Matriks, Model, dan Varian-varian Puisi Telinga TELINGA

Saudara Kembar sebagai berikut. Sebagai seorang makhluk, manusia agar selalu ingat dan sadar akan dirinya. Setiap manusia diharapkan agar dapat berintrospeksi akan kesalahan yang telah diperbuat dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan itu. Setiap manusia diharapkan agar selalu berusaha memahami pentingnya kehidupan, agar selalu ingat dan tetap melaksanakan tugas serta tanggung jawab dalam setiap kehidupan.

3. Matriks, Model, dan Varian-varian Puisi Telinga TELINGA

karya Sapardi Djoko Damono dalam kumpulan puisi Hujan Bulan Juni “Masuklah ke telingaku,” bujuknya. Gila: ia digoda masuk ke telinganya sendiri agar bisa mendengar apa pun secara terperinci – setiap kata, setiap huruf, bahkan letupan dan desis yang menciptakan suara. “Masuklah,” bujuknya. Gila Hanya agar bisa menafsirkan sebaik- baiknya apa pun yang dibisikkannya kepada diri sendiri Matriks dalam puisi Telinga adalah pemahaman tokoh Bima tentang hakikat kehidupan. Matriks ini ditransformasikan menjadi model “Telinga”. Model tersebut ditransformasikan menjadi varian-varian yang berupa uraian dalam bait puisi Telinga. Varian pertama: Bima masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci. Bima masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci melalui telinga sebelah kiri. Dikarenakan dalam jiwa manusia, yaitu Bima, melekat noda-noda kotor nafsu angkara, maka melewati telinga kiri yang berfungsi untuk membersihkan noda- noda kotoran tersebut yang mana Bima akan masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci yang merupakan alam suci tidak ada noda sedikitpun. Varian kedua: tokoh Bima diharapkan dapat memahami asal mula kehidupan. Tokoh Bima diberi pengetahuan tentang rangkaian proses kehidupan manusia di dunia, dan Dzat atau Tuhan yang menciptakan semua kehidupan di alam semesta yang memberi hidup kepada semua makhluk yang hidup di dunia. Varian ketiga: tokoh Bima diharapkan dapat memahami dan melaksanakan pengetahuan yang telah diterima. Tokoh Bima diharuskan untuk bisa menggunakan pengetahuan yang diperolehnya untuk dapat memperoleh manfaat yang baik. Dari matriks, model dan varian-varian tersebut dapat disimpulkan bahwa tema puisi Telinga sebagai yaitu manfaat dan keutamaan tokoh Bima dalam memahami makna kehidupan. Amanat puisi Telinga sebagai berikut. Setiap manusia agar mendekatkan diri pada Tuhan dalam kehidupannya. Setiap manusia agar selalu belajar dalam waktu hidupnya sebelum sampai tiba waktu matinya. Manusia yang ingin maju harus mau dan dapat mengutamakan pentingnya ilmu pengetahuan.

4. Matriks, Model, dan Varian-varian Puisi Dewa Ruci