Tumbuhan untuk keperluan ritual, adat dan keagamaan Tumbuhan penghasil kayu bakar

nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuh-tumbuhan dan berkhasiat mengendalikan hama pada tanaman.

2.2.7 Tumbuhan penghasil bahan pewarna dan tanin

Istilah warna dalam suatu bahasa dimunculkan setelah suku bangsa yang bersangkutan menguasai teknologi untuk menyediakan bahan yang dapat dipakai zat pewarna yang bersangkutan dan tumbuhan merupakan sumber utama yang dipakai untuk meramu dan menemukan atau menciptakan bahan pewarna alaminya Rifai Waluyo 1992 Pewarna alami di Indonesia yang telah diidentifikasi dan digunakan secara luas dalam berbagai industri seperti pada komoditas kerajinan kayu, bambu, pandan dan batik katun, sutra, wol. Spesies pewarna alami menghasilkan warna-warna dasar, misalnya: warna merah dari Caesalpinia sp, warna biru dari Indigofera tinctoria , warna jingga dari Bixa orellana dan warna kuning dari Mimosa pudica . Menurut Husodo 1999 terdapat kurang lebih 150 spesies pewarna alami di Indonesia yang telah diidentifikasi dan digunakan secara luas dalam berbagai industri seperti pada komoditas kerajinan kayu, bambu, pandan dan batik katun, sutra, wol.

2.2.8 Tumbuhan untuk keperluan ritual, adat dan keagamaan

Diantara berbagai macam pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan yang dimiliki oleh masyarakat, ada yang bersifat magis, spiritual dan ritual. Salah satu diantaranya adalah pemanfaatannya di bidang upacara-upacara. Di berbagai etnis tumbuhan-tumbuhan yang dipakai dalam upacara berbeda-beda menurut pengetahuan masyarakat masing-masing. Dalam upacara-upacara adat yang dilakukan terutama yang berkenaan dengan upacara daur hidup Kartiwa Wahyono 1992. Menurut Kartiwa dan Wahyono 1992 upacara ritual yang dilakukan oleh masyarakat dibedakan atas tiga tujuan pokok : 1. Memisahkan Separation, misalnya dalam upacara kematian. Dalam upacara tersebut untuk memisahkan orang yang sudah meninggal dari orang-orang yang masih hidup. 2. Menyatukan incorporated, misalnya pada upacara perkawinan. Menyatukan antara pasangan pengantin laki-laki dengan perempuan. 3. Tradisi dan Peralihan Transition, misalnya pada upacara pasha gigi, khitanan yaitu masa peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja atau dewasa, „nuju bulan‟ yaitu dari masa sebelum mempunyai anak, mengandung hingga melahirkan.

2.2.9 Tumbuhan penghasil kayu bakar

Hampir semua spesies tumbuhan berkayu dapat dijadikan bahan untuk kayu bakar. Namun tentunya ada beberapa kriteria Sutarno 1996 : 1. Tahan terhadap kekeringan dan toleran iklim. 2. Beradaptasi pada rentangan kondisi lingkungan yang luas 3. Tidak merusak tanah dan menjaga kesuburannya 4. Tahan penyakit dan hama 5. Pengelolaannya singkat waktunya 6. Memiliki manfaat lain yang menguntungkan pertanian 7. Menghasilkan percabangan dengan diameter yang cukup kecil untuk dipotong dengan peralatan tangan dan mudah pengangkutannya. 8. Menghasilkan kayu yang mudah dibelah 9. Pertumbuhan tajuk baik, setiap tumbuh pertunasan yang baru. 10. Pertumbuhan cepat, volume hasil kayu maksimal tercapai dalam waktu yang singkat. 11. Kadar air rendah dan mudah dikeringkan. 12. Menghasilkan kayu yang padat dan tahan lama ketika dibakar. 13. Menghasilkan sedikit asap dan tidak beracun apabila dibakar.

2.2.10 Tumbuhan penghasil bahan bangunan