2.2.4 Tumbuhan penghasil pangan
Menurut kamus bahasa Indonesia tumbuhan pangan adalah segala sesuatu yang tumbuh, hidup, berakar, berdaun, dan dapat dikonsumsi oleh manusia jika
pada hewan disebut pakan. Contohnya buah-buahan, sayur-sayuran, gandum dan padi.
Tanaman pangan di Indonesia ada yang memiliki daerah penyebaran khususnya hanya terdapat didaerah tertentu karena perbedaan iklim dan ada yang
menyeluruh. Demikian pula dengan penggunaannya, selain memenuhi kebutuhan pangan dengan berbagai bentuk, digunakan pula untuk kepentingan lain
Moeljopawiro Manwan 1992. dikelompokkan menjadi 3 tiga, yaitu: 1.
Komoditas utama, seperti padi Oryza sativa, kedelai Glycine max, kacang tanah Arachsis hypogeal, jagung Zea Mays dan sebagainya
2. Komoditas potensial, seperti sorgum Andropogon sorgum, sagu Metroxylon
sp. dan sebagainya 3.
Komoditas introduksi, seperti ganyong Canna edulis, jawawut Panicum viridae
, kara Dolicchos lablab dan sebagainya.
2.2.5 Tumbuhan penghasil pakan ternak
Menurut Mannetje dan Jones 1992 diacu dalam Kartikawati 2004, pakan ternak adalah tanaman konsentrasi rendah dan mudah dicerna yang
merupakan penghasil pakan bagi satwa herbivora. Spesies ini bisa dibudidayakan dan mudah dijumpai. Misalnya dipadang rumput, pematang sawah, tebing, dan
tanaman penutup pada perkebunan. Salah satu spesiesnya adalah rumput pahit Axonopus compresus. Tumbuhan penghasil pakan ternak adalah seluruh spesies
tumbuhan yang diberikan kepada hewan pemeliharaan.
2.2.6 Tumbuhan penghasil pestisida nabati
Secara luas pestisida diartikan sebagai suatu zat yang dapat bersifat beracun,
menghambat pertumbuhanperkembangan,
tingkah laku,
perkembangbiakan, kesehatan, mempengaruhi hormon, penghambat makan, membuat mandul, sebagai pemikat, penolak, dan aktivitas lainnya yang
mempengaruhi tumbuhan Kardinan 1999. Pestisida nabati adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari
tumbuhan Kardinan 1999. Sedangkan menurut Soenandar et al. 2010 pestisida
nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuh-tumbuhan dan berkhasiat mengendalikan hama pada tanaman.
2.2.7 Tumbuhan penghasil bahan pewarna dan tanin
Istilah warna dalam suatu bahasa dimunculkan setelah suku bangsa yang bersangkutan menguasai teknologi untuk menyediakan bahan yang dapat dipakai
zat pewarna yang bersangkutan dan tumbuhan merupakan sumber utama yang dipakai untuk meramu dan menemukan atau menciptakan bahan pewarna
alaminya Rifai Waluyo 1992 Pewarna alami di Indonesia yang telah diidentifikasi dan digunakan secara
luas dalam berbagai industri seperti pada komoditas kerajinan kayu, bambu, pandan dan batik katun, sutra, wol. Spesies pewarna alami menghasilkan
warna-warna dasar, misalnya: warna merah dari Caesalpinia sp, warna biru dari Indigofera tinctoria
, warna jingga dari Bixa orellana dan warna kuning dari Mimosa pudica
. Menurut Husodo 1999 terdapat kurang lebih 150 spesies pewarna alami
di Indonesia yang telah diidentifikasi dan digunakan secara luas dalam berbagai industri seperti pada komoditas kerajinan kayu, bambu, pandan dan batik katun,
sutra, wol.
2.2.8 Tumbuhan untuk keperluan ritual, adat dan keagamaan