PenelitianStudi Kasus Penentuan Responden

Jumlah Peminjam: adalah jumlah anggota KSM yang mendapatkan pinjaman kembali berulang dengan variable sebagai berikut: a Baik: apabila jumlah anggota KSM yang mendapatkan pinjaman kembali berulang lebih dari 40. b Jelek: apabila jumlah anggota KSM yang mendapatkan pinjaman kembali berulang kurang dari 40. Penagihan: adalah kegiatan yang dilakukan untuk menagih dana dari penunggak dalam upaya untuk tetap terjaganya perguliran dana tersebut. Dapat dikategorikan sebagai berikut: a Baik: apabila telah terbentuk tim kecil penagihan dan tim tersebut telah melakukan upaya penagihan secara rutin kepada para penunggak. b Sedang: apabila belum terbentuk tim kecil penagihan namun UPK secara rutin atau aktif melakukan penagihan kepada para penunggak. c Jelek: apabila belum terbentuk tim kecil penagihan dan UPK tidak secara rutin atau aktif melakukan penagihan kepada para penunggak.

3.2. Lokasi dan Waktu Kajian

Kajian ini dilaksanakan pada lingkup Kelurahan tepatnya di Kelurahan Tanjung Balai Karimun, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun. Pemilihan lokasi penelitian secara sengaja purposive dengan mempertimbangkan merupakan salah satu Kelurahan yang memiliki kendala terbesar dalam pengembalian pinjaman. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan Bulan Januari 2009.

3.3. Metode Kajian

3.3.1. PenelitianStudi Kasus

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa untuk Bantuan Langsung Masyarakat BLM Tahap I telah disalurkan dana pinjaman bergulir sebesar Rp. 1.053.500.000 kepada 8 kelurahan sasaran di Kabupaten Karimun yang meliputi 3 kecamatan di Pulau Karimun. Selanjutnya dari 8 Kelurahan tersebut disalurkan kepada 376 KSM dengan total peminjam sebanyak 2147 orang sebagaimana pada tabel 4 dibawah ini. 32 Tabel 4. Penyaluran BLM Tahap Pertama di Kabupaten Karimun No Kecamatan KelurahanDesa Jumlah KSM Jumlah Peminjam Tg. Balai Karimun 76 434 Teluk Air 29 166 Parit 56 320 1. Karimun Tulang 35 200 Pamak 17 97 2. Tebing Harjosari 54 308 Meral Kota 89 508 3. Meral Baran 20 114 Total 376 2.147 Sumber: Koordinator Kota diolah Mengingat cakupan yang luas, besarnya jumlah pemanfaatpeminjam dana bergulir, waktu dan tenaga yang terbatas maka kajian ini menggunakan penelitianstudi kasus. Dimana penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam Arikunto,1997. Penentuan Kelurahan Tanjung Balai Karimun dengan pertimbangan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya karena tunggakan terbesar pada penyaluran BLM Tahap I adalah Kelurahan Tanjung Balai Karimun. Sehingga dengan kajian pada ruang lingkup Kelurahan ini diharapkan bisa lebih mendalami terhadap permasalahan yang terjadi dan menjadi masukan bagi penyempurnaan program di masa yang akan datang.

3.3.2. Penentuan Responden

Responden yang berasal dari peminjam ditentukan melalui pengambilan sampel dari populasi yaitu masyarakat miskin penerima dana pinjaman bergulir P2KP di Kelurahan Tanjung Balai Karimun sebanyak 434 orang yang berasal dari 76 Kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang ada dengan menggunakan perhitungan estimasi proporsi yang rumusnya sebagai berikut, Umar 2003:141 33 n = ____N____ 1 + N e 2 Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran Populasi. Dalam penelitian ini, berarti N adalah warga Kelurahan Tanjung Balai Karimun peminjam Dana Bergulir P2KP E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, dalam kajian ini penulis memakai kelonggaran ketelitian sebesar 14 sehingga n diperoleh sebesar : n = _______434_______ = 46 1 + 434 0.14 2 Selanjutnya 46 orang responden ini ditentukan secara acak dengan menggunakan Random Sampling. Dalam teknik ini, peneliti mengambil sampelnya dengan ”mencampur” subjek-subjek dalam populasi sehingga subjek- subjek dalam populasi dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan chance dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel Arikunto,1997. Sedangkan responden diluar peminjam responden ahli dilakukan dengan metode Purposive Sampling, yaitu metode pengambilan contoh responden tidak secara acak tetapi pemilihan secara sengaja dengan pertimbangan baik individu atau lembaga sebagai responden yang mengerti permasalahan yang terjadi dan memiliki pengaruh dalam pengambilan kebijakan baik langsung maupun tidak langsung pada pelaksanaan kebijakan atau memberi masukan kepada para pengambil kebijakan yaitu: Pengurus BKMUPK, Fasilitator Kelurahan, Lurah Pejabat Operasional Kegiatan PJOK dan Kabid Pemberdayaan Masyarakat BKPMD dan Kesbang. Adapun komposisi dari responden secara lengkap sebagaimana tabel 5 dibawah ini: 34 Tabel 5. Komposisi Responden Peminjam dan Responden Ahli No Responden Jabatan Jumlah 1. Peminjam Anggota KSM 46 2. BKM Ketua UPK 1 2 3. Aparat Kelurahan Lurah 1 4. Fasilitator Kelurahan Konsultan P2KP 1 5. PJOK Pendamping P2KP 1 6. Kabid Pemberdayaan Masyarakat BKPMD dan Kesbang Anggota Penanggung Jawab P2KP 1 TOTAL 53

3.3.3. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2015

10 170 125

Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

11 123 86

Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung Sari, Kec.Medan Selayang-Medan)

8 100 116

Analisis Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Umum (PJKU) Madani Kota Tanjung Balai

5 113 118

Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan, Kel.Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Di Kel.Tanjung Sari Kec.Medan Selayang-Medan)

1 36 115

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Pengaruh Pelaksanaan Program Penaggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal)

1 41 126

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)(Studi Pada Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli )

6 52 86

EFEKTIFITAS MODAL DANA BERGULIR DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) (Studi kasus Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota padang).

0 0 6

Penyebab Kemacetan Dana Bergulir Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Gisikdrono Semarang Barat.

0 0 1