Konsep Marjin Tataniaga Kerangka Pemikiran Teoritis .1 Konsep Tataniaga

30

4.4.2.1 Analisis Marjin Tataniaga

Analisis marjin tataniaga digunakan untuk mengetahui perbedaan harga di tingkat petani produsen dengan harga di tingkat konsumen atau selisih harga jual dengan harga beli. Asmarantaka 2012 menjelaskan bahwa marjin tataniaga digunakan apabila komoditas tersebut memiliki satuan yang setara equivalent. Rumus untuk menghitung marjin tataniaga sebagai berikut: T r f iaya biaya embaga i Sumber: Asmarantaka 2012 Keterangan: MT = Marjin total Pr = Harga di tingkat retail konsumen akhir Pf = Harga di tingkat petani produsen Salak Pondoh lembaga = Profit lembaga tataniaga akibat adanya sistem tataniaga Salak Pondoh Mi = Marjin di tingkat tataniaga Salak Pondoh ke-i, dimana i = 1,2,.....,n Mi = Pji - Pbi Pji = Harga penjualan untuk lembaga tataniaga Salak Pondoh ke-i Pbi = Harga pembelian untuk lembaga tataniaga Salak Pondoh ke-i

4.4.2.2 Analisis Farmer’s Share

Farmer’s share adalah metode untuk menghitung bagian yang diterima petani dalam bentuk peresentase . Besaran farmer’s share berbeda-beda antar komoditi karena tergantung pada biaya relatif tataniaga yang dikeluarkan sehubungan dengan nilai tambah the value-added utilities waktu, bentuk dan tempat. Semakin panjang rantai tataniaga, biaya pemasaran akan semakin besar. Hal ini berakibat semakin banyaknya margin tataniaga sehingga harga yang diterima petani farmer’s share semakin kecil. Secara matematis, rumus yang digunakan adalah: Fs f r x 00 Sumber: Asmarantaka 2012 31 Keterangan: Fs = Persentase bagian yang diterima petani Salak Pondoh farmer’s share Pf = Harga di tingkat petani Salak Pondoh RpKg Pr = Harga di tingkat konsumen akhir RpKg

4.4.2.3 Analisis Rasio Keuntungan Terhadap Biaya

Rasio keuntungan terhadap biaya merupakan keuntungan yang diperoleh atas biaya-biaya yang dikelurkan dalam kegiatan tataniaga. Asmarantaka 2012 menyatakan bahwa rasio keuntungan terhadap biaya c dipergunakan sebagai salah satu indikator efisiensi relatif. Secara matematis rasio keuntungan terhadap biaya pada setiap lembaga dapat dirumuskan sebagai berikut: Rasio c i ci Sumber: Asmarantaka 2012 Keterangan: i = Keuntungan lembaga tataniaga Salak Pondoh tingkat ke- i RpKg ci = Biaya lembaga tataniaga Salak Pondoh tingkat ke- i RpKg

4.5 Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional penelitian bertujuan untuk membatasi ruang lingkup penelitian yang dilakukan dan menjelaskan setiap variabel yang akan diidentifikasi. 1. Salak Salacca zalacca merupakan tanaman asli Indonesia dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Salah satu varietas salak yang sangat populer yaitu Salak Pondoh berasal dari Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Salak pondoh dijual dalam bentuk fresh product dan produk olahan seperti keripik, jenang, wajik dan bakpia. 2. Tataniaga adalah suatu proses dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan yang bernilai dengan pihak lain.