Metode Pengambilan Sampel Metode Pengolahan Data

masing tujuan. Hasil metode tersebut, dilakukan analisis secara statistik deskriptif dan PHA. Jenis kebutuhan data disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Jenis kebutuhan data No Tujuan Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Analisis Data 1. Mengidentifikasi bentuk bauran promosi Primer Sekunder Wawancara Observasi Studi Literatur Statistik Deskriptif 2. Menyusun struktur hirarki bauran promosi Primer Sekunder Wawancara Observasi Studi Literatur Statistik Deskriptif PHA 3. Merumuskan prioritas strategi bauran promosi Kuesioner PHA

3.5. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya. Pemberian kuesioner diberikan kepada delapan responden terdiri dari Kepala Cabang, Kepala Administrasi dan Keuangan KUAK, Supervisor diberikan kepada tiga dari dua belas orang dan Agency diberikan kepada tiga dari tujuh puluh orang. Pemberian kuesioner dipilih secara sengaja dengan pertimbangan responden mengetahui pelaksanaan bauran promosi asuransi jiwa di wilayah Bogor.

3.6. Metode Pengolahan Data

Menurut Walpole 1997, statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistik deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar. Penerapan metode PHA yang diutamakan adalah kualitas data dari responden, dan tidak tergantung pada kuantitasnya Saaty, 1991. Pihak yang benar-benar berkompeten adalah pakar, dimana orang- orang yang benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan. Menurut Saaty 1991, PHA memiliki beberapa keuntungan seperti, mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan pemilihan alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan yang ada, menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linear, mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memisahkan elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat, serta melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menerapkan berbagai prioritas. Batas tingkat inkonsistensi dalam penelitian adalah 10 persen. Selanjutnya, hasil masing-masing pembobotan per individu apabila konsisten, maka keseluruhan pembobotan oleh masing-masing individu digabungkan dalam satu matriks gabungan. Penggabungan matriks tersebut yang akan diukur kembali pembobotannya lewat mekanisme perhitungan AHP. Metode analisa AHP dan data yang diperoleh melalui kuesioner responden diproses dengan menggunakan program komputer Expert Choice 2000 dan Microsoft Excel 2007 . Program Expert Choice 2000 dirancang untuk proses pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif strategi. Berikut ini proses penggunaan Expert Choice 2000 . 1. Membuat lembaran baru dengan mengklik New. 2. Membuat File Name untuk menyimpan data yang dianalisis. 3. Masukkan struktur hirarki mulai dari fokus masalah, faktor, aktor, tujuan, dan alternatif. 4. Pilih Participant untuk memasukkan data nama responden. 5. Tiap data responden dimasukkan sesuai dengan Participant yang telah diberi nama. 6. Pilih Pairwise Numerical Comparasion lambang 3:1, kemudian data dimasukkan sesuai tabel dan tingkat kepentingan, misalkan tingkat kepentingan aktor terhadap tujuan. 7. Tingkat Inkonsistensi 0,1 atau 10 persen, jika lebih dari 0,1 maka pengisian kuesioner tersebut tidak valid. Setiap responden dari tingkat kepentingan dipilih dengan berdasarkan tingkat inkonsisten. 8. Setelah dikumpulkan data yang valid, maka dikombinasikan dengan memilih Combined, maka dari seluruh responden akan diketahui hasil nilai tertinggi dari tiap tingkat kepentingan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan