Fungsi Tataniaga di Tingkat Petani

50

6.1.3.1 Saluran Tataniaga I

Saluran tataniaga I merupakan saluran yang memasarkan Salak Pondoh di wilayah Kabupaten Sleman lokal dengan melibatkan tiga lembaga yakni petani, pedagang pengumpul, pengecer hingga sampai ke tangan konsumen. Petani yang ada di saluran I sebanyak 22 orang 62.86. Mereka menjual hasil panennya ke pedagang pengumpul yang berjumlah dua orang dengan cara berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Pedagang pengumpul membeli Salak Pondoh dengan cara kontan dan tidak ada ikatan diantara keduanya, artinya petani bebas menentukan kepada siapa mereka akan menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi. Harga jual rata-rata Salak Pondoh dari petani ke pedagang pengumpul sebesar Rp 2 176 per kg. Seluruh petani di Desa Wonokerto menjual Salak Pondoh dengan cara dicampur, baik salak besar, sedang maupun salak yang kecil. Proses grading baru dilakukan oleh pedagang pengumpul yang memasarkan produknya ke Pasar Tempel.Rata-rata harga jual Salak Pondoh seluruh grade dari pedagang pengumpul ke pedagang pengecer adalah Rp 2 900 per kg. Pedagang pengecer kemudian menjual Salak Pondoh ke konsumen dengan harga Rp 5 000 per grade A, Rp 4 000 per grade B dan Rp 2 500 per grade C. Pedagang pengumpul mengantarkan Salak Pondoh setiap hari menggunakan pick up dengan jarak tempuh 10 km dan kapasitas muatan rata-rata 1-2 ton. Biaya transportasi menuju Pasar Tempel ditanggung oleh pedagang pengumpul. Selain biaya transportasi, pedagang pengumpul juga mengeluarkan biaya untuk pembelian keranjang bambu sebagai alat pengemasan. Harga satu buah keranjang bambu adalah Rp 4 500-5 000 yang mampu menampung Salak Pondoh hingga 50 kg. Salak Pondoh yang telah dibeli pedagang pengecer kemudian diangkut menuju tempat penimbangan sebelum dijual kepada konsumen. Setiap pedagang pengecer biasanya membeli Salak Pondoh rata-rata dua kuintal per hari. Adapun biaya- biaya yang dikeluarkan pedagang pengecer meliputi biaya transportasi, biaya bongkar muat, penimbangan, tenaga kerja dan retribusi. Penyusutan yang biasa dialami oleh pedagang pengumpul sebesar 4 untuk setiap grade Salak Pondoh, sedangkan penyusutan yang terjadi pada pedagang pengecer adalah 2. Petani Pedagang Pengumpul Pengecer Lokal Konsumen Lokal 51 Penyusutan disebabkan karena Salak Pondoh terlalu lama disimpan akibat tidak laku terjual. Pada saluran ini, total Salak Pondoh yang dipasarkan sebesar 9.52 ton atau 54.34 dari keseluruhan Salak Pondoh dari kelima saluran.

6.1.3.2 Saluran Tataniaga II

Saluran tataniaga II merupakan saluran terpanjang dibandingkan saluran lainnya. Petani produsen yang berjumlah enam orang mengirimkan ke tiga orang pedagang pengumpul yang ada di Kecamatan Turi dengan harga jual Rp 2 000 per kg Salak Pondoh, selanjutnya barang tersebut dikirim ke satu orang pedagang besar Pasar Giwangan non lokal yang terletak di Provinsi DIY namun berada di luar Kabupaten Sleman lalu ke pedagang pengecer yang berjumlah 1 orang. Pedagang pengumpul menjual salak tersebut dengan harga yang berbeda-beda setiap grade. Harga jual grade A dan grade B Rp 3 500 per kg, sedangkan grade C sebesar Rp 2 100 per kg. Waktu tempuh yang diperlukan untuk mengantarkan salak dari Kecamatan Turi menuju Pasar Giwangan yaitu dua jam dengan pick up atau truck.Pada saluran ini, pedagang pengumpul melakukan pengemasan menggunakan keranjang bambu seharga Rp 4 500 per buahdan peti kayu dengan harga keranjang Rp 14 000 per buah. Tenaga kerja yang dibutuhkan para pedagang pengumpul untuk menyortir dan mengemas Salak Pondoh berjumlah 2- 6 orang dengan upah yang diterima sebesar Rp 50 000 per orang. Adapun biaya tambahan lain meliputi biaya parkir Rp 5 000 dan penyusutan paling banyak sebesar 6 per keranjang. Selama musim panen, pedagang besar membutuhkan stok 1-2 ton setiap hari. Kegiatan bongkar muat dilakukan oleh tenaga kerja dengan upah Rp 35 000 per mobil, selain itu adapula uang kebersihan yang harus dibayarkan kepada pengelola Pasar Giwangan setiap bulannya sebesar Rp 20 000. Mayoritas pedagang menanggung risiko kerugian akibat buah yang busuk maksimal 6 dari setiap keranjang atau sebesar tiga kg. Pedagang pengecer menetapkan harga jual Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Besar non lokal Pengecer non lokal Konsumen non lokal