kepentingan rumah tangga, pertanian, industri dan kegiatan ekonomi lainnya, diantaranya untuk :
- Suplai air bagi PDAM Kabupaten Cirebon dengan debit 200
literdetik dan bagi PDAM Kota Cirebon dengan debit 800 literdetik.
- Suplai air untuk Pertamina Cirebon dengan debit 50 literdetik.
- Suplai air untuk PT. Indocement Cirebon dengan debit sebesar 36
litterdetik. -
Suplai air untuk kegiatan pertanian, perkebunan tebu dan pabrik gula adalah 2.500 literdetik.
4.3 Flora dan Fauna
4.3.1 Flora
Hutan Gunung Ciremai merupakan hutan sekunder yang berumur sekitar 35 tahunan, sebagian kawasan sering terganggu oleh masyarakat dan
bencana alam seperti kebakaran. Sebagian besar penutupan lahan di kawasan Gunung
Ciremai berupa vegetasi hutan, baik hutan alam maupun hutan produksi. Hutan di kawasan tersebut sebagian besar merupakan hutan alam
primer virgin forest yang dikelompokan ke dalam tiga, yaitu :
Hutan hujan dataran rendah 2-1.000 m dpl
Hutan hujan pegununganzona Montana 1.000 – 2.400 m dpl
Hutan pegunungan sub alpin 2.400 m dpl
Berdasarkan inventarisasi tumbuhan yang dilakukan pada tahun 1930 vegetasi TNGC antara lain terdiri dari huru Lauraceae, mareme Glochidion
sp , saninten Castanopsis argentea. Berdasarkan hasil studi dari Suwandhi
2001 bahwa di kawasan Gunung Ciremai ditemukan sekitar 32 spesies tanaman pada ketinggian antara 1.200
– 2.400 meter di atas permukaan laut, antara lain : saninten Castanopsis argentea, kitandu Fragraera blumii, ki
pulusan Villubrunes rubescens, kalimorot Castanopsis javanica, mara Macaranga denticulata, ki keper engelhardia spicata, tangogo
Castanopsis tungurut, pasang Lithocarpus sundaicus, janitri Elaeocarpus stipularis
, pasang bodas Lithocarpus spicatus, saninten Castanopsis argentea
, kiara Ficus sp., ki jalantir. Diantara tanaman tersebut antara lain
berupa Eurya acuminata, tanaman langka seperti lampeni Ardisia cymosa, kakaduan Platea latifolia BTNGC 2006.
Berdasarkan hasil eksplorasi kawasan hutan Gunung Ciremai di wilayah Kab. Kuningan oleh Tim Kebun Raya Bogor, LIPI ditemukan 119
koleksi tumbuhan terdiri dari 40 koleksi anggrek dan 79 koleksi non anggrek. Spesies
–spesies anggrek yang mendominasi adalah Vanda tricolor, Eria miltiflora
, Eria hyancinthoides, Eria compressa, Coelogyne miniata, Pholidota imbricate
, Liparis latifolia. Sedangkan spesies anggrek terestrial yang mendominasi adalah Calenthe triplicate, Macodes sp., Cymbidium lancefolium,
Cymbidium finlaysonianum dan Malaxis iridifolia BTNGC 2006.
Pada kawasan dataran tinggi kering, vegetasi non anggrek didominasi oleh Pinanga javana, Pandanus sp., Nicolaia sp. Sedangkan vegetasi dataran
tinggi basah di dominasi dengan paku tiangi Cyathea sp.. Secara umum vegetasi hutan Gunung Ciremai banyak ditumbuhi keluarga huru Litsea sp.,
mareme Glochidion sp., mara Macaranga tanarius, saninten Castanopsis argentea
, sereh gunung Cymbophogon sp., Hedychium sp., Ariasema sp. Koleksi yang berpotensi sebagai tanaman hias adalah Nephenthes gymnaflora
yang merupakan anggota dari suku kantong semar Nepenthaceae dan Rosaceae. Jenis tegakan yang cukup menarik adalah ditemukannya koleksi
dadap jingga Erythrina sp. BTNGC 2006.
4.3.2 Fauna