Tumbuhan keperluan upacara adat Tumbuhan penghasil bahan bangunan

Tabel 15 Spesies tumbuhan berguna yang digunakan masyarakat sekitar TNGC sebagai kayu bakar No Nama ilmiah Nama lokal Bagian yang digunakan 1 Paraserienthes falcataria Sengon Ranting, dahan 2 Calliandra tetragona Kaliandra Batang, ranting dan dahan 3 Diospyros kaki Kesemek Ranting, dahan 4 Litsea glutinosa Huru Ranting, dahan 5 Pinus merkusii Pinus Ranting, dahan 6 Persea americana Alpukat Batang, ranting, dahan Alasan masyarakat memilih kayu kaliandra Calliandra tetragona karena kaliandra paling banyak ditemukan di sekitar kawasan TNGC, selain itu kayu kaliandra Calliandra tetragona cepat kering ketika di jemur.

5.2.5.9 Tumbuhan keperluan upacara adat

Masyarakat di sekitar kawasan TNGC sudah tidak ada tradisi-tradisi yang sering digelar dan tidak ada ritual-ritual yang dilakukan karena masyarakat disana sudah terlihat modern. Terdapat 4 spesies tumbuhan yang dulu digunakan masyarakat di sekitar kawasan TNGC untuk upacara adat. Untuk lebih jelasnya tersaji pada Tabel 16. Tabel 16 Spesies tumbuhan berguna yang digunakan masyarakat sekitar TNGC sebagai keperluan upacara adat No Nama ilmiah Nama lokal Famili Habitus 1 Moringa oleifera Kelor Moringaceae Pohon 2 Murraya paniculata Kemuning Rutaceae Perdu 3 Bambusa vulgaris Haur koneng Poaceae Bambu 4 Litsea cubeba Ki lemo Lauraceae Pohon Berdasarkan hasil wawancara, jaman dulu masyarakat memanfaatkan tumbuhan sebagai kepercayaan. Contohnya yaitu ki lemo Litsea cubeba, tumbuhan ini dipercaya masyarakat untuk mengusir binatang buas ketika masyarakat di dalam hutan dan haur koneng Bambusa vulgaris, masyarakat percaya bahwa haur koneng Bambusa vulgaris dapat mengusir roh halus. Biasanya haur koneng ini dibuat kalung atau gelang. Gambar haur koneng tersaji pada Gambar 16. Gambar 16 Haur koneng Bambusa vulgaris.

5.2.5.10 Tumbuhan penghasil bahan bangunan

Bagian yang sering digunakan sebagai bahan bangunan adalah batang kayu. Pada umumnya bagian batang kayu digunakan sebagai bahan tiang, rangka atap dan daun pintu. Spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan bangunan sebanyak 22 spesies. Berikut merupakan beberapa tumbuhan penghasil bahan bangunan yang digunakan oleh masyarakat di kawasan TNGC seperti tersaji pada Tabel 17. Informasi lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 12. Tabel 17 Beberapa spesies tumbuhan berguna yang digunakan masyarakat sekitar TNGC sebagai bahan bangunan No Bagian rumah Tumbuhan 1 Dinding Bambu Gigantochloa apus 2 Pintujendela Kihiyang Paraserienthes procera , jamuju Podocarpus imbricatus 3 Tiangkusen Suren Toona sureni, kayu afrika Maesopsis eminii , sengon Paraserienthes falcataria 4 Rengusuk Bambu Gigantochloa apus Spesies tumbuhan yang paling sering digunakan sebagai bahan bangunan yaitu sengon Paraserienthes falcataria dan kihiang Paraserienthes procera . Masyarakat sebenarnya lebih memilih jati Tectona grandis untuk bahan bangunan karena keawetan kayunya, tetapi karena kayu jati Tectona grandis terlalu mahal dan susah didapatnya di kawasan sekitar TNGC maka masyarakat lebih banyak menggunakan sengon Paraserintes falcataria dan kihiang Paraserienthes procera yang mudah didapatkan. Menurut Indriyanto 2008 Pohon reboisasi dan pohon penghijauan yang mampu menghasilkan kayu bangunan diantaranya turi Sesbania grandiflora , lamtorogung Leucaena leucocephala, gamal Gliricidia sp., kaliandra Calliandra calothyrsus dan sengon Paraserintes falcataria. Salah satu yang tumbuhan yang dipakai masyarakat TNGC ada pada Gambar 17. Gambar 17 Sengon Paraserienthes falcataria.

5.2.5.11 Tumbuhan penghasil tali, anyaman dan kerajinan