Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

31 Keterangan: Fs = Persentase bagian yang diterima petani Salak Pondoh farmer’s share Pf = Harga di tingkat petani Salak Pondoh RpKg Pr = Harga di tingkat konsumen akhir RpKg

4.4.2.3 Analisis Rasio Keuntungan Terhadap Biaya

Rasio keuntungan terhadap biaya merupakan keuntungan yang diperoleh atas biaya-biaya yang dikelurkan dalam kegiatan tataniaga. Asmarantaka 2012 menyatakan bahwa rasio keuntungan terhadap biaya c dipergunakan sebagai salah satu indikator efisiensi relatif. Secara matematis rasio keuntungan terhadap biaya pada setiap lembaga dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio c i ci Sumber: Asmarantaka 2012 Keterangan: i = Keuntungan lembaga tataniaga Salak Pondoh tingkat ke- i RpKg ci = Biaya lembaga tataniaga Salak Pondoh tingkat ke- i RpKg

4.5 Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional penelitian bertujuan untuk membatasi ruang lingkup penelitian yang dilakukan dan menjelaskan setiap variabel yang akan diidentifikasi. 1. Salak Salacca zalacca merupakan tanaman asli Indonesia dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Salah satu varietas salak yang sangat populer yaitu Salak Pondoh berasal dari Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Salak pondoh dijual dalam bentuk fresh product dan produk olahan seperti keripik, jenang, wajik dan bakpia. 2. Tataniaga adalah suatu proses dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan yang bernilai dengan pihak lain. 32 3. Lembaga tataniaga adalah penghubung antara petani di sentra produksi dan sentra konsumsi untuk memberikan nilai guna bagi produk dalam suatu sistem pemasaran, diantaranya petani, pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer. Lembaga tataniaga meliputi petani produsen, pedagang pengumpul, pedagang besar, supplier swalayan dan eksportir. 4. Marjin tataniaga komoditas pertanian adalah selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran atau selisih harga yang dibayarkan di tingkat pengecer konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. 5. Biaya tataniaga adalah biaya rata-rata yang dikeluarkan setiap lembaga tataniaga yang menjalankan fungsi tataniaga Salak Pondoh. 6. Keuntungan adalah nilai balas jasa yang diperoleh setiap pelaku usaha tataniaga yang telah melaksanakan aktivitas tataniaga Salak Pondoh. 7. Farmer’s share adalah metode untuk menghitung bagian yang diterima petani dalam bentuk persentase . 8. Rasio keuntungan terhadap biaya merupakan keuntungan yang diperoleh atas biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan tataniaga. 9. Penelitian ini menghitung jumlah saluran tataniaga Salak Pondoh di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi dengan waktu pengambilan data primer pada bulan Januari-Februari 2014. 33

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Karakteristik Wilayah

Kecamatan Turi adalah salah satu dari empat kecamatan yang berada di kawasan puncak Gunung Merapi selain Kecamatan Tempel, Pakem dan Cangkringan. Wilayah ini kaya akan sumber daya air dan ekowisata yang berorientasi pada kegiatan Gunung Merapi dan ekosistemnya. Secara administratif, wilayah Kecamatan Turi berbatasan dengan: Sebelah utara : Hutan Merapi Sebelah timur : Kecamatan Pakem Sebelah selatan : Kecamatan Sleman Sebelah barat : Kecamatan Tempel Akses jalan menuju Kecamatan Turi sudah memadai didukung dengan jalan beraspal. Jarak antara Kecamatan Turi menuju Kabupaten Sleman adalah 8 km dengan waktu tempuh 45 menit sedangkan dari Kecamatan Turi menuju kota Yogyakarta adalah 23 km dengan waktu tempuh selama satu jam. Kecamatan Turi menempati luas sebesar 4 309 hektar dengan ketinggian 418 m di atas permukaan laut dan berada pada suhu 21.80 C – 24 C. Wilayah ini terdiri dari datar-berombak 40, berombak-berbukit 30 dan berbukit- bergunung 30. Wilayah ini memiliki empat desa dengan luas wilayah yang berbeda-beda dan Desa Wonokerto menduduki peringkat pertama dengan luas wilayah sebesar 15.58 km 2 Tabel 8. Tabel 8 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk per Desa di Kecamatan Turi Tahun 2011 Desa Luas km 2 Kepadatan per km 2 Bangunkerto 7.03 1 350 Donokerto 7.41 1 304 Wonokerto 15.58 615 Girikerto 13.07 612 Total 43.09 853 Sumber :Desa Wonokerto 2012 34 Sumber :Desa Wonokerto 2013 Gambar 4 Peta Desa Wonokerto Desa Wonokerto secara administratif merupakan salah satu empat desa yang berada di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Wonokerto memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara : Desa Girikerto Kecamatan Turi Sebelah timur : Desa Girikerto Kecamatan Turi Sebelah selatan : Desa Wonokerto Kecamatan Turi Sebelah barat : Desa Srumbung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Luas wilayah Desa Wonokerto sebesar 1 002.9 ha yang terdiri 13 padukuhan yang terdiri 63 RT dan 39 RW. Kawasan Desa Wonokerto terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya kawasan pertanian, ladang, perkebunan, pemukiman, industri, perdagangan dan jasa, hutan rakyat dan lain-lain. Terletak pada ketinggian 400-900 mdpl, memiliki curah hujan rata-rata 3,908 mm per tahun dengan suhu udara 24 o C - 28 o C dan merupakan daerah pegunungan subur yang memiliki struktur tanah berpasir dan berbatu cadas. Pada tahun 2011 jumlah penduduk Desa Wonokerto mencapai 9 682 jiwa yang terdiri dari 4 922 jiwa laki-laki dan 4 760 jiwa perempuan dengan total keseluruhan Kepala Keluarga KK adalah 2 696 KK. Berdasarkan struktur mata