VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP
6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis di lapangan terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam penyempurnaan pemanfaatan dana pinjaman
bergulir P2KP, ketiga aspek tersebut yaitu 1 Persiapan Input program, 2 Pelaksanaan Proses Program, 3 Dampak Output Program. Berdasarkan
penilaian pendapat gabungan dari responden ahli, ketiga aspek teridentifikasi bahwa secara keseluruhan aspek persiapan input program merupakan aspek
yang paling dibutuhkan dalam penyempurnaan pemanfaatan dana pinjaman bergulir P2KP yaitu dengan skor sebesar 0,533. Hal ini menunjukkan bahwa
aspek persiapan Input merupakan aspek yang menjadi prioritas untuk diadakan perbaikan atau penyempurnaan dalam keberlanjutan program di masa akan
datang. Selanjutnya aspek yang juga perlu diperhatikan dalam penyempurnaan
pemanfaatan dana pinjaman bergulir P2KP adalah dampak output program, dengan skor sebesar 0,281 kemudian aspek pelaksanaan proses program, dengan
skor sebesar 0,186. Lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil ini menunjukkan bahwa pendapat responden ahli sesuai dengan
uraian dan pembahasan sebelumnya bahwa berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan pada penyaluran dana pinjaman bergulir, pengelola lokal dalam hal
ini BKMUPK belum melaksanakan sepenuhnya persyaratan dan ketentuan yang berlaku pada tahap persiapan Input tersebut. Dimana peminjam yang belum
memenuhi kriteria kelayakan tetap diberikan pelayanan atau peminjaman dan tidak diberikan pembimbingan terlebih dahulu sampai KSM tersebut memenuhi
kriteria kelayakan.
79
6.2. Prioritas Kriteria Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP
6.2.1. Kriteria Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP pada Aspek Persiapan Input Program
Pada aspek persiapan input program terdapat beberapa kriteria yang penting untuk diperhatikan dalam penyempurnaan pemanfaatan dana pinjaman
bergulir P2KP. Kriteria tersebut yaitu 1 Kelayakan Lembaga Pengelola 2 Kelayakan Peminjam, 3 Pendanaan. Berdasarkan penilaian pendapat gabungan
dari responden ahli menyatakan bahwa kriteria kelayakan peminjam merupakan faktor yang paling penting pada aspek persiapan input program 0,660,
kemudian kriteria pendanaan 0,191. Selanjutnya adalah kriteria kelayakan lembaga pengelola 0,149, lebih jelas mengenai kriteria pada aspek persiapan
input program ini dapat dilihat pada lampiran 3. Sebagaimana hasil evaluasi sebelumnya bahwa pada tahap persiapan
Input kriteria kelayakan peminjam belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Dimana masih banyak dari anggota KSM yang tidak tercantum dalam daftar
Pemetaan Swadaya yang dilakukan namun mendapatkan dana pinjaman bergulir, kemudian kelengkapan administrasi masih banyak yang belum dipenuhi namun
UPK tetap memberikan pinjaman dan tidak memberikan pendampingan sampai KSM tersebut memenuhi kriteria administrasi yang ditentukan. Selanjutnya
banyak dari anggota KSM yang mendapatkan pinjaman tersebut belum mengikuti pelatihan yang dipersyaratkan. Selain itu ada beberapa KSM yang keanggotaan
perempuan dibawah dari 30. Dari evaluasi tersebut maka untuk pinjaman dimasa yang akan datang UPK diharapkan dapat lebih memperhatikan kriteria
kelayakan yang harus dipenuhi oleh anggota KSM untuk mendapatkan pinjaman tersebut.
Pada kriteria pendanaan, kondisi yang ada pada pelaksanaan penyaluran dana pinjaman bergulir hanya bersumber dari Bantuan Langsung Masyarakat
BLM yang berasal dari Pemerintah Pusat. Sedangkan sumber dana lainnya yang memungkinkan seperti dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD,
dari pihak swasta, swadaya masyarakat dan sumber lainnya yang memungkinkan belum berjalan.
80
Sedangkan pada kriteria kelayakan lembaga pengelola dalam hal ini BKMUPK bahwa dalam pembuatan aturan dasar belum melibatkan stakeholder
masyarakat secara keseluruhan sehingga dalam penetapan penentuan kriteria masyarakat yang berhak mendapatkan pinjaman menjadi bias. Selain itu UPK
belum memahami dan melaksanakan sistem pembukuan yang berlaku secara baik dan masih bergantung dari bantuan teknis dari fasilitator kelurahan.
6.2.2. Kriteria Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP pada Aspek Pelaksanaan Proses Program
Pada aspek pelaksanaan proses program terdapat beberapa kriteria yang penting untuk diperhatikan dalam rangka penyempurnaan pemanfaatan dana
pinjaman bergulir P2KP Kelurahan Tanjung Balai Karimun Kabupaten Karimun. Kriteria tersebut terdiri dari pendampingan dan penggunaan dana.
Pendapat gabungan dari responden ahli mengenai prioritas kriteria pada aspek pelaksanaan proses program menunjukkan bahwa penggunaan dana
merupakan kriteria yang paling penting dalam penyempurnaan pemanfaatan dana pinjaman bergulir P2KP 0,558, selanjutnya adalah kriteria pendampingan
0,442. Lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 4. Jenis usaha yang dijalankan oleh peminjam dalam menggunakan dana
pinjaman pada satu KSM beragam. Kerjasama yang dilakukan dalam satu KSM hanya bersifat untuk memudahkan mendapatkan dana dan mengembalikan dana
tersebut. Sedangkan kerjasama yang bersifat pemasaran usaha bersama tidak bisa dilaksanakan.
Pada pengembalian dana tersebut masih banyak anggota KSM yang belum melunasi pembayarannya secara keseluruhan. Adapun faktor-faktor yang menjadi
penyebabnya antara lain pemahaman terhadap program, pengalihan pemanfaatan dana, daya beli masyarakat yang menurun dan kelembagaan kelompok.
Pada pendampingan yang dilakukan baik oleh UPK maupun oleh fasilitator kelurahan secara umum keberadaan mereka diketahui oleh anggota
KSM namun dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi, tidak semua anggota KSM merasakan terbantu oleh keberadaan UPK dan fasilitator kelurahan
dimaksud.
81
6.2.3. Kriteria Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP pada Aspek Dampak Output Program
Pada aspek dampak output program terdapat beberapa kriteria yang penting untuk diperhatikan. Kriteria tersebut terdiri dari keadaan ekonomi dan
perguliran peminjam. Hasil penilaian pendapat gabungan dari responden ahli menunjukkan bahwa kriteria yang paling penting pada aspek dampak output
program yaitu keadaan ekonomi 0,591 selanjutnya adalah perguliran peminjam 0,409. Hal ini lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 5.
Keadaan ekonomi yang meningkat merupakan ukuran keberhasilan dari program ini. Hal ini sesuai dengan tujuan umum dari program ini yaitu keadaan
ekonomi dari masyarakat golongan miskin semakin meningkat. Berdasarkan evaluasi terhadap peningkatan keadaan ekonomi melalui variable peningkatan
modal, penambahan aset kepemilikan dan peningkatan pendapatan secara umum terjadi peningkatan pada setiap variable tersebut. Namun peningkatan yang terjadi
tidak begitu signifikan. Hal ini disebabkan antara lain karena dana pinjaman yang diberikan belum memadai untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Sehingga diharapkan dengan pinjaman selanjutnya keadaan ekonomi peminjam dapat lebih baik lagi.
Pada kriteria perguliran pinjaman, untuk jumlah peminjam yang mendapatkan pinjaman kembali berulang belum mencapai 40. Sehingga
belum termasuk kategori baik. Hal ini disebabkan masih banyaknya tunggakan yang terjadi. Sedangkan untuk upaya penagihan sampai saat ini hanya dilakukan
oleh UPK. Sedangkan pembentukan tim penagihan yang melibatkan anggota BKM lain, relawan maupun staf kelurahan belum terbentuk. Sehingga upaya
penagihan terhadap peminjam yang menunggak belum berjalan maksimal.
82
6.3. Prioritas Alternatif Strategi penyempurnaan pemanfaatan dana pinjaman bergulir P2KP