Ruang lingkup Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, ilmu etnobotani berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Etnobotani 2.1.1 Definisi etnobotani Etnobotani merupakan suatu ilmu yang kompleks dan dalam pelaksanaannya memerlukan pendekatan yang terpadu dari banyak disiplin ilmu antara lain, taksonomi, ekologi, dan geografi tumbuhan, pertanian, kehutanan, sejarah, antropologi dan ilmu yang lain Soekarman Riswan 1992. Definisi etnobotani menurut Ford 1980 diacu dalam Soekarman dan Riswan 1992 etnobotani adalah ilmu yang mempelajari penempatan tumbuhan secara keseluruhan di dalam budaya dan interaksi langsung manusia dengan tumbuhan. Menurut Soekarman dan Riswan 1992, etnobotani adalah ilmu yang mempelajari hubungan langsung manusia dengan tumbuhan dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional. Dalam hal ini adalah upaya untuk mempelajari kelompok masyarakat dalam mengatur sistem pengetahuan anggotanya menghadapi tetumbuhan dalam lingkungannya, yang digunakan tidak saja untuk keperluan ekonomi tetapi juga untuk kepentingan spiritual dan nilai budaya lainnya. Pemanfaatan yang dimaksud disini adalah pemanfaatan tumbuhan sebagai obat, sumber pangan, dan kebutuhan hidup manusia lainnya.

2.1.2 Ruang lingkup Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, ilmu etnobotani berkembang

dari hanya mengungkapkan pemanfaatan keanekaragaman spesies tumbuhan oleh masyarakat lokal, berkembang dengan pesat yang cakupannya interdisipliner meliputi berbagai bidang seperti sosial budaya antropologi, botani, pertanian, arkeologi, paleobotani, fitokimia, ekologi dan biologi konservasi dan bidangnya Purwanto 2000. Keseluruhan bidang ilmu tersebut merupakan instrument untuk menganalisis hubungan suatu kelompok masyarakat atau suatu etnik dengan sumber daya alam tumbuhan dengan lingkungannya. Purwanto 2000 mendeskripsikan ruang lingkup bidang penelitian etnobotani, sebagai berikut : 1. Etnoekologi, mempelajari sistem pengetahuan tradisional tentang fenologi tumbuhan, adaptasi dan interaksi dengan organisme lainnya, pengaruh pengelolaan tradisional terhadap lingkungan alam. 2. Pertanian tradisional mempelajari sistem pengetahuan tentang varietas tanaman dan sistem pertanian, pengaruh alam dan lingkungan pada seleksi tanaman serta sistem pengelolaan sumberdaya tanaman. 3. Etnobotani kognitif, mempelajari tentang persepsi tradisional terhadap keanekaragaman sumberdaya alam dan tumbuhan, melalui analisis simbolik dalam ritual dan mitos, dan konsekuensi ekologisnya. 4. Budaya materi, mempelajari sistem pengetahuan tradisional dan pemanfaatan tumbuhan dan produk tumbuhan dalam seni dan teknologi. 5. Fitokimia tradisional, mempelajari tentang pengetahuan tradisional penggunaan berbagai spesies tumbuhan dan kandungan bahan kimianya, contoh bahan insektisida lokal dan tumbuhan obat-obatan. Dalam kajian etnobotani terdiri dari pola pemanfaatan tumbuhan dan interaksinya dengan manusia termasuk upaya pelestarian terhadap sumber botani tersebut. Dalam hal pemanfaatan tumbuhan mencakup kepada hampir seluruh aspek kebutuhan hidup masyarakat seperti pangan, obat, bangunan, hiasan, pakan dan kebutuhan hidup lainnya. Dokumentasi sebagai salah satu usaha utama dalam etnobotani merupakan pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan. Dokumentasi dapat berupa dokumen tertulis, rekaman foto, majalah, film dokumenter. Dalam hal botani dokumentasi juga dilakukan dengan cara pengumpulan spesies. 2.2 Tumbuhan Berguna 2.2.1