Dapat dinilai dengan uang Jenis risiko yang sama Risiko murni Risiko partikular dan fundamental Kejadian yang tidak pasti Kepentingan asuransi Tidak melawan kepentingan umum Premi harus wajar

terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat kapan terjadinya. Sebagai kontraprestasinya pihak Tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak Penanggung, yang besarnya sekian prosen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut premi. Menurut Green dalam Muliaharty 2007, asuransi merupakan suatu perjanjian antara Penanggung dan Tertanggung, dimana penanggung dengan suatu imbalan akan mengambil alih beban kerugian keuangan yang dialami oleh Tertanggung, yang timbul secara tidak terduga. Risiko yang dapat diasuransikan adalah risiko :

1. Dapat dinilai dengan uang

Sesuatu yang diasuransikan harus dinilai dengan uang, karena pada dasarnya asuransi menyediakan pembayaran sejumlah uang.

2. Jenis risiko yang sama

Jenis risiko harus sama, dalam jumlah besar.

3. Risiko murni

Secara umum risiko murni yang dapat diasuransikan hanyalah risiko murni, tetapi tidak berarti semua risiko murni dapat diasuransikan. Risiko spekulatif yang berdampak untung, umumnya tidak dapat diasuransikan, karena apabila diasuransikan menjadi tidak ada upaya meraih keuntungan dan hanya akhirnya mengajukan klaim.

4. Risiko partikular dan fundamental

Semua risiko partikular pada umumnya memenuhi kriteria resiko yang dapat diasuransikan, sedangkan resiko secara fundamental tidak demikian, yang dapat diasuransikan misalnya badai, gempa bumi, tetapi tergantung letak geografi objek yang diasuransikan.

5. Kejadian yang tidak pasti

Tidak ada kepastian timbul kerugian atau tidak timbul kerugian. Jika kejadiankerugian pasti, maka tidak mendapat asuransi sedangkan bila tidak pasti maka mendapat asuransi.

6. Kepentingan asuransi

Pihak yang mengasuransikan harus memiliki kepentingan asuransi, yaitu akan mengalami kerugian keuangan atas kejadian yang diasuransikan.

7. Tidak melawan kepentingan umum

Jenis risiko akibat perbuatan melawan kepentingan umum tidak dapat diasuransikan, Denda akibat melanggar peraturan tidak dapat dibayar dengan asuransi, dan barang hasil curian tidak dapat diasuransikan.

8. Premi harus wajar

Premi harus dalam jumlah yang wajar terhadap kemungkinan kerugian, Risiko yang menimbulkan kemungkinan kerugian besar sehingga premi harus besar pula tidak lagi dapat diasuransikan. Premi yang Tertanggung bayar akan mempertimbangkan : a. Tarif normal untuk jenis bisnis. b. Kepelikan risiko yang berbeda dari risiko normal. c. Maksimum biaya potensial kepada penanggung dari kasus individu. 2.3. Asuransi Jiwa Menurut Bumiputera 2008, asuransi jiwa adalah suatu pelimpahan risiko atas kerugian keuangan oleh pihak Tertanggung kepada Tertanggung. Risiko yang dilimpahkan kepada Penanggung bukanlah risiko hilangnya jiwa seseorang melainkan kerugian keuangan sebagai akibat hilangnya jiwa seseorang atau mencapai umur tua dan tidak produktif. Peran asuransi jiwa secara makro terbagi ke dalam dua bagian yaitu bagi perorangan dan bagi dunia usaha. Bagi perorangan memiliki fungsi sebagai proteksi, tabungan, agunan, dan warisan, sedangkan untuk dunia usaha memiliki fungsi sebagai asuransi orang penting, kelangsungan usaha, dan program kesejahteraan karyawan. Menurut Salim 2007, bahwa asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Peranan dan tujuan asuransi jiwa adalah :

1. Bagi masyarakat umum