Monitoring dan Evaluasi Partisipatoris

2.3. Monitoring dan Evaluasi Partisipatoris

Dalam sistem Monitoring dan Evaluasi ME Proyek-proyek Pembangunan Pertanian dan Pedesaan terjemahan dari buku ”Monitoring and Evaluation Guiding Principles”, tujuan dari evaluasi adalah mengubah seperangkat sumber daya yang tersedia input untuk menghasilkan output dan impact dampak. - Input masukan adalah semua jenis barang, jasa, dana, tenaga manusia, teknologi dan sumber daya lainnya yang perlu tersedia untuk terlaksananya kegiatan dalam rangka menghasilkan output hasil dan mencapai tujuan program. - Output hasil adalah produk atau jasa tertentu yang diharapkan dapat dihasilkan oleh suatu kegiatan dari input yang tersedia untuk mencapai tujuan program. - Effect pengaruh langsung adalah merupakan kenyataan yang dihasilkan oleh program pada tingkat yang lebih luas dan menjadi tujuan jangka panjang program. - Dampak impact juga dapat diartikan sebagai perubahan akhir dalam kondisi kehidupan kelompok sasaran yang diakibatkan sepenuhnya atau sebagian oleh pelaksanaan suatu program. Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan relavansi, efisiensi, efektifitas dan dampak kegiatan-kegiatan program sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan obyektif. Evaluasi ini merupakan proses untuk meneympurnakan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan, membantu prencanaan, penyusunan program dan pengambilan keputusan di masa depan. Jenis-jenis evaluasi berdasarkan waktu terdiri dari tiga jenis yaitu: 1. Evaluasi sewaktu berjalan on going evaluation Suatu analisis yang dilakukan ketika pelaksanaan program sedang berlangsung, yang dilakukan untuk membantu para pengambil keputusan apakah program dapat dipertahankan atau tidak. 19 2. Evaluasi Akhir terminal Evaluation Evaluasi yang dilaksanakan paling tidak enam sampai dua belas bulan setelah program berakhir atau sebelum memulai fase program berikutnya sebagai pengganti ex post evaluation evaluasi menyeluruh pada program-program berjangka waktu singkat yang kebanyakan berjangka waktu satu tahun. 3. Evaluasi menyeluruh ex post evaluation Evaluasi yang dilaksanakan pada saat perkembangan program telah tercapai sepenuhnya, yaitu beberapa tahun setelah proyek ini berakhir, bila manfaat dan dampak yang diharapkan dari program telah terealisasi sepenuhnya. Monitoring dan evaluasi partisipasoris merupakan alat untuk belajar dari pengalaman, dari keberhasilan kegagalan, untuk kemudian melakukan yang lebih baik di masa datang. Partisipasi dalam monitoring dan evaluasi mempunyai dua tujuan: a merupakan alat manajemen yang dapat membantu orang meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya, b merupakan proses pendidikan dimana para partisipan meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan faktor-faktor yang mempengaruhi situasi mereka, dan dengan demikian meningkatkan kontrol mereka terhadap proses pembangunan Mikkelsen, 1999. Prosedur monitoring dan evaluasi dapat dilihat sebagai proses dalam suatu sistem yang mengijinkan pemakai secara berkesinambungan berbagi dalam menilai kemajuan mereka sendiri dan secara periodik mengevaluasi proses itu untuk mengambil pelajaran dari kesalahan. Partisipasi sejati dalam monitoring dan evaluasi mensyaratkan bahwa para peserta terlibat dalam tahap-tahap sebelumnya, yaitu dalam pembuatan perencanaan dan keputusan dalam proses pelaksanaan serta dalam berbagai manfaat.

2.4. Hasil Kajian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2015

10 170 125

Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

11 123 86

Alih Fungsi Lahan di Perkotaan Kel. Tanjung Sari Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian di Kel.Tanjung Sari, Kec.Medan Selayang-Medan)

8 100 116

Analisis Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Umum (PJKU) Madani Kota Tanjung Balai

5 113 118

Alih Fungsi Lahan Di Perkotaan, Kel.Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang (Studi Etnografi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non-Pertanian Di Kel.Tanjung Sari Kec.Medan Selayang-Medan)

1 36 115

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Pengaruh Pelaksanaan Program Penaggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal)

1 41 126

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)(Studi Pada Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli )

6 52 86

EFEKTIFITAS MODAL DANA BERGULIR DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) (Studi kasus Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota padang).

0 0 6

Penyebab Kemacetan Dana Bergulir Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Gisikdrono Semarang Barat.

0 0 1