Asuransi Eka Waktu Asuransi Jiwa Seumur Hidup Asuransi Dwiguna Strategi

2. Bagi pemerintahanpublik

Perusahaan asuransi jiwa di negara Indonesia yang besar operasinya, umumnya kepunyaan pemerintah. Hubungannya dengan peraturan pemerintah, yaitu UU No. 191960 mengenai pembagian kegiatan antara perusahaan-perusahaan negara.

2.3.1. Klasifikasi Asuransi Jiwa

Menurut Salim 2007, asuransi jiwa dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan yaitu :

1. Asuransi Jiwa Biasa, terdiri atas :

a. Asuransi Eka Waktu

Asuransi eka waktu merupakan suatu bentuk pertanggungan yang mempunyai jangka waktu tertentu. Pembayaran premi pada jangka asuransi lebih murah dibandingkan dengan jenis pertanggungan lainnya. Kelemahannya adalah apabila jangka waktu telah habis sedangkan pembeli asuransi masih hidup, pemegang polis asuransi tidak bisa menarik uangnya kembali. Jaminan pada pinjaman-pinjaman berjangka panjang seperti obligasi, hipotek, dan lain sebagainya sering dipakai pada asuransi eka waktu.

b. Asuransi Jiwa Seumur Hidup

Asuransi jiwa seumur hidup adalah asuransi secara permanen di mana pembayaran premi setiap tahun sama besarnya. Saat ini dalam praktek sudah kurang dipergunakan karena tidak menguntungkan bagi perusahaan asuransi yang bersangkutan. Keuntungan cara ini adalah uang premi yang diterima perusahaan dapat dipakai untuk melaksanakan investasi modal.

c. Asuransi Dwiguna

Asuransi dwiguna adalah asuransi yang dibayarkan bilamana dalam jangka waktu tertentu seseorang meninggal dunia atau pemegang polis masih tetap hidup. Pembayaran premi lebih mahal karena mengandung unsur asuransi eka waktu dan tabungan.

d. Anuitas

Anuitas prinsipnya berbeda dengan asuransi biasa. Tujuannya untuk membentuk dana agar bisa digunakan pada waktu hari tuanya. Hal yang penting disini adalah cara bagaimana mengumpulkan dana-dana, sedangkan pada asuransi tujuannya untuk memperkecil resiko, yaitu resiko keuangan yang mungkin timbul pada masa-masa yang akan datang.

2. Asuransi Jiwa secara kolektif

Pada dasarnya asuransi jiwa secara kolektif hampir sama dengan asuransi jiwa biasa. Perbedaan asuransi jiwa secara kolektif dengan asuransi jiwa biasa adalah : a. Pada asuransi jiwa, polis asuransi dipegang oleh masing-masing pembeli asuransi, sedangkan pada asuransi jiwa kolektif polis asuransi dipegang oleh pimpinan perusahaan. b. Perjanjiankontrak yang dibuat pada asuransi biasa secara individu, sedangkan pada asuransi kolektif kontrak dibuat atas nama kumpulan atau grup.

3. Asuransi Rakyat

Istilah asuransi rakyat bermula karena asuransi ini dijual kepada pekerja- pekerja industri, di mana mereka menerima gaji kecil dan dibayar secara mingguan. Perusahaan asuransi di Indonesia yang menjual polis asuransi rakyat adalah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Sifat-sifat khusus pada asuransi rakyat adalah : a. Memberikan jaminan yang ditujukan kepada rakyat kecil, dengan uang pertanggungan dan pembayaran premi dalam batas-batas kemampuan yang bersangkutan. Umumnya asuransi rakyat dijual kepada pekerja- pekerja industri atau pabrik. b. Cara pembayaran premi diatur sedemikian rupa, sehingga tidak merupakan beban yang berat bagi pembeli asuransi. c. Asuransi rakyat memberikan kesempatan kepada mereka yang mempunyai pendapatan rendah terutama yang tidak bisa ikut pada asuransi biasa. Pada umumnya asuransi biasa premi lebih tinggi atau mahal. Meskipun asuransi dibayar secara bulanan, dan uang pertanggungan kecil, namun akibatnya biaya jaminan relatif lebih tinggi daripada asuransi biasa yang disebabkan oleh besarnya mortalita dan biaya-biaya administrasi.

2.3.2. Karakteristik Asuransi Jiwa

Menurut Salim 2007, terdapat tujuh sifat khas asuransi jiwa yaitu : 1. Pada asuransi jiwa, jumlah nilai polis sudah ditentukan jumlah maksimum dari pertanggungan. Kontrak asuransi tidak bersifat ganti rugi, artinya pemegang polis bisa memperoleh keuntungan dari pertanggungan tersebut. 2. Kadang-kadang jangka waktu asuransi digunakan untuk seumur hidup, pembayaran premi sama besarnya misalnya Rp 1.000,00 walaupun risiko bertambah lama bertambah besar. 3. Membayar premi secara merata, kerugian-kerugian pada waktu membayar dikompensir untuk masa yang akan datang. 4. Asuransi jiwa mengandung unsur investasi. 5. Pembuktian klaim mudah karena : a. Kontrak bisa dibuktikan benar-benar berlaku; b. Tertanggung benar-benar meninggal dunia; c. Apakah ahli waris benar-benar yang berhak menerimanya. 6. Perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang tertentu kepada ahli warisnya.

2.4. Strategi

Chandler dalam Rangkuti 2005 menyatakan bahwa strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Rangkuti 2005 menambahkan beberapa konsep tersebut antara lain : a Kompetisi berbeda: tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Dua faktor yang menyebabkan perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnnya adalah keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya perusahaan. b Kompetisi Menguntungkan: kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan bisnis memiliki beberapa tipe strategi yang dilaksanakan dalam proses manajemen strategis. Menurut Wheelen dan Hunger 2004 tipe-tipe strategi dalam perusahaan bisnis adalah : a Strategi perusahaan adalah arah keseluruhan sikap perusahaan terhadap pertumbuhan dan manajemen dari variasi bisnis yang dilakukannya. Tiga kategori dalam strategi perusahaan terdiri dari stabilitas, penurunan, dan pertumbuhan. b Strategi bisnis adalah strategi pada unit bisnis atau tingkat produk yang menekankan pada peningkatan posisi kompetitif produk dan jasa. c Strategi fungsional adalah untuk mencapai sasaran bisnis dan strategi dengan cara memaksimalkan produktivitas sumberdaya.

2.5. Bauran Promosi