Untuk mengetahui kesamaan relatif dari komposisi jenis dan struktur antara dua tegakan yang dibandingkan dapat digunakan rumus sebagai berikut
Costing 1956, Bray dan Curtis 1957, Greigh-Smith 1964 dalam Soerianegara dan Indrawan 1988 :
Dimana : IS = Koefisien masyarakat atau koefisien kesamaan komunitas W = Jumlah nilai yang sama atau terendah
≤ dari jenis-jenis yang terdapat dalam dua tegakan yang dibandingkan
a = Jumlah nilai kuantitatif dari semua jenis yang terdapat dalam dua tegakan yang dibandingkan
b = Jumlah nilai kuantitatif semua jenis yang terdapat pada tegakan kedua
4.4.5 Indeks Kekayaan Jenis dari Margallef R
1
Untuk mengetahui indeks kekayaan jenis dapat digunakan rumus Margallef sebagai berikut Magurran 1988:
Dimana : R
1
= Indeks Margallef S = Jumlah Jenis
N = Jumlah Total Individu
4.4.6 Indeks Kemerataan Jenis E
Rumus untuk menghitung indeks kemerataan jenis yang secara umum paling banyak digunakan adalah Ludwig Reynold 1988 dalam Irwan 2009:
Dimana, E = Indeks kemerataan jenis H’
= Indeks
keanekaragaman jenis
S =
Jumlah jenis
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Komposisi Jenis 5.1.1 Jumlah Jenis
Komposisi jenis merupakan salah satu nilai yang digunakan untuk mengetahui proses suksesi yang sedang berlangsung pada suatu komunitas yang
telah terganggu. Sehingga jika komposisi tegakannya pulih, dapat dikatakan bahwa komunitas tersebut mendekati kondisi awalnya.
Berdasarkan hasil analisis vegetasi yang telah dilaksanakan pada tiga kondisi hutan yang berbeda di areal Taman Hutan Raya R. Soerjo Malang Tahura
R. Soerjo, diperoleh jumlah jenis yang berbeda pada tiap tingkat pertumbuhan. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah jenis yang ditemukan pada tiap kondisi hutan berdasarkan tingkat permudaan pohon
No. Kondisi Hutan
Tingkat Pohon dan Permudaan Semai Pancang
Tiang Pohon
1 Tidak Terbakar
30 34
20 34
2 TKR 13
12 10
5 3 TKS
19 14
7 14
4 TKB 10
6 2
4 Keterangan:
TT Tidak Terbakar; TKR Tingkat Kebakaran Ringan; TKS Tingkat Kebakaran Sedang; TKB Tingkat Kebakaran Berat
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa jumlah jenis berdasarkan tingkat pohon dan permudaan yang tertinggi terdapat pada kondisi hutan tidak terbakar.
Jumlah jenis pada masing-masing tingkat pohon dan permudaan, antara lain tingkat semai sebanyak 30 jenis, tingkat pancang sebanyak 34 jenis, tingkat tiang
sebanyak 20 jenis, serta pohon sebanyak 34 jenis. Sedangkan, jumlah jenis terkecil berada pada kondisi hutan dengan tingkat kebakaran berat. Jumlah jenis
masing-masing tingkat pohon dan permudaan, antara lain tingkat semai sebanyak 10 jenis, tingkat pancang sebanyak 6 jenis, tingkat tiang sebanyak 2 jenis, dan
pohon sebanyak 4 jenis. Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat kebakaran tidak mempengaruhi
jumlah jenis pada tingkat pohon dan permudaannnya, hal ini dapat dilihat dari jumlah jenis yang berbeda satu sama lain. Hal tersebut ditunjukkan dengan