BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan Hujan Tropis
2.1.1 Batasan
Menurut Ewusie 1990, hutan hujan tropis merupakan jenis nabatah yang paling subur. Sedangkan enurut Soerianegara dan Indrawan 1988, hutan adalah
masyarakat tetumbuhan yang dikuasai atau didominasi oleh pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan di luar hutan.
Hutan jenis ini terdapat di wilayah baruh tropis atau di dekat wilayah tropis di bumi ini, yang menerima curah hujan berlimpah sekitar 2000 – 4000 mm per
tahun. Suhunya tinggi sekitar 25 C – 26 C dan seragam, dengan kelembaban
rata-rata sekitar 80. Komponen dasar hutan itu adalah pohon tinggi dengan tinggi maksimum rata-rata sekitar 30 m. Tajuk pepohonan itu sering dapat
dikenali karena terdiri dari 3 lapis. Pepohonan itu tergabung dengan tumbuhan terna, perambat, epifit, pencekik, saprofit, dan parasit. Berbunga, berbuah, dan
luruhnya daun serta bergantinya daun sering berlangsung bersinambungan sepanjang tahun, dengan spesies berlainan yang terlibat pada waktu yang berbeda-
beda Ewusie 1990. Hutan hujan tropis menurut Schimper 1903 dalam Richards 1966
adalah suatu komunitas tumbuhan yang bersifat selalu hijau, memiliki karakter selalu basah dengan tinggi tajuk sekurang-kurangnya 30 m, tapi biasanya lebih
tinggi, serta kaya akan liana yang memiliki batang tebal dan berkayu seperti herba yang bersifat epifit. Menurut Richards 1966 ciri utama dari hutan hujan tropis
ialah mayoritas dari tanaman di hutan hujan tropis berkayu, tak hanya pohon yang mendominasi komunitas hutan hujan tropis, tapi kebanyakan tanaman merambat
dan beberapa epifit pun berkayu. Hutan hujan tropis ialah suatu komunitas kompleks yang terdiri dari
pepohonan dengan berbagai ukuran. Iklim mikro dibawah naungan kanopi hutan berbeda dengan iklim mikro di luar kanopi hutan. Perbedaan iklim mikro dilihat
dari cahaya yang rendah, kelembaban yang tinggi, dan temperatur yang rendah di bawah kanopi hutan Whitmore 1984.
2.1.2 Corak iklim hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis memiliki corak iklim mikro menurut Ewusie 1990 yang terdiri dari :
1. Suhu
Iklim hutan hujan tropis ditandai oleh suhu yang tinggi dan sangat rata. Rataan suhu tahunan berkisar antara 20
C hingga 28 C dengan suhu terendah pada musim hujan dan suhu tertinggi pada musim kering. Setiap naik 100 m di
pegunungan, rataan suhu itu berkurang 0,4 C – 0,7 C.
2. Curah hujan
Hutan hujan tropis menerima curah hujan berlimpah sekitar 2000 – 3000 mm dalam setahunnya.
3. Kelembaban atmosfer
Kelembaban hutan hujan tropis rata-rata sekitar 80 . Pada tumbuhan teduhan lamanya kelembaban maksimum bertambah dari sekitar 14 jam selama musim
kering menjadi 18 jam pada musim hujan. 4.
Angin Di wilayah tropis kecepatan angin biasanya lebih rendah dan angin topan tidak
begitu sering. Rataan kecepatan angin tahunan di daerah hutan hujan pada umumnya kurang dari 5 kmjam dan jarang melampaui 12 kmjam.
5. Cahaya
Meskipun jumlah sinar matahari harian tidak pernah kurang dari 10 jam dimanapun di wilayah tropis, tetapi jumlah sinar matahari cerah sesungguhnya
selalu kurang dari jumlah tersebut diatas, karena derajat keberawanan yang tinggi.
6. Karbondioksida
Karbondioksida dianggap penting dari segi ekologi karena bersama-sama dengan cahaya merupakan faktor pembatas bagi fotosintesis dan perkembangan
tumbuhan.
2.1.3 Penyebaran Hutan Hujan Tropis di Indonesia