Tumbuhan obat Potensi tumbuhan berguna pada masyarakat TNGC

Tabel 7 Bagian tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat No Bagian yang digunakan Jumlah spesies Persentase 1 Daun 56 34,36 2 Batang 46 28,22 3 Bunga 19 11,66 4 Buah 14 8,59 5 Umbirimpang 11 6,75 6 Kulit 7 4,29 7 Akar 4 2,45 8 Biji 4 2,45 Jumlah bagian terbanyak dari tumbuhan yang dimanfaatkan sesuai dengan penelitian lain, diantaranya penelitian yang dilakukan Hidayat 2009 tentang Etnobotani Masyarakat Kampung Adat Dukuh di Garut, Jawa Barat, menyebutkan dari 292 spesies tumbuhan yang ditemukan sebanyak 110 spesies 37,67 diantaranya diambil pemanfaatannya dari bagian daun. Pemanfaatan daun tidak menimbulkan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan suatu spesies dibandingkan dengan bagian batang atau akar dari tumbuhan tertentu Fakhrozi 2009.

5.2.5 Potensi tumbuhan berguna pada masyarakat TNGC

5.2.5.1 Tumbuhan obat

Menurut Suhirman 1990 tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang bagian tumbuhannya akar, batang, daun, umbi, buah, biji dan getah mempunyai khasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat modern. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar kawasan TNGC diketahui bahwa terdapat sekitar 37 spesies dan 25 famili tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar TNGC yang digunakan sebagai obat. Famili Zingiberaceae, Lauraceae, Piperaceae dan Apiaceae merupakan kelompok terbanyak dengan 3 spesies dan lainnya sebanyak 16 famili masing- masing 1 spesies. Secara rinci tersaji pada Gambar 9. Gambar 9 Jumlah tumbuhan obat berdasarkan famili. Famili Apiaceae banyak digunakan oleh masyarakat karena masyarakat membudidaya tumbuhan tersebut dikebunnya dan di dalam kawasan taman nasional, contoh famili Apiaceae yaitu wortel Daucus carota dan saledri Apium graveolens . Famili Lauraceae terbanyak karena tumbuhan ini sering digunakan masyarakat untuk tumbuhan obat contohnya alpukat Persea americana yang digunakan akarnya untuk obat pegal-pegal. Famili Zingiberaceae dan Famili Piperaceae paling sering digunakan masyarakat karena pengolahan dari famili Zingiberaceae dan Piperaceae sudah umum diketahui semua orang, dari cara pengolahannya sampai khasiatnya sudah terbukti. Contohnya kencur Kaempferia galanga yang digunakan airnya 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 2 3 Caricaceae Acanthaceae Apiaceae Solanaceae Araceae Asteraceae Cannaceae Carumaceae Cucurbitaceae Lamiaceae Lauraceae Liliaceae Malvaceae Myrtaceae Piperaceae Rubiaceae Schisandraceae Thymelaeaceae Zingiberaceae Magnoliaceae Amarathaceae Verbenaceae Euphorbiaceae Maratiaceae Begoniaceae Jumlah spesies F a m ili untuk obat pegal linu dan seuseureuhan Piper oduncum yang digunakan untuk obat bisul. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat kawasan TNGC masih sedikit karena masyarakat lebih sering memakai obat modern ketika sakit. Hal ini dikarenakan obat modern dinilai lebih efisien. Selain itu masyarakat lebih suka pergi ke puskesmas karena mudah dan cepat penanganannya. Persentase habitus tumbuhan obat didominasi oleh tingkat herba sebanyak 18 spesies 48,65 sedangkan paling sedikit adalah tingkat semak sebanyak 1 spesies 2,7. Ada beberapa alasan dari banyaknya yang ditemukan habitus herba di sekitar masyarakat, diantaranya habitus herba sangat mudah dalam penanaman dan perawatan, habitus herba cepat dalam pertumbuhan dibandingkan habitus pohon dan habitus herba tidak seperti habitus pohon yang memerlukan lahan yang luas untuk menanam. Habitus herba hanya memerlukan pekarangan rumah untuk melakukan penanaman. Selengkapnya jumlah habitus tumbuhan obat tersaji pada Gambar 10. Gambar 10 Jumlah tumbuhan obat berdasarkan habitus di kawasan TNGC. Bagian tumbuhan obat yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kawasan TNGC adalah daun 23 spesies 62,16 dan yang terkecil adalah biji dan bunga yaitu 1 spesies 2,7. Selengkapnya tersaji pada Gambar 11. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Herba Pohon Perdu Liana Semak J um la h spes ies Kategori habitus Gambar 11 Jumlah bagian tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat TNGC. Dibandingkan dengan penelitian lain, pada umumnya daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan. Penelitian Hidayat 2009 menyatakan hal yang sama yaitu bagian daun paling banyak digunakan oleh masyarakat Kampung Adat Dukuh, Jawa Barat sebesar 50 dari 150 spesies tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat. Daun juga memiliki regenerasi yang tinggi untuk kembali bertunas dan tidak memberi pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan suatu tanaman meskipun daun merupakan tempat fotosintesis Fakhrozi 2009. Berikut merupakan beberapa tumbuhan obat penting beserta manfaatnya yang digunakan oleh masyarakat di kawasan TNGC seperti tersaji pada Tabel 8. Informasi lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 2. Tabel 8 Beberapa spesies tumbuhan obat penting yang digunakan oleh masyarakat di kawasan TNGC No Nama ilmiah Nama lokal Bagian yang digunakan Manfaat 1 Kadsura scandens Hunyur buut Daun, akar, batang dan buah Obat batuk, menghilangkan lendir dan sakit pinggang 2 Talauma candollii Cempoko Daun Obat demam 3 Piper oduncum Seuseureuhan Daun Obat bisul dan obat luka 4 Centella asiatica Antanan Daun Obat batuk, asma 5 Murraya paniculata Kemuning Daun Radang saluran pernapasan. 5 10 15 20 25 J u m la h s p es ie s Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan Spesies tumbuhan obat yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah antanan Centella asiatica. Antanan biasa digunakan masyarakat untuk obat batuk dan asma, selain itu masyarakat sering menggunakan tumbuhan ini menjadi lalapan. Tumbuhan ini banyak ditemukan di pekarangan rumah karena masyarakat sengaja menanam tumbuhan ini untuk keperluan sehari-hari.

5.2.5.2 Tumbuhan hias