Matriks, Model, dan Varian-varian Puisi Dewa Ruci

Varian kedua: tokoh Bima diharapkan dapat memahami asal mula kehidupan. Tokoh Bima diberi pengetahuan tentang rangkaian proses kehidupan manusia di dunia, dan Dzat atau Tuhan yang menciptakan semua kehidupan di alam semesta yang memberi hidup kepada semua makhluk yang hidup di dunia. Varian ketiga: tokoh Bima diharapkan dapat memahami dan melaksanakan pengetahuan yang telah diterima. Tokoh Bima diharuskan untuk bisa menggunakan pengetahuan yang diperolehnya untuk dapat memperoleh manfaat yang baik. Dari matriks, model dan varian-varian tersebut dapat disimpulkan bahwa tema puisi Telinga sebagai yaitu manfaat dan keutamaan tokoh Bima dalam memahami makna kehidupan. Amanat puisi Telinga sebagai berikut. Setiap manusia agar mendekatkan diri pada Tuhan dalam kehidupannya. Setiap manusia agar selalu belajar dalam waktu hidupnya sebelum sampai tiba waktu matinya. Manusia yang ingin maju harus mau dan dapat mengutamakan pentingnya ilmu pengetahuan.

4. Matriks, Model, dan Varian-varian Puisi Dewa Ruci

DEWA RUCI karya Saini K.M. dalam kumpulan puisi Nyanyian Tanah Air Siapakah engkau, Sang Bima bertanya pada Dewa Ruci - Aku adalah engkau yang telah mendamba yang pernah dinista, ditipu dan disesatkan Engkau yang membunuh naga dalam dasar lautmu. Kau bukanlah yang saya cari, ujar Sang Bima - Tapi akulah yang kau temukan anugerah yang kau tebus dengan duka-deritamu Yang lain tiada, kecuali aku. Apa gunanya saya mendapatkanmu, tanya Sang Bima - Untuk segala-galanya atau tidak untuk apa-apa kau dapat menerima atau menolakku dan hidup selama-lamanya bergulat dengan nagamu. Matriks dalam puisi Dewa Ruci adalah tentang pertemuan tokoh Bima dengan Dewa Ruci. Matriks ini ditransformasikan menjadi model “Dewa Ruci”. Model tersebut ditransformasikan menjadi varian-varian yang berupa uraian dalam bait 1,2,3. Varian pertama: Dewa Ruci berada dalam diri Bima. Dewa Ruci hadir menemui Bima setelah Bima berhasil membunuh naga dalam dasar laut yakni setelah Bima berhasil menaklukkan nafsu dalam batinnya. Varian pada bait kedua: Dewa Rucilah guru sejati tokoh Bima. Bima mendapat guru sejatinya, yang merupakan pemberian untuk dapat memberikan kesejahteraan dan kenikmatan kepada Bima yang tengah berada dalam keadaan memprihatinkan karena Bima telah melalui cobaan hidup sangat berat. Varian pada bait ketiga: hal yang diperoleh Bima setelah bertemu Dewa Ruci. Setelah mendapat wejangan dari Dewa Ruci, Bima dapat menggunakan atau tidak pengetahuan yang telah diberikan kepadanya. Penggunaan pengetahuan yang telah didapat Bima jika tidak digunakan secara benar dapat menyebabkan kembali diliputi nafsu dan menjadi orang yang sombong. Dari matriks, model dan varian-varian tersebut dapat disimpulkan bahwa tema puisi Dewa Ruci yaitu keberhasilan Bima dalam menemukan guru sejatinya dan mengenal dirinya. Amanat puisi Dewa Ruci sebagai berikut. Setiap manusia harus selalu kuat dan sabar dalam menghadapi cobaan. Setiap orang agar berusaha untuk mengenal dirinya, serta terus berusaha dengan kuat untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh setiap orang sebaiknya dimanfaatkan secara baik dan benar.

D. Hipogram