Fungsi Tataniaga di Tingkat Pedagang Besar

52 sebesar Rp 5 000 untuk grade A, Rp 4 500 untuk grade B dan Rp 3 000 untuk grade C. Lembaga terakhir dalam saluran ini adalah pedagang pengecer yang ada di Pasar Giwangan berjumlah satu orang. Pedagang tersebut mengambil salak dari pedagang besar yang ada di pasar tersebut dalam jumlah yang relatif sedikit kemudian dijual ke konsumen. Walaupun masih dalam satu lokasi, namun pedagang pengecer tetap membutuhkan tenaga kuli angkut untuk mengantarkan salaknya sampai ke tempat mereka berjualan.Setiap hari pedagang pengecer mampu membeli Salak Pondoh sebanyak 50-60 kg dengan harga jual kepada konsumen yaitu tiap grade adalah Rp 5 500, Rp 5 000 dan Rp 4 500. Adapun biaya yang diperlukan pedagang pengecer dalam menjual salaknya meliputi biaya tenaga kerja Rp 3 000 untuk sekali angkut dan retribusi pasar sebesar Rp 22 000 per bulan. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa untuk setiap keranjang Salak Pondoh umumnya akan mengalami kebusukan sebanyak tiga kg yang dihitung sebagai biaya penyusutan. Pada saluran ini, total Salak Pondoh yang dipasarkan sebesar 2.76 ton atau 15.75 dari keseluruhan Salak Pondoh dari kelima saluran.

6.1.3.3 Saluran Tataniaga III

Alur tataniaga dari saluran III berawal dari dua orang petani 5.71 kemudian diserahkan kepada duapedagang pengecer lokal yang meliputi pedagang pengecer Pasar Sunmor dan Pasar Turi yang berlokasi di Kabupaten Sleman. Dalam saluran ini, pedagang pengecer hanya menerima Salak Pondoh grade A dan grade B. Harga rata-rata yang ditetapkan petani untuk pedagang pengecer adalah Rp 5 750 sedangkan pedagang pengecer menjual salak tersebut dengan harga Rp 8 000 per kg untuk grade A dan Rp 7 000 per kg untuk grade B. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang ditentukan oleh pedagang pengecer dari dua saluran sebelumnya. Hal ini dikarenakan mayoritas pembeli dari kedua pasar tersebut merupakan masyarakat perkotaan yang memiliki kemampuan daya jual lebih tinggi dibandingkan konsumen dari pasar lain.Kedua pedagang pengecer tersebut menggunakan sepeda motor sebagai alat Petani Pengecer lokal Konsumen lokal 53 transportasi. Ketika musim liburan, para pedagang pengecer mampu menjual Salak Pondoh hingga satu kuintal sedangkan hari-hari biasa maksimal Salak Pondoh yang dapat terjual adalah 60 kg. Penyusutan yang dialami oleh pedagang pengecer hanya sebesar satu kilogram untuk setiap keranjangnya. Hal ini dikarenakan pedagang pengecer pada saluran ini sangat selektif dalam memilih salak yang akan dijual. Pada saluran ini tidak ada biaya untuk membayar tenaga kerja karena volume salak yang dijual tidak terlalu banyak. Pedagang pengecer hanya perlu mengeluarkan uang transportasi sebesar Rp 6 500 dan retribusi pasar setiap hari sebesar Rp 2 000. Pada saluran ini, total Salak Pondoh yang dipasarkan sebesar 1.4 ton atau 7.99 dari keseluruhan Salak Pondoh dari kelima saluran.

6.1.3.4 Saluran Tataniaga IV

Saluran tataniaga IV adalah saluran yang memiliki pangsa pasar terluas. Hanya Salak Pondoh grade A yang berhak untuk dikirim ke pasarInternasional,terutama ke China. Produk yang memenuhi standar diambil di setiap rumah petani yang sudah tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Gapoktan yang dikoordinir secara khusus melalui Paguyuban Mitra Turindo. Salak Pondoh dari petani kemudian dikumpulkan di gudang milik paguyuban tersebut untuk selanjutnya dilakukan tahap pembersihan dan pengemasan. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut ada sebanyak tiga orang dengan upah Rp40 000 per orang. Proses pengemasan dipilih menggunakan peti kayu untuk menjaga kualitas dari produk tersebut. Setiap peti mampu menampung Salak Pondoh hingga 50 kg. Harga satu buah peti kayu adalah Rp14 000. Biaya untuk membayar tenaga kerja dan membeli peti kayu ditanggung oleh Paguyuban Mitra Turindo. Setiap minggu, paguyuban tersebut mampu mengirimkan Salak Pondoh hingga dua kali dengan kapasitas sekali kirim 2-5 ton tergantung permintaan pasar. Harga jual Salak Pondoh dari petani ke paguyuban tersebut adalah Rp7 000 per kg, sedangkan paguyuban menjual Salak Pondoh kepada eksportir Rp7 500. Selisih harga tersebut dialokasikan untuk membayar biaya tenaga kerja. Proses pengangkutan menggunakan truk yang telah disiapkan oleh Petani Mitra Turindo Eksportir