikan  program  asuransi  jiwa,  dimana  masyarakat  belum mengetahui  manfaat  asuransi  jiwa  secara  umum.    Hasil  alternatif  strategi
yang  memiliki  prioritas  tertinggi,  diharapkan  dapat  membantu  AJB Bumiputera  1912  cabang  Siliwangi,  Bogor  dalam menjual  program  asuransi
jiwa.
1.2. Perumusan Masalah