seperti berobat maupun untuk keperluan rumah tangga lainnya. Sehingga pada saat jatuh tempo pengembalian mereka tidak mampu membayarnya.
3 Daya beli masyarakat yang menurun. Hal ini berkaitan dengan kenaikan harga BBM pada akhir tahun 2007 yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Sehingga pemasaran dan keuntungan yang diperoleh menurun yang berakibat pada penurunan pendapatan dan kemampuan peminjam dalam
mengembalikan angsurannya.
5.3. Evaluasi Dampak Output Program
Adapun dampak ataupun hasil yang ingin dicapai dapat dilihat dari tujuan umum yang ingin dicapai yaitu Keadaan Ekonomi Peminjam yang semakin
membaik dan terjadinya kesinambungan program melalui perguliran pinjaman.
5.3.1. Keadaan Ekonomi
Adapun dampak ataupun hasil yang diharapkan adalah sesuai dengan tujuan umum pengembangan pinjaman bergulir P2KP yaitu keadaan ekonomi dari
masyarakat golongan miskin telah meningkat dengan indikator kinerja yaitu : 1 Meningkatnya omzet usaha, pendapatan, dan modal sendiri bagi warga miskin
kelompok sasaran; dan 2 Meningkatnya aset, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, bagi warga miskin kelompok sasaran.
Selanjutnya untuk mengevaluasi indikator kinerja tercapainya keadaan ekonomi tersebut dapat dirangkum berdasarkan variable yang telah ditetapkan
sebelumnya yaitu: peningkatan modal, penambahan aset kepemilikan dan peningkatan pendapatan dari peminjam atau kelompok sasaran tersebut.
5.3.1.1. Peningkatan Modal
Adapun tanggapan 46 responden peminjam anggota KSM terhadap evaluasi mengenai peningkatan modal setelah mendapatkan pinjaman
berdasarkan kategori yang telah ditetapkan yaitu: 8 responden yang menjawab kategori baik, 31 responden menjawab kategori sedang dan 7 responden
menyatakan dengan kategori jelek sebagaimana pada gambar 20 dibawah ini:
73
8 31
7 10
20 30
40
Responden
Kategori Baik Kategori Sedang
Kategori Jelek
Gambar 20. Peningkatan Modal Responden Setelah Mendapatkan Pinjaman
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa 8 responden menjawab dengan kategori baik yaitu apabila terjadinya peningkatan modal setelah mendapatkan
pinjaman lebih dari 20 per hari atau per bulan dibandingkan dengan sebelum mendapatkan pinjaman. 31 responden menjawab dengan kategori sedang yaitu
apabila terjadinya peningkatan modal setelah mendapatkan pinjaman kurang dari 20 per hari atau per bulan dibandingkan dengan sebelum mendapatkan pinjaman
dan 7 responden menjawab dengan kategori jelek yaitu apabila tidak terjadinya peningkatan modal sama sekali atau menurun bila dibandingkan dengan sebelum
mendapatkan pinjaman. Dari evaluasi diatas dapat diketahui bahwa secara umum terjadi
peningkatan modal walaupun sebagian besar menyatakan penambahan modal yang ada tidak terlalu signifikan. Hal ini dikarenakan dana pinjaman yang
didapatkan tidak sesuai dengan skala usaha ataupun kebutuhan peminjam untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Selain itu penyebab lainnya adalah
pengalihan pemanfaatan dana bukan untuk keperluan penambahan modal sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
5.3.1.2. Penambahan Aset Kepemilikan
Adapun tanggapan 46 responden peminjam anggota KSM terhadap evaluasi mengenai penambahan aset kepemilikan setelah mendapatkan pinjaman
berdasarkan kategori yang telah ditetapkan yaitu: 35 responden menjawab
74
meningkat, 11 responden menjawab tetap dan tidak ada responden menjawab menurun sebagaimana pada gambar 21 dibawah ini:
35
11 10
20 30
40
Responden
Meningkat Tetap
Menurun
Gambar 21. Penambahan Aset Kepemilikan Responden Setelah Mendapatkan Pinjaman
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa 35 responden menjawab dengan kategori meningkat yaitu apabila terjadinya penambahan aset produktif maupun
aset rumah tangga berupa barang bergerak dan tidak bergerak. 11 responden menjawab dengan kategori tetap yaitu apabila tidak ada perubahan aset produktif
maupun aset rumah tangga berupa barang bergerak dan tidak bergerak dan tidak ada responden menjawab dengan kategori menurun yaitu apabila terjadinya
penurunan aset produktif maupun aset rumah tangga berupa barang bergerak dan tidak bergerak.
Dari evaluasi diatas diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami aset kepemilikan. Aset yang mengalami peningkatan setelah terlibat dalam P2KP
sebagian besar merupakan aset produktif untuk mendukung aktifitas usaha ekonominya. Seperti pada usaha kelompok makanan, aset produktif yang
mengalami penambahan adalah peralatan makan seperti: piring, sendok, garpu, panci memasak dan kebutuhan dapur lainnya serta pembelian tabung gas.
5.3.1.3. Peningkatan Pendapatan
Adapun tanggapan 46 responden peminjam anggota KSM terhadap evaluasi mengenai peningkatan pendapatan setelah mendapatkan pinjaman
berdasarkan kategori yang telah ditetapkan yaitu: 8 responden yang menjawab
75
baik, 34 responden menjawab kategori sedang dan 4 responden menyatakan dengan kategori jelek sebagaimana pada gambar 22 dibawah ini:
8 34
4 10
20 30
40
Responden
Kategori Baik Kategori Sedang
Kategori Jelek
Gambar 22. Peningkatan Pendapatan Responden Setelah Mendapatkan Pinjaman
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa 8 responden menjawab dengan kategori baik yaitu apabila terjadinya peningkatan pendapatan setelah
mendapatkan pinjaman lebih dari 20 per hari atau per bulan dibandingkan dengan sebelum mendapatkan pinjaman. 34 responden menjawab dengan kategori
sedang yaitu apabila terjadinya peningkatan pendapatan setelah mendapatkan pinjaman kurang dari 20 per hari atau per bulan dibandingkan dengan sebelum
mendapatkan pinjaman dan 4 responden menjawab dengan kategori jelek yaitu apabila tidak terjadinya peningkatan pendapatan sama sekali atau menurun bila
dibandingkan dengan sebelum mendapatkan pinjaman. Dari evaluasi diatas dapat diketahui bahwa secara umum terjadi
peningkatan pendapatan walaupun sebagian besar menyatakan peningkatan pendapatan yang ada tidak terlalu signifikan. Namun dari sebagian besar
responden khususnya yang telah melunasi pembayarannya memiliki motivasi yang tinggi untuk mendapatkan kembali pinjaman dalam rangka meningkatkan
pendapatan dimasa yang akan datang.
76
5.3.2. Perguliran Pinjaman 5.3.2.1. Jumlah Peminjam